Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bayang yang Terburu

3 Desember 2024   22:54 Diperbarui: 3 Desember 2024   23:02 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di balik layar, sinar pudar,
Bayang-bayang riuh berlari,
Seperti angin yang tak tampak,
Kita mengejar bayangan semu.

Di sana, di ujung cakrawala,
Ada suara yang terus memanggil,
Dengan tangan terbuka, namun kosong,
Seolah dunia ini milik mereka.

Kita berlayar tanpa kompas,
Bergantung pada isyarat yang salah,
Melangkah di tepi jurang,
Dari ujung dunia yang tak pernah nyata.

Apa yang kita cari?
Sebuah jejak yang tak meninggalkan tapak,
Sebuah kisah yang tak pernah ditulis,
Tapi kita terus mencarinya,
Seakan takut tertinggal di antara sunyi.

Lihatlah, mereka berkata,
"Tunggulah, ikutilah!"
Namun, di bawahnya hanya bayang,
Menghapus jejak yang sudah lelah.

Apakah kita hanyalah pecahan waktu?
Sesuatu yang terlepas dari semesta,
Terlalu cepat hilang,
Terlalu lambat ditemukan.

Kita, yang tertawan dalam lingkaran ini,
Tergoda oleh cahaya yang terus mengelap,
Menjadi rindu yang tak pernah puas,
Mencari yang tak pernah kita miliki.

Hati kita terperangkap dalam jaring,
Menjadi bayangan dalam dunia nyata,
Mencari kepastian di dalam ketidakpastian,
Tapi, adakah kita benar-benar ingin menemukan jawabannya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun