a. Struktur yang Terorganisir
Pendidikan formal menawarkan program pembelajaran yang terstruktur dengan baik, dengan silabus yang dirancang untuk berkembang secara bertahap dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut. Hal ini membantu memastikan bahwa siswa mendapatkan pemahaman yang mendalam dan komprehensif tentang berbagai topik.Â
b. Standar Penilaian yang Konsisten
Pendidikan formal menggunakan sistem penilaian yang terstandarisasi untuk mengukur pencapaian siswa. Ujian, tugas, dan proyek diberikan untuk mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Hal ini memberikan indikator yang jelas mengenai kemajuan belajar siswa.Â
c. Pengembangan Sosial dan Keterampilan Hidup
Sekolah juga menyediakan lingkungan di mana siswa dapat mengembangkan keterampilan sosial, seperti kerja sama tim, komunikasi, dan kepemimpinan. Kegiatan ekstrakurikuler, seperti olahraga dan klub, membantu siswa mengasah keterampilan non-akademis yang penting dalam kehidupan sehari-hari.Â
2. Keterbatasan Pendidikan FormalÂ
Meskipun memiliki banyak keunggulan, pendidikan formal juga menghadapi beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan:Â
a. Kurangnya Fleksibilitas
Salah satu kritik utama terhadap sistem pendidikan formal adalah kekakuannya. Kurikulum yang ketat sering kali tidak mampu menyesuaikan dengan minat dan bakat individu siswa. Anak-anak dengan minat khusus atau kemampuan luar biasa di bidang tertentu mungkin tidak mendapatkan perhatian dan dukungan yang memadai dalam sistem ini.Â
b. Pendekatan yang Seragam