Sistem telepon genggam 0-G menggunakan sistem radio VHF (Very High Frequency) untuk menghubungkan telepon langsung ke PSTN (Public Switched Telephone Network) landline. Sistem ini memungkinkan komunikasi nirkabel, tetapi memiliki kelemahan signifikan, seperti masalah kongesti jaringan.
2) Masalah Jaringan dan Upaya Penggantian Sistem
Kelemahan utama sistem 0-G adalah kongesti jaringan, yang menyebabkan upaya untuk mengembangkan dan mengganti sistem ini dengan teknologi yang lebih efisien dan dapat diandalkan.
d. Penemuan Konsep Modern oleh Bell Labs
1) Konsep Telepon Hexagonal (1947)
Pada tahun 1947, insinyur-insinyur dari Bell Labs mengembangkan konsep penggunaan sel heksagonal sebagai dasar untuk sistem telepon genggam. Konsep ini memungkinkan penggunaan frekuensi yang lebih efisien dan meningkatkan kapasitas jaringan.
2) Pengembangan Lanjutan (1960-an)
Meskipun konsep telepon heksagonal ditemukan pada tahun 1947, pengembangan teknologi ini baru dilanjutkan pada tahun 1960-an. Konsep ini menjadi dasar bagi sistem komunikasi seluler yang kita kenal saat ini.
Generasi 0 (0-G) dalam sejarah telepon genggam adalah periode yang penuh dengan inovasi dan perkembangan penting dalam teknologi komunikasi nirkabel. Dari penggunaan radio satu arah oleh kepolisian hingga pengembangan radio dua arah oleh Motorola, serta penemuan konsep sel heksagonal oleh Bell Labs, semua ini merupakan langkah awal yang penting dalam menciptakan telepon genggam modern. Periode ini menandai awal dari revolusi komunikasi nirkabel yang akhirnya menghasilkan teknologi telepon genggam yang kita gunakan sehari-hari.
2. Generasi I