Dengan adanya struktur jantan dan betina ini, tumbuhan dapat memastikan kelangsungan hidup spesiesnya melalui reproduksi yang efisien dan efektif, menjadikannya bagian penting dalam ekosistem.
Pada tumbuhan berbunga, terdapat jenis bunga yang disebut bunga biseksual, di mana struktur jantan dan betina terdapat dalam satu bunga. Dalam bunga biseksual ini, putik (struktur betina) biasanya dikelilingi oleh satu atau lebih benang sari (struktur jantan). Contoh tumbuhan berbunga yang memiliki bunga biseksual adalah mawar, lili, dan tulip. Struktur bunga biseksual memiliki beberapa ciri khas:
1. Benang Sari (Stamen)
Ini adalah bagian jantan dari bunga yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu filamen (batang yang menopang anther) dan anther (bagian yang menghasilkan serbuk sari). Serbuk sari ini membawa sperma yang akan terlibat dalam proses pembuahan.
2. Putik (Pistil)
Struktur betina pada bunga biseksual ini terdiri dari tiga bagian utama: stigma (bagian yang menerima serbuk sari), gaya (batang yang menghubungkan stigma dan ovarium), dan ovarium (bagian yang berisi telur atau bakal biji). Setelah pembuahan, ovarium ini akan berkembang menjadi biji.
3. Fungsi Reproduksi
Dengan memiliki kedua jenis struktur ini dalam satu bunga, tumbuhan dapat melakukan proses reproduksi secara lebih efisien. Setelah serbuk sari dari benang sari jatuh di stigma, proses pembuahan dapat berlangsung, di mana sperma bergerak menuju sel telur dalam ovarium.
Keberadaan bunga biseksual memungkinkan tumbuhan untuk mempercepat proses reproduksi karena mereka tidak memerlukan individu lain untuk fertilisasi. Selain itu, bunga biseksual juga dapat meningkatkan peluang fertilisasi silang, yaitu transfer serbuk sari dari satu bunga ke bunga lainnya, yang dapat menghasilkan variasi genetik yang lebih besar dalam populasi tumbuhan.
Secara keseluruhan, bunga biseksual merupakan adaptasi yang sangat penting dalam dunia tumbuhan, yang memungkinkan mereka untuk bertahan dan berkembang dalam berbagai kondisi lingkungan.
Pada beberapa jenis tumbuhan, terdapat individu yang memiliki bunga dengan satu jenis kelamin, yaitu bunga jantan (staminate) atau bunga betina (pistillate). Dalam hal ini, satu pohon atau satu tanaman dapat memiliki kedua jenis bunga tersebut, tetapi tidak dalam satu bunga yang sama. Contoh tumbuhan yang memiliki bunga berkelamin tunggal adalah labu, jagung, dan pohon birch.