foto KTP boleh berdandan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) memberikan rekomendasi bagi pemohon untuk berdandan sebelum melakukan foto KTP. Tujuannya bukan untuk keperluan estetika semata, tetapi agar wajah terlihat lebih jelas dan tidak tampak pucat atau gelap saat diambil fotonya. Dengan pencahayaan yang sering kali kurang sempurna, riasan ringan dapat membantu menonjolkan fitur wajah sehingga hasil foto KTP lebih akurat dan mudah dikenali.
Merias wajah memang bisa membuat seseorang terlihat lebih menarik dan membantu meningkatkan kepercayaan diri. Menjawab pertanyaan apakahNamun, perlu diingat bahwa riasan yang dipakai sebaiknya tidak berlebihan. Dukcapil menekankan bahwa penampilan wajah di foto KTP harus tetap mencerminkan identitas asli pemohon. Maka dari itu, riasan yang alami dan sederhana lebih dianjurkan dibandingkan dengan makeup tebal yang dapat mengubah tampilan wajah secara signifikan.
Apakah Diperbolehkan untuk Berdandan Dalam Foto KTP?
Dikutip dari Kompas.com, pernyataan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Solo, Agung Hendratno, mengenai pemohon yang ingin mengambil foto Kartu Tanda Penduduk (KTP) diizinkan untuk berdandan mencerminkan pendekatan yang lebih manusiawi dalam pelayanan publik. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai kebijakan ini:
1. Kepentingan Estetika
Dalam foto resmi seperti KTP, penampilan wajah sangat penting. Riasan dapat membantu seseorang tampil lebih menarik dan percaya diri. Dengan mengizinkan pemohon untuk berdandan, pihak Dukcapil memberikan kesempatan kepada individu untuk mengekspresikan diri dan tampil sebaik mungkin.
2. Dampak pada Identitas
KTP adalah dokumen identitas resmi yang digunakan dalam berbagai transaksi dan kegiatan sehari-hari. Foto yang baik dan menarik dapat meningkatkan kepercayaan pemohon terhadap dokumen identitasnya, serta memberikan kesan positif ketika digunakan.
3. Meningkatkan Kenyamanan
Bagi banyak orang, berdandan adalah bagian dari rutinitas harian mereka. Dengan memperbolehkan pemohon untuk menggunakan riasan, Dukcapil menciptakan suasana yang lebih nyaman dan akrab, mengurangi stres yang mungkin timbul saat pengambilan foto.
4. Fleksibilitas dalam Pelayanan
Kebijakan ini menunjukkan bahwa Dukcapil bersedia untuk mendengarkan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Dengan memberikan ruang bagi individu untuk berdandan, mereka menunjukkan responsivitas terhadap budaya dan kebiasaan masyarakat.
5. Persepsi Positif terhadap Layanan Publik
Ketika masyarakat merasa bahwa instansi pemerintah memahami dan menghargai aspek-aspek personal dan estetika dalam pelayanan, hal ini dapat meningkatkan persepsi positif terhadap layanan publik secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, pernyataan Agung Hendratno mencerminkan upaya untuk menghumanisasi layanan publik dan memperhatikan aspek psikologis serta sosial yang berkaitan dengan identitas individu.
Pernyataan mengenai syarat dan ketentuan pengambilan foto KTP yang disampaikan oleh Kepala Dinas Dukcapil Kota Solo dan Direktur Jenderal Dukcapil, Teguh Setyabudi, menjelaskan beberapa aspek penting terkait proses pemotretan untuk KTP. Berikut adalah penjelasan mengenai hal ini:
1. Penggunaan Makeup Sendiri
Pemohon diharuskan membawa makeup sendiri untuk memastikan mereka dapat tampil sesuai dengan preferensi masing-masing. Ini memberikan kontrol lebih besar kepada pemohon atas penampilan mereka, sehingga mereka dapat merasa lebih nyaman dan percaya diri saat pengambilan foto.
2. Posisi Tubuh dan Wajah
Penting bagi pemohon untuk memastikan posisi tubuh dan wajah yang tepat. Foto KTP biasanya memiliki aturan ketat mengenai sudut dan tampilan, untuk memastikan bahwa foto tersebut memenuhi standar yang ditetapkan. Jika wajah terlihat terlalu menghadap ke depan atau ke samping, foto tersebut mungkin tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai identifikasi resmi.
3. Larangan Penggunaan Softlens atau Lensa Kontak
 Larangan ini ditekankan oleh Teguh Setyabudi karena penggunaan softlens atau lensa kontak dapat mengakibatkan masalah dalam pembacaan data biometrik. Sistem pengenalan wajah dan pengolahan data identitas memerlukan gambar mata yang jelas dan tidak terdistorsi. Jika lensa kontak mengubah warna atau penampilan mata secara signifikan, hal ini dapat mengganggu kemampuan sistem untuk mengidentifikasi pemohon dengan akurat.
4. Kepatuhan terhadap Standar Teknis
Kebijakan ini menunjukkan bahwa Dukcapil berkomitmen untuk memastikan bahwa semua foto KTP memenuhi standar teknis yang diperlukan untuk identifikasi yang akurat dan efektif. Hal ini penting untuk mencegah potensi penipuan dan memastikan bahwa data yang terkumpul dapat diproses dengan baik.
5. Tujuan Pelayanan yang Optimal
Dengan mengatur ketentuan mengenai makeup, posisi, dan penggunaan lensa kontak, Dukcapil berusaha untuk menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi pemohon sekaligus menjaga integritas dan keakuratan sistem identifikasi. Kebijakan ini juga membantu mempercepat proses pemrosesan dokumen dan mengurangi kemungkinan kesalahan dalam pengolahan data.
Secara keseluruhan, ketentuan ini menunjukkan upaya Dukcapil untuk menyelaraskan kebutuhan individu dengan standar operasional yang diperlukan untuk menghasilkan dokumen identifikasi yang valid dan dapat diandalkan.
Apa yang Harus Diperhatikan untuk Mendapatkan Foto KTP yang Tepat?
Berikut adalah beberapa panduan yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan foto KTP yang baik. Pemohon yang ingin memotret KTP harus memahami beberapa tips agar hasil fotonya jelas dan sesuai harapan. Dikutip dari Kompas.com, berikut adalah tips untuk foto KTP yang tepat menurut Dukcapil:
1. Perhatikan Jenis Pakaian yang Dikenakan
Hal pertama yang harus diperhatikan sebelum melakukan foto KTP adalah mengenakan pakaian yang sesuai dan sopan. Dukcapil merekomendasikan pemohon untuk menggunakan kemeja berwarna gelap saat pengambilan foto. Pemilihan warna gelap bertujuan agar wajah lebih terlihat jelas dengan kontras yang baik terhadap latar belakang foto, yang umumnya berwarna terang. Warna pakaian yang terlalu cerah atau mirip dengan warna latar belakang dapat membuat wajah terlihat kurang fokus dan mengganggu hasil foto.
Selain itu, mengenakan pakaian yang rapi dan sopan mencerminkan kesan profesional dan formal, sesuai dengan dokumen resmi seperti KTP. Pemilihan pakaian yang tepat juga membantu menjaga kualitas dan kesan foto sebagai identitas resmi yang digunakan untuk berbagai keperluan administrasi.
2. Hindari Mengangkat Dagu Terlalu Tinggi
Saat melakukan foto KTP, penting untuk memperhatikan posisi dagu agar hasilnya terlihat alami. Direktorat Dukcapil menyarankan agar dagu tidak diangkat terlalu tinggi. Jika dagu terangkat berlebihan, ini dapat membuat lubang hidung terlihat jelas dalam foto, yang tentu tidak ideal. Selain itu, posisi dagu yang terlalu tinggi dapat membuat wajah tampak tidak proporsional, terutama dagu yang terlihat lebih besar dari aslinya.
Posisi dagu yang netral, dengan kepala sedikit tegak dan rileks, akan memberikan hasil foto yang lebih seimbang. Dengan posisi ini, wajah akan terlihat lebih natural dan proporsi bagian wajah seperti mata, hidung, dan mulut akan lebih sesuai, sehingga foto identitas seperti KTP mencerminkan penampilan asli pemohon dengan baik.
3. Usahakan untuk Tidak Tersenyum Terlalu Lebar
Saat mengambil foto KTP, tersenyum diperbolehkan, tetapi dengan syarat senyum yang diberikan tidak berlebihan. Senyum lebar dapat mengubah bentuk wajah secara signifikan dan mungkin membuat foto KTP kurang cocok sebagai dokumen identitas. Dukcapil menyarankan pemohon untuk memberikan senyum yang natural, yaitu cukup dengan mengangkat ujung bibir sedikit ke atas.
Senyum ringan ini bertujuan agar wajah tetap terlihat ramah namun tidak mengganggu proporsi alami wajah. Foto KTP harus tetap mencerminkan identitas asli, sehingga senyum yang terlalu lebar bisa mengaburkan fitur-fitur penting seperti garis mulut dan pipi. Dengan senyum yang sederhana, hasil foto tetap profesional dan pemohon dapat terlihat lebih bersahabat tanpa mengurangi akurasi identitas dalam foto.
4. Jangan menggerakkan kepala ke belakang
Menggerakkan kepala terlalu ke belakang saat pengambilan foto KTP dapat menyebabkan lipatan dagu atau bahkan membuat "double chin" terlihat, yang bisa memengaruhi hasil foto menjadi kurang ideal. Hal ini disebabkan oleh posisi leher dan dagu yang tertarik ke belakang, menciptakan bayangan atau lipatan yang tidak diinginkan di area dagu.
Untuk mendapatkan hasil foto yang lebih baik, disarankan untuk memajukan dagu sedikit ke depan dan sedikit menurunkan posisi kepala. Ini akan membantu menghindari munculnya lipatan dagu, menciptakan garis rahang yang lebih tegas, dan menghasilkan tampilan wajah yang lebih proporsional. Posisi ini juga membantu wajah terlihat lebih natural dan tajam, memastikan bahwa hasil foto KTP mencerminkan penampilan asli secara optimal tanpa distorsi atau bayangan tambahan.
5. Hindari Ekspresi Cemberut
Pemohon KTP diminta untuk tidak memasang wajah cemberut atau menunjukkan ekspresi negatif saat pengambilan foto KTP. Ekspresi cemberut dapat membuat wajah tampak kurang ramah dan tidak sesuai dengan tujuan foto identitas resmi yang seharusnya menunjukkan wajah dalam keadaan netral atau sedikit tersenyum.
Selain itu, ekspresi wajah cemberut dapat menyebabkan otot wajah tegang, yang mungkin mengubah tampilan alami dari fitur wajah seperti mulut, alis, atau pipi. Foto KTP digunakan untuk berbagai keperluan resmi, sehingga sangat penting untuk menampilkan ekspresi yang netral atau positif agar wajah terlihat lebih terbuka dan mudah dikenali. Oleh karena itu, pemohon disarankan menjaga ekspresi wajah yang rileks dan alami selama proses pengambilan foto.
6. Pilihlah Makeup yang Tepat
Riasan yang cocok untuk foto KTP sebaiknya menggunakan makeup dengan warna matte, yang memberikan hasil yang lebih natural dan tidak mengganggu fokus pada wajah. Makeup matte cenderung lebih halus dan tidak memantulkan cahaya, sehingga wajah terlihat lebih jelas dan detailnya tetap terjaga saat difoto.
Pemohon juga harus memperhatikan kondisi alis dan bulu mata. Alis yang terawat dan berbentuk baik dapat membantu mempertegas fitur wajah dan memberikan kesan yang lebih rapi dan profesional. Selain itu, bulu mata yang terlihat natural dapat menambah kesan segar tanpa membuat wajah terlihat berlebihan.
Dukcapil mengingatkan pemohon untuk tidak menggunakan lipstik yang berkilau atau eye shadow yang berlebihan. Lipstik berkilau dapat menciptakan refleksi cahaya yang dapat mengganggu kejelasan wajah dalam foto, sedangkan eye shadow yang terlalu mencolok bisa mengalihkan perhatian dari fitur utama wajah. Riasan yang sederhana dan bersih akan memastikan bahwa foto KTP mencerminkan identitas asli pemohon dengan lebih baik.
7. Susun Rambut dengan Rapi
Kerapian rambut adalah salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan saat mengambil foto KTP. Rambut yang berantakan atau tidak terawat dapat mengganggu fokus pada wajah dan menciptakan kesan kurang profesional dalam foto. Oleh karena itu, pemohon disarankan untuk merapikan rambut sebelum sesi foto agar tampak lebih rapi dan bersih.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah memastikan bahwa dahi dan alis tidak tertutup oleh rambut. Jika rambut menutupi area ini, hasil foto dapat membuat fitur wajah menjadi kurang jelas dan sulit dikenali. Selain itu, pemohon juga sebaiknya menghindari model rambut berponi yang terlalu panjang, karena poninya bisa menutupi mata dan bagian atas wajah, mengurangi kejelasan dalam foto.
Dengan memperhatikan kerapian rambut, pemohon dapat memastikan bahwa foto KTP tidak hanya sesuai dengan aturan Dukcapil, tetapi juga mencerminkan penampilan yang baik dan profesional. Semua aspek ini, termasuk riasan, pakaian, dan gaya rambut, berkontribusi pada hasil akhir foto yang memenuhi kriteria sebagai dokumen identitas resmi.
Kesimpulan
Dalam proses pengambilan foto KTP, penting untuk memperhatikan berbagai aspek agar hasilnya sesuai dengan ketentuan dan mencerminkan identitas asli pemohon. Pertama, pemohon disarankan untuk berdandan dengan riasan matte yang natural, memperhatikan kondisi alis dan bulu mata, serta menghindari lipstik berkilau dan eye shadow yang mencolok. Kerapian rambut juga sangat penting; rambut harus tertata rapi, dengan dahi dan alis tidak tertutup, serta menghindari model berponi yang terlalu panjang.
Posisi tubuh dan wajah juga memegang peranan penting. Pemohon disarankan untuk tidak mengangkat dagu terlalu tinggi dan menjaga posisi kepala sedikit menurun untuk menghindari penampilan lipatan dagu. Senyum yang natural dianjurkan, tetapi tidak berlebihan, agar wajah tetap terlihat ramah dan profesional. Selain itu, ekspresi wajah yang netral lebih disukai, sehingga wajah tidak tampak cemberut.
Dengan mengikuti pedoman yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), pemohon dapat memastikan bahwa foto KTP yang dihasilkan tidak hanya memenuhi syarat teknis, tetapi juga mencerminkan penampilan yang baik dan identitas diri dengan akurat. Semua elemen ini berkontribusi untuk menciptakan foto KTP yang jelas, profesional, dan mudah dikenali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H