Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Evolusi Emoji: Dari Piksel Sederhana hingga Bahasa Universal

12 Desember 2024   15:37 Diperbarui: 12 Desember 2024   15:40 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/mamunhossen27

Emoji telah berkembang dari sekadar ikon piksel sederhana menjadi bahasa visual universal yang memainkan peran penting dalam komunikasi digital. Sejak diperkenalkan pada akhir 1990-an oleh Shigetaka Kurita, emoji terus bertransformasi berkat standarisasi Unicode dan adopsi luas oleh platform teknologi besar seperti Apple dan Google. Popularitas emoji tidak hanya didorong oleh kemampuannya untuk menyampaikan emosi dan memperkaya ekspresi diri, tetapi juga karena kesederhanaan dan efisiensinya dalam memperpendek komunikasi serta membangun koneksi antar pengguna.

Seiring waktu, emoji menjadi lebih inklusif dengan penambahan warna kulit, representasi gender, dan simbol untuk penyandang disabilitas, mencerminkan keberagaman masyarakat global. Perayaan Hari Emoji Sedunia pada 17 Juli pun menjadi momen untuk mengakui dampak besar emoji dalam menghubungkan orang-orang di seluruh dunia.

Dengan lebih dari 3.600 emoji yang tersedia saat ini, inovasi terus berlanjut. Masa depan emoji diperkirakan akan mencakup personalisasi, animasi, dan integrasi lebih mendalam dengan teknologi baru seperti AR, VR, dan AI. Perjalanan emoji dari Jepang hingga menjadi bagian integral dari komunikasi modern menunjukkan kekuatannya sebagai alat yang dinamis, fleksibel, dan terus relevan dalam menjembatani berbagai bahasa dan budaya di era digital. Emoji tidak hanya memperkaya komunikasi tetapi juga mempertegas keberadaan manusia dalam dunia yang semakin terkoneksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun