Keenam: Kolaborasi dan Pembelajaran Berkelanjutan: Guru yang profesional akan mencari peluang untuk berkolaborasi dengan rekan sejawat dan mengikuti pelatihan atau pengembangan profesional yang berkaitan dengan pendekatan hands-on. Mereka akan terus belajar dan mengembangkan keterampilan mereka agar dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran mereka.
Ketujuh: Fleksibilitas dan Inovasi: Guru yang profesional perlu memiliki fleksibilitas untuk mencoba pendekatan baru dan inovatif dalam mengimplementasikan pendekatan hands-on. Mereka akan terus mencari cara untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa dan menyesuaikan praktik mengajar mereka sesuai dengan perkembangan terbaru dalam pendidikan.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep ini dan dengan penerapan yang tepat, guru profesional dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar melalui pendekatan belajar hands-on. Pendekatan hands-on learning seringkali dianggap lebih efektif karena membantu meningkatkan keterlibatan siswa, memperdalam pemahaman, dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi situasi dunia nyata dengan keterampilan yang relevan. Beberapa contoh metode pembelajaran hands-on meliputi: (1) Percobaan dan eksperimen: Siswa melakukan percobaan atau eksperimen di laboratorium untuk mengamati dan menguji konsep-konsep sains atau matematika. (2) Kegiatan seni dan kerajinan: Siswa membuat proyek seni atau kerajinan untuk memvisualisasikan konsep atau topik yang sedang dipelajari.(3) Simulasi atau permainan peran: Siswa berpartisipasi dalam simulasi atau permainan peran untuk memahami peristiwa atau situasi tertentu dari perspektif praktis. (4) Kunjungan lapangan: Siswa melakukan kunjungan ke tempat-tempat tertentu untuk mempelajari secara langsung tentang subjek tertentu, seperti ke museum, kebun binatang, atau pabrik. (5) Proyek penerapan: Siswa melakukan proyek di luar kelas yang menerapkan konsep-konsep yang dipelajari dalam kehidupan nyata, seperti mendirikan kebun sekolah atau mengorganisir kampanye sosial.
Guru profesional dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar melalui pendekatan belajar hands-on.Ini akan membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang berpusat pada siswa, memperdalam pemahaman mereka, dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dunia nyata dengan keterampilan yang relevan. Wallahu A'lam Bishowab.
Para Guru Milenial 5.0, teruslah menjadi agen perubahan dalam pendidikan!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H