Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jarak Generasi, Mengapa Hubungan Orang Tua dan Anak Semakin Renggang?

4 Oktober 2024   16:12 Diperbarui: 4 Oktober 2024   16:12 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pexels.com/RODNAE Productions 

Kesabaran juga sangat penting dalam proses ini. Tidak semua anak akan merasa nyaman untuk langsung terbuka, terutama jika mereka belum terbiasa berbicara tentang perasaan mereka. Orang tua harus bersabar dan tidak memaksa anak untuk berbagi jika mereka belum siap. Membiarkan anak tahu bahwa pintu untuk berbicara selalu terbuka akan membuat mereka merasa bahwa mereka memiliki tempat yang aman untuk berbagi ketika mereka merasa perlu.

Selain itu, menciptakan lingkungan di mana berbagi pikiran dan perasaan adalah hal yang biasa juga penting. Orang tua dapat mencontohkan dengan berbagi perasaan mereka sendiri secara jujur, namun tetap bijaksana. Misalnya, orang tua bisa mengatakan, "Hari ini Ayah/Ibu merasa sedikit lelah, tapi senang bisa ngobrol sama kamu," yang menunjukkan bahwa berbagi perasaan adalah hal yang normal dan diterima.

Secara keseluruhan, dengan menciptakan suasana yang nyaman dan mendengarkan dengan empati, orang tua tidak hanya membangun hubungan yang lebih erat dengan anak, tetapi juga membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi emosional yang penting untuk kehidupan mereka di masa depan.

2. Waktu Berkualitas 

Meluangkan waktu khusus untuk bersama keluarga tanpa gangguan gawai merupakan cara efektif untuk memperkuat ikatan emosional dan membangun kedekatan antara anggota keluarga. Di era digital ini, di mana gadget dan teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, aktivitas bersama yang terbebas dari gawai memiliki nilai yang semakin penting untuk menciptakan momen yang bermakna dan memperdalam komunikasi antar anggota keluarga.

Mengatur waktu khusus tanpa gangguan teknologi dapat membantu anggota keluarga fokus satu sama lain. Ketika ponsel, tablet, atau komputer tidak menjadi pusat perhatian, orang tua dan anak-anak dapat lebih mudah berinteraksi secara langsung. Ini adalah kesempatan yang berharga untuk benar-benar terhubung, saling mendengarkan, dan berbicara tentang pengalaman sehari-hari, perasaan, atau bahkan hal-hal kecil yang sering kali terlewat dalam percakapan cepat sehari-hari. Dengan mengurangi penggunaan gawai, perhatian bisa tertuju sepenuhnya pada orang-orang di sekitar, menciptakan rasa dihargai dan didengarkan.

Aktivitas menyenangkan yang dilakukan bersama keluarga menjadi cara lain untuk mempererat hubungan. Memilih aktivitas yang disukai oleh semua anggota keluarga, seperti bermain board game, memasak bersama, berolahraga, berkebun, atau bahkan sekadar jalan-jalan di taman, dapat membantu menciptakan suasana yang rileks dan penuh kebersamaan. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga dapat memfasilitasi interaksi positif, mendorong percakapan santai, dan memberikan ruang bagi anggota keluarga untuk lebih mengenal satu sama lain di luar rutinitas sehari-hari.

Misalnya, memasak bersama bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan di mana setiap anggota keluarga bisa berpartisipasi, saling membantu, dan merasakan hasil kerja bersama. Aktivitas seperti ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga mengajarkan kerja sama, saling menghargai peran masing-masing, dan memberikan kenangan indah yang bisa dikenang di masa depan.

Selain itu, kegiatan fisik seperti olahraga atau jalan-jalan bersama juga bisa memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan fisik dan mental. Bergerak bersama membantu meningkatkan suasana hati, mengurangi stres, dan mempromosikan kebiasaan hidup sehat. Selain itu, aktivitas seperti ini memberikan kesempatan untuk berbicara dan berbagi dalam suasana yang lebih santai dan alami, jauh dari tekanan tugas-tugas rutin atau pekerjaan.

Ritual khusus, seperti mengadakan "Malam Tanpa Gawai" setiap minggu, bisa menjadi tradisi keluarga yang ditunggu-tunggu. Ini memberikan struktur yang konsisten, sehingga anggota keluarga tahu kapan mereka bisa mengharapkan waktu bersama tanpa distraksi teknologi. Tradisi ini juga dapat membantu anak-anak memahami pentingnya membatasi waktu penggunaan teknologi dan menikmati interaksi langsung.

Meluangkan waktu khusus tanpa gangguan gawai juga mengajarkan kepada anak-anak tentang pentingnya keseimbangan dalam kehidupan. Di era di mana teknologi dapat mendominasi waktu mereka, anak-anak dapat belajar bahwa hubungan dengan keluarga adalah prioritas yang tidak kalah penting. Dengan melihat orang tua yang juga berusaha melepaskan diri dari gawai dan berfokus pada keluarga, anak-anak mendapatkan contoh yang baik tentang bagaimana mengelola teknologi secara sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun