Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ramalan Asing tentang Indonesia di Bawah Pemerintahan Prabowo: Begini Nasibnya

6 Oktober 2024   20:59 Diperbarui: 6 Oktober 2024   21:01 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/Adyvandorez16 

Fitch Ratings, salah satu lembaga pemeringkat kredit terkemuka dari Amerika, telah memberikan pandangannya tentang potensi perkembangan ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto. Menurut Fitch, kebijakan ekonomi secara umum kemungkinan besar tidak akan mengalami perubahan signifikan selama pemerintahan Prabowo. Ini berarti arah kebijakan yang telah diambil selama beberapa tahun terakhir diperkirakan akan berlanjut, dengan fokus pada stabilitas makroekonomi dan pembangunan infrastruktur.

Namun, Fitch juga mencatat bahwa ada peningkatan ketidakpastian seputar kebijakan fiskal jangka menengah di bawah pemerintahan Prabowo. Hal ini mungkin merujuk pada bagaimana pemerintah akan mengelola anggaran, utang, dan pembiayaan proyek-proyek strategis di masa depan. Ketidakpastian ini bisa berasal dari perbedaan prioritas antara belanja pemerintah dan upaya mempertahankan keseimbangan anggaran, terutama mengingat tantangan global seperti perlambatan ekonomi atau ketidakpastian perdagangan.

Dengan kata lain, meskipun Fitch memproyeksikan adanya kesinambungan kebijakan ekonomi secara luas, ada kekhawatiran tentang bagaimana Prabowo dan timnya akan mengatasi tekanan fiskal di tahun-tahun mendatang, khususnya dalam mengelola pengeluaran negara tanpa menambah utang yang berlebihan atau mengurangi ruang fiskal bagi sektor-sektor penting.

Fitch Ratings juga menekankan bahwa masih terlalu dini untuk membuat prediksi pasti tentang bagaimana kondisi perekonomian Indonesia akan berkembang di bawah pemerintahan Prabowo Subianto. Meskipun mereka memperkirakan bahwa kebijakan ekonomi secara umum tidak akan banyak berubah, Fitch menyatakan bahwa kejelasan yang lebih spesifik mengenai arah kebijakan fiskal baru akan terlihat setelah Prabowo mulai menjabat pada Oktober 2024.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada ekspektasi tentang kesinambungan kebijakan ekonomi, berbagai faktor penting seperti prioritas fiskal, alokasi anggaran, dan kebijakan terkait utang dan investasi baru akan lebih jelas setelah pemerintah baru mulai mengimplementasikan rencananya. Pemerintahan Prabowo akan menghadapi berbagai tantangan, termasuk bagaimana mereka akan mengelola tekanan ekonomi global dan domestik, serta menentukan kebijakan yang dapat menjaga stabilitas fiskal sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Fitch mengingatkan bahwa langkah-langkah konkret dan keputusan kebijakan yang diambil oleh Prabowo dan timnya akan menjadi penentu utama bagaimana perekonomian Indonesia akan berjalan di masa depan. Oleh karena itu, lembaga-lembaga seperti Fitch akan terus memantau perkembangan pasca-pelantikan untuk memahami lebih dalam dampaknya terhadap kondisi ekonomi jangka panjang.

Fitch Ratings memperkirakan bahwa Prabowo Subianto akan melanjutkan fokus pemerintah saat ini pada proyek pembangunan infrastruktur besar, termasuk kelanjutan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) baru di Kalimantan. Pembangunan infrastruktur yang masif ini telah menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam beberapa tahun terakhir, dan Fitch percaya bahwa Prabowo akan mempertahankannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan konektivitas, dan menciptakan lapangan kerja.

Selain itu, Fitch juga menyoroti bahwa Prabowo kemungkinan besar akan melanjutkan kebijakan hilirisasi komoditas. Hilirisasi ini mencakup upaya untuk mengolah bahan mentah dalam negeri sebelum diekspor, yang dapat memberikan nilai tambah lebih besar pada komoditas Indonesia seperti nikel dan minyak kelapa sawit. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri dan mengurangi ketergantungan Indonesia pada ekspor bahan mentah.

Lebih lanjut, pengembangan manufaktur baterai dan kendaraan listrik (EV) juga menjadi salah satu fokus utama yang diantisipasi oleh Fitch. Indonesia memiliki cadangan nikel yang sangat besar, yang merupakan bahan penting dalam produksi baterai listrik. Pemerintah Prabowo kemungkinan akan melanjutkan inisiatif untuk memperluas industri ini, dengan harapan menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam rantai pasok global baterai dan kendaraan listrik. Langkah ini sejalan dengan tren global menuju energi hijau dan transisi ke kendaraan listrik, yang dapat membawa manfaat ekonomi jangka panjang bagi Indonesia.

Dengan kelanjutan dari kebijakan-kebijakan ini, Fitch memperkirakan bahwa Prabowo akan memfokuskan kebijakan ekonominya pada infrastruktur, hilirisasi, dan pengembangan industri hijau untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun