Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Latar Belakang Lahirnya Era Society 50 dan Dampaknya terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka Menunuju Indonesia Emas 2045

14 Mei 2024   06:40 Diperbarui: 14 Mei 2024   07:12 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Transformasi konsep Society dari masa ke masa Cao Japan, tersedia dalam (https:bitly/2V0Se4v)

Ketujuh: Peningkatan Kualitas Hidup Melalui Pendidikan Peningkatan akses ke layanan pendidikan yang lebih baik melalui teknologi dapat memperbaiki kualitas hidup siswa. Guru dapat menggunakan platform daring untuk menjangkau siswa di daerah terpencil, memberikan mereka kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang. Ini sesuai dengan visi Kurikulum Merdeka yang inklusif dan berkeadilan.

Dengan demikian, peran guru sebagai fasilitator dan agen perubahan menjadi semakin penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Berikut langkah-langkah yang dapat dipersiapkan oleh guru untuk menghadapi tantangan Society 5.0 dalam implementasi Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar: (1) Pelatihan Teknologi: Mengikuti pelatihan tentang AI, IoT, dan teknologi pendidikan terbaru untuk meningkatkan keterampilan digital. (2) Pembelajaran Berbasis Proyek: Mengembangkan metode pembelajaran berbasis proyek untuk mendorong kreativitas dan berpikir kritis siswa. (3) Kolaborasi dengan Industri: Menjalin kerjasama dengan industri dan komunitas untuk menyediakan sumber daya belajar yang relevan dan nyata. (4) Penggunaan Data dan AI: Memanfaatkan analisis data dan AI untuk personalisasi pembelajaran dan evaluasi perkembangan siswa. (5) Integrasi Pendidikan Lingkungan: Mengintegrasikan pendidikan tentang keberlanjutan dan lingkungan dalam kurikulum. (6) Peningkatan Keterampilan Abad ke-21: Fokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti kolaborasi, komunikasi, dan problem-solving. (7) Inklusivitas dan Aksesibilitas: Memastikan semua siswa, termasuk yang di daerah terpencil, memiliki akses yang sama terhadap pembelajaran berkualitas melalui platform online dan teknologi lainnya.

Dengan demikian, menghadapi era Society 5.0, guru profesional harus siap untuk mengantisipasi perubahan dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan proses pembelajaran. Implementasi Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar memungkinkan fleksibilitas dan inovasi dalam pendidikan, membantu mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan.

Wallahu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun