c. Pengembangan Kota Cerdas (Smart City)
Revolusi Industri 5.0 mendorong pengembangan kota cerdas yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan:
- Manajemen Sumber Daya yang Efisien: Teknologi IoT memungkinkan pengelolaan sumber daya seperti air, energi, dan transportasi menjadi lebih efisien. Misalnya, sistem sensor dapat memantau penggunaan energi dalam gedung dan memberikan saran untuk penghematan energi.
- Transportasi Cerdas: Dengan teknologi transportasi yang terintegrasi, seperti sistem transportasi publik yang terhubung dan aplikasi navigasi cerdas, kota dapat mengurangi kemacetan dan emisi, serta meningkatkan pengalaman pengguna dalam mobilitas.
- Keberlanjutan Lingkungan: Kota cerdas dapat menerapkan teknologi yang mengurangi jejak karbon, seperti sistem manajemen limbah pintar dan infrastruktur hijau. Penggunaan teknologi untuk pemantauan kualitas udara juga dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi warga.
d. Keterlibatan Masyarakat dan Partisipasi
Revolusi Industri 5.0 memungkinkan masyarakat untuk terlibat lebih aktif dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan lingkungan mereka:
- Platform Partisipatif: Teknologi digital dapat digunakan untuk mengumpulkan umpan balik dari warga mengenai inisiatif kota dan masalah sosial. Hal ini dapat menciptakan dialog antara pemerintah dan masyarakat, memastikan bahwa kebijakan yang diambil sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
- Sistem Informasi Terbuka: Dengan transparansi yang lebih besar dalam pengelolaan kota, warga dapat lebih mudah mengakses informasi mengenai layanan publik dan berpartisipasi dalam proses pemerintahan.
e. Kesejahteraan Sosial dan Ekonomi
Revolusi Industri 5.0 juga berfokus pada menciptakan sistem yang lebih adil dan inklusif, yang berdampak positif pada kesejahteraan sosial:
- Pekerjaan Berkualitas: Dengan otomatisasi dan teknologi yang efisien, perusahaan dapat menciptakan pekerjaan yang lebih baik dan lebih aman, serta mendorong pengembangan keterampilan di kalangan tenaga kerja.
- Peningkatan Kualitas Hidup: Semua upaya ini dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan, dengan mengurangi kemiskinan, meningkatkan akses ke layanan dasar, dan menciptakan komunitas yang lebih kohesif dan berkelanjutan.
Revolusi Industri 5.0 memberikan kesempatan untuk memperbaiki kualitas hidup manusia melalui peningkatan akses ke layanan kesehatan dan pendidikan, serta pengembangan kota cerdas yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi yang berfokus pada keberlanjutan, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik dan lebih inklusif, meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Era ini menawarkan harapan untuk masa depan yang lebih cerah, di mana teknologi berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas hidup, bukan hanya sebagai sarana untuk efisiensi ekonomi.
Contoh Perbedaan Revolusi Industri 4.0 dengan 5.0Â
Perbandingan antara Revolusi Industri 4.0 dan Revolusi Industri 5.0 menggambarkan evolusi dalam pendekatan terhadap otomatisasi dan pengelolaan sumber daya manusia. Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan fokus antara kedua era ini:
1. Fokus pada Otomatisasi vs. Optimasi Jam Kerja
- Industri 4.0: Era ini lebih menekankan pada otomatisasi proses bisnis dengan memanfaatkan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan robotika. Tujuan utama adalah untuk mengurangi keterlibatan manusia dalam tugas-tugas rutin dan repetitif, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dalam konteks ini, mesin dan teknologi dioptimalkan untuk mengambil alih pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia.
- Contoh: Dalam sebuah pabrik, robot dapat digunakan untuk melakukan perakitan otomatis tanpa campur tangan manusia. Ini mengurangi waktu produksi dan meminimalkan kemungkinan kesalahan manusia.
- Industri 5.0: Di sisi lain, fokus utama era ini adalah bagaimana mengoptimalkan jam kerja manusia dan meningkatkan kolaborasi antara manusia dan mesin. Meskipun otomatisasi masih menjadi elemen penting, pendekatannya lebih menekankan pada integrasi manusia dalam proses kerja. Dengan menggunakan teknologi untuk mendukung kreativitas dan pemikiran strategis, perusahaan berusaha meningkatkan kinerja dan efisiensi tim secara keseluruhan.
- Contoh: Dalam konteks yang sama, meskipun robot melakukan perakitan otomatis, manusia tetap terlibat dalam pengawasan dan pengambilan keputusan, memanfaatkan data yang dihasilkan oleh sistem untuk meningkatkan proses produksi dan inovasi produk.
2. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
- Industri 4.0: Dengan adanya fokus pada otomatisasi, terdapat kekhawatiran bahwa banyak pekerjaan akan hilang akibat penggantian manusia oleh mesin. Hal ini menciptakan kebutuhan untuk meningkatkan keterampilan karyawan agar dapat bersaing di pasar tenaga kerja yang berubah dengan cepat.
- Industri 5.0: Era ini lebih menekankan pemberdayaan dan peningkatan keterampilan sumber daya manusia. SDM tidak hanya diharapkan untuk mengerjakan tugas, tetapi juga untuk memiliki pemikiran strategis dan inovatif. Dengan dukungan teknologi, karyawan dapat memanfaatkan waktu kerja mereka dengan lebih efektif, mengerjakan proyek yang lebih bernilai tinggi dan berkontribusi pada inovasi dan pengembangan produk.