Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Nilai-Nilai Pendidkan Ki Hadjar Dewantara: Menuju Kemandirian, Kesejahteraan, dan Kepedulian Sosial

8 Mei 2024   14:23 Diperbarui: 8 Mei 2024   14:24 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: https://suarangawi.com/jadi-wartawan-hingga-politikus-ini-kisah-hidup-ki-hajar-dewantara

Memahami Nilai-nilai Pendidikan Ki Hajar Dewantara: Menuju Kemandirian, Kesejahteraan, dan Kepedulian Sosial

"independent personality, healthy physically, mentally, intelligent and become a useful member of society for his own happiness and the welfare of others"(Ki Hajar Dewantara)

Oleh: Ahmad Rusdiana

Metode pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara mengusung konsep yang sangat berbeda dari metode-metode konvensional yang mungkin telah diperkenalkan oleh pendidikan barat. Dalam pandangannya, pendekatan yang lebih manusiawi, berbasis pada nilai-nilai tradisional, dan mengutamakan kesadaran individu merupakan kunci untuk menciptakan kemerdekaan yang sejati bagi bangsa Indonesia. Salah satu konsep yang sangat ditekankan oleh Ki Hajar Dewantara adalah metode among, yang merupakan pendekatan pengajaran dan pendidikan yang berfokus pada aspek-aspek asih (cinta), asah (menyempurnakan), dan asuh (mendidik).

Pertama-tama, mari kita telaah konsep "independent personality". Ki Hajar Dewantara percaya bahwa pendidikan harus membantu individu untuk mengembangkan kepribadian yang mandiri. Ini berarti individu harus mampu berpikir secara kritis, membuat keputusan sendiri, dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Contohnya, dalam konteks pendidikan formal, pendekatan yang memungkinkan siswa untuk bereksplorasi, bertanya, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri dapat membantu mereka membangun kepercayaan diri dan kemampuan untuk mandiri.

Kedua: pentingnya menjaga kesehatan secara fisik dan mental. Ki Hajar Dewantara menyadari bahwa kesehatan yang baik adalah landasan bagi keberhasilan dalam kehidupan. Ini tidak hanya mencakup kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Oleh karena itu, pendidikan harus memperhatikan baik aspek fisik maupun mental dari kesehatan siswa. Contoh implementasi dari konsep ini dapat meliputi peningkatan akses terhadap fasilitas olahraga di sekolah, serta peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental melalui program-program psikologis dan konseling di lingkungan pendidikan.

Ketiga: Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya kecerdasan atau inteligensi. Namun, kecerdasan dalam konsepnya tidak hanya terbatas pada kecerdasan akademis, tetapi juga meliputi kecerdasan emosional, sosial, dan spiritual. Pendidikan harus menciptakan lingkungan yang memungkinkan siswa untuk berkembang secara holistik, bukan hanya dalam hal pengetahuan akademis tetapi juga dalam hal pemahaman diri, empati, dan keterampilan interpersonal. Sebagai contoh, pembelajaran yang melibatkan kolaborasi, refleksi diri, dan penyelesaian masalah dapat membantu siswa mengembangkan berbagai jenis kecerdasan.

Keempat: menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain merupakan tujuan utama pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Ini berarti bahwa pendidikan harus mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan tanggung jawab sosial kepada siswa. Siswa harus didorong untuk menjadi individu yang peduli, empatik, dan siap berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Contoh implementasi dari konsep ini bisa termasuk program-program pengabdian masyarakat di sekolah, pengajaran etika dan moral dalam kurikulum, serta promosi kesadaran akan isu-isu sosial dan lingkungan.

Secara keseluruhan, pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara bukan hanya tentang mentransfer pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter dan kepribadian yang berkualitas. Metode among yang diproposikannya, yang berfokus pada aspek-aspek asih, asah, dan asuh, menjadi landasan bagi pendidikan yang berorientasi pada pembangunan manusia secara holistik. Dengan menerapkan konsep-konsep ini, pendidikan diharapkan dapat menghasilkan individu yang mandiri, sehat secara fisik dan mental, cerdas, dan siap berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Nilai-nilai edukasi yang ditanamkan melalui metode pendidikan Ki Hajar Dewantara memiliki dampak yang sangat luas dan mendalam bagi perkembangan individu dan masyarakat. Berikut adalah beberapa nilai edukasi yang didapat dari pendekatan tersebut:

Kemandirian: Melalui penekanan pada pengembangan kepribadian mandiri, siswa diajarkan untuk berpikir secara independen, membuat keputusan sendiri, dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Ini membantu mereka menjadi individu yang lebih percaya diri dan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupan.

Kesehatan Fisik dan Mental: Dengan fokus pada kesejahteraan fisik dan mental, siswa diajarkan untuk menghargai pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Mereka mempelajari pentingnya gaya hidup sehat dan strategi untuk mengelola stres dan tekanan dalam kehidupan sehari-hari.

Kecerdasan Holistik: Selain kecerdasan akademis, pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara juga menekankan pengembangan kecerdasan emosional, sosial, dan spiritual. Siswa diajarkan untuk memahami dan mengelola emosi mereka, membangun hubungan sosial yang sehat, dan mencari makna dalam kehidupan mereka.

Moralitas dan Etika: Pendidikan ini membantu siswa memahami nilai-nilai moral dan etika yang penting dalam kehidupan. Mereka diajarkan untuk menghormati hak dan martabat orang lain, berperilaku dengan integritas, dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Kepedulian Sosial: Siswa didorong untuk menjadi anggota masyarakat yang peduli dan berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Mereka mempelajari pentingnya membantu orang lain, memperjuangkan keadilan sosial, dan memecahkan masalah-masalah sosial yang ada.

Nilai-nilai edukasi ini membentuk dasar yang kuat bagi perkembangan individu yang berkualitas dan masyarakat yang lebih baik secara keseluruhan. Mereka membantu membentuk karakter dan kepribadian siswa, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dan menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dalam masyarakat. Selain itu, nilai-nilai ini juga memperkuat fondasi moral dan etika yang penting dalam menciptakan lingkungan sosial yang harmonis dan berkelanjutan.

Dengan Metode yang tepat membentuk dasar yang kuat bagi perkembangan individu yang berkualitas dan masyarakat yang lebih baik secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun