Mendorong komunikasi terbuka di antara individu dan kelompok untuk menyampaikan pendapat, perasaan, dan kekhawatiran. Hal ini dapat mencegah kesalahpahaman yang sering menjadi pemicu konflik. Menggunakan teknik mediasi untuk menyelesaikan perbedaan secara damai. Melibatkan pihak ketiga yang netral dapat membantu menemukan solusi yang adil.
3) Mendorong Keterlibatan Komunitas
 Mengadakan kegiatan sosial yang melibatkan berbagai kelompok dalam masyarakat dapat memperkuat ikatan sosial dan menciptakan rasa kepemilikan bersama terhadap lingkungan. Mendorong kerjasama antar komunitas yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama, seperti proyek pembangunan atau kegiatan sosial, dapat memperkuat rasa persatuan.
4) Menegakkan Hukum dan Keadilan
 Memastikan bahwa hukum ditegakkan secara adil dan tidak diskriminatif. Ketidakadilan dalam penegakan hukum dapat menyebabkan ketegangan dan konflik. Menjaga dan melindungi hak asasi manusia untuk semua orang, sehingga tidak ada pihak yang merasa terpinggirkan atau dirugikan.
5) Meningkatkan Kesadaran dan Pendidikan
Mendidik masyarakat tentang penyebab konflik dan cara-cara menyelesaikannya dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam mengatasi perbedaan secara damai. Mendorong pemimpin yang mampu mengedepankan kepentingan bersama dan mendorong kolaborasi antar kelompok, serta menghindari retorika yang memecah belah.
6) Menjaga Persatuan dan Kebersamaan
Mengadakan perayaan bersama yang melibatkan berbagai suku dan agama untuk merayakan keragaman dapat memperkuat rasa persatuan. Menghargai dan merayakan keberagaman budaya sebagai aset yang memperkaya masyarakat, bukan sebagai pemecah belah.
7) Mengurangi Provokasi dan Disinformasi
 Mengedukasi masyarakat untuk mengenali dan menanggapi berita atau informasi palsu yang dapat memicu konflik. Mengedukasi masyarakat tentang dampak negatif dari provokasi yang dapat memperburuk hubungan antar kelompok.