Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menyingkap Rahasia Alkimia: Perpaduan Ilmu Pengetahuan dan Spiritualitas

13 Juli 2024   10:17 Diperbarui: 13 Juli 2024   10:23 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangsa Romawi mengambil alkimia dan metafisika Yunani, sebagaimana mereka menyerap sebagian besar pengetahuan dan filsafat Yunani. Pada akhir Kekaisaran Romawi, filsafat alkimia Yunani telah digabungkan dengan filsafat bangsa Mesir dan membentuk aliran Hermetisisme. Hermetisisme ini menggabungkan unsur-unsur mistisisme Mesir dengan logika dan rasionalitas Yunani, menciptakan sebuah tradisi yang kaya akan simbolisme dan praktik esoteris.

1. Pengaruh Agustinus

Perkembangan agama Kristen di Kekaisaran Romawi membawa jalur pemikiran yang bertolak belakang, terutama berakar dari filsafat Agustinus (354-430 M), seorang filsuf Kristen awal. Agustinus menulis keyakinannya menjelang runtuhnya Kekaisaran Romawi, dan pada intinya, ia merasa bahwa akal dan iman dapat digunakan untuk memahami Tuhan, tetapi filsafat eksperimental itu buruk. Ia menyatakan:

"Dalam jiwa juga terdapat, melalui indra badaniah ini, sejenis keinginan dan keingintahuan hampa yang bertujuan bukan untuk menikmati tubuh, tetapi memperoleh pengalaman melalui tubuh, dan keingintahuan hampa ini dihormati atas nama pembelajaran dan ilmu pengetahuan".

Gagasan Agustinian jelas-jelas menentang eksperimen. Namun, ketika teknik eksperimental Aristotelian tersedia bagi dunia Barat, teknik tersebut tidak sepenuhnya ditolak. Akan tetapi, pemikiran Agustinian sudah mendarah daging dalam masyarakat Zaman Pertengahan dan digunakan untuk menuding alkimia sebagai ilmu yang tidak ilahiah. Pada akhirnya, pada akhir era pertengahan, arus pemikiran ini menciptakan celah permanen yang memisahkan alkimia dari agama yang justru dahulu mendorong kelahirannya.

2. Kerahasiaan dan Kehilangan Pengetahuan

Sebagian besar pengetahuan Romawi tentang alkimia, sebagaimana pengetahuan Yunani dan Mesir, sekarang hilang. Di Alexandria, pusat pengkajian alkimia di Kekaisaran Romawi, seni tersebut disampaikan dari mulut ke mulut dan untuk mempertahankan kerahasiaan, hanya sedikit yang dituliskan. Sejak itu, kata "hermetis" berarti "rahasia". Mungkin saja ada sebagian yang ditulis di Alexandria, tetapi kemudian hilang atau terbakar pada masa-masa kericuhan setelahnya.

Kota Alexandria di Mesir tetap menjadi pusat penting bagi pengetahuan alkimia, bahkan setelah runtuhnya budaya Mesir Kuno. Namun, banyak dokumen dan karya tulis alkimia asli yang hilang seiring waktu, terutama setelah perintah Kaisar Diocletian pada tahun 296 M untuk membakar buku-buku alkimia setelah meredam pemberontakan di Alexandria. Hal ini mengakibatkan hilangnya banyak pengetahuan alkimia yang mungkin telah ditulis oleh para praktisi Mesir.

3. Hermetisisme dan Keilmuan Tertutup

Hermetisisme yang berkembang di Kekaisaran Romawi menggabungkan elemen-elemen esoteris dan mistis dari Mesir dengan pemikiran rasional Yunani. Pendiri alkimia Mesir, yang dikenal sebagai Hermes Trismegistus atau "Hermes yang tiga kali agung", menjadi figur sentral dalam tradisi ini. Ia dikaitkan dengan penulisan karya-karya penting seperti "Tablet Emerald" yang dianggap membentuk dasar praktik dan filsafat alkimia Barat.

Inti pertama "Tablet Emerald" menyampaikan tujuan ilmu hermetis:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun