Ujung kabel charger yang dibiarkan tergeletak tanpa terhubung ke perangkat, apalagi dalam kondisi charger masih tercolok ke sumber listrik, bisa menjadi sumber bahaya yang sering kali diabaikan. Salah satu risikonya adalah potensi tersetrum, terutama jika ujung kabel atau konektor charger berada di area yang basah. Dalam situasi seperti ini, arus listrik dapat dengan mudah mengalir melalui air, meningkatkan risiko kejadian tersengat listrik, terutama pada anak-anak yang mungkin bermain di dekatnya tanpa pengawasan.
Bahaya ini semakin besar jika anak-anak menyentuh ujung kabel charger yang aktif. Sistem tubuh anak yang lebih kecil membuat mereka lebih rentan terhadap dampak serius akibat tersetrum, bahkan dari arus listrik yang kecil.
Selain risiko tersetrum, charger yang terus terhubung juga memiliki potensi menyebabkan korsleting listrik, terutama jika terkena air, misalnya saat terjadi banjir atau kebocoran air di rumah. Korsleting ini dapat menghasilkan percikan api atau panas yang dapat memicu kebakaran, terutama di lingkungan dengan instalasi listrik yang tidak memadai atau penuh beban.
Mencabut charger setelah digunakan dan memastikan kabelnya tidak tergeletak sembarangan adalah langkah pencegahan sederhana namun sangat efektif untuk mengurangi risiko ini. Selain melindungi keselamatan anak-anak dan penghuni rumah lainnya, tindakan ini juga membantu menjaga keamanan lingkungan dari potensi bahaya yang lebih besar, seperti kebakaran akibat korsleting.
Pemborosan Energi yang Signifikan
Meskipun daya yang terbuang oleh charger yang tidak digunakan tampak kecil, kebiasaan ini memiliki dampak kumulatif yang signifikan. Standby power, atau daya listrik yang dikonsumsi perangkat saat dalam keadaan tidak aktif, dapat mencapai angka yang cukup mengejutkan jika dikalikan dengan jumlah perangkat dan durasi penggunaannya dalam rumah tangga.
Menurut berbagai studi, standby power dapat menyumbang hingga 10 persen dari total konsumsi listrik rumah tangga. Dalam skala global, pemborosan energi ini menjadi lebih nyata, terutama mengingat jumlah rumah tangga yang terus bertambah. Jika kebiasaan ini dibiarkan, sumber daya energi yang sebenarnya bisa digunakan untuk kebutuhan lain akan terbuang percuma.
Dengan mencabut charger setelah digunakan, kita secara langsung membantu mengurangi pemborosan energi ini. Langkah kecil ini tidak hanya mengurangi tagihan listrik pribadi tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap penghematan energi secara kolektif. Selain itu, pengurangan konsumsi listrik juga berarti menurunkan emisi karbon dari pembangkit listrik, yang pada akhirnya membantu pelestarian lingkungan.
Kebiasaan sederhana ini, jika dilakukan oleh banyak orang secara konsisten, dapat membawa perubahan besar terhadap upaya keberlanjutan energi dan pengelolaan sumber daya untuk generasi mendatang.
Kesimpulan
Mencabut charger dari stop kontak setelah selesai digunakan adalah kebiasaan sederhana yang memberikan manfaat signifikan. Tidak hanya membantu menghemat energi dan mengurangi beban pada tagihan listrik, tindakan ini juga memperpanjang umur perangkat charger, mencegah potensi kerusakan teknis, serta meminimalkan risiko keselamatan seperti korsleting dan kebakaran. Lebih dari itu, kebiasaan kecil ini juga mencerminkan kepedulian kita terhadap lingkungan dengan mengurangi pemborosan energi. Mari jadikan mencabut charger setelah digunakan sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari demi keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan untuk masa depan yang lebih baik.