Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teks Khutbah Idul Adha 2024 Resmi Kemenag: Naskah Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa

15 Juni 2024   17:03 Diperbarui: 15 Juni 2024   17:05 2947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam merayakan Hari Raya Idul Adha tahun 2024 M/ 1445 H, Mukhlisin Purnomo, Penyuluh Agama Islam KUA Kapanewon Wates, telah menyusun sebuah khutbah yang menginspirasi dan penuh makna. Khutbah ini menggarisbawahi nilai-nilai universal Islam yang terkandung dalam ibadah qurban, dengan fokus pada pembelajaran dari kehidupan Nabi Ibrahim a.s., Siti Hajar a.s., dan putra mereka, Ismail a.s.

Pesan utama yang disampaikan adalah tentang pola asuh Nabi Ibrahim yang melibatkan putranya dalam musyawarah untuk memecahkan persoalan yang rumit, meskipun Ismail masih remaja. Mukhlisin Purnomo menekankan betapa pentingnya komunikasi terbuka dan saling percaya antara orang tua dan anak dalam mendidik generasi muda. Hal ini tidak hanya membuat anak merasa didengarkan dan dihargai, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam menghadapi tantangan hidup.

Selain itu, Mukhlisin Purnomo mengangkat isu tentang "generasi stroberi", yang merujuk pada generasi muda yang tumbuh dalam kesejahteraan material namun lebih rentan terhadap tekanan mental dan emosional. Beliau mendorong umat Muslim untuk mencontoh pendekatan demokratis Nabi Ibrahim dalam mendidik anak-anak mereka. Tujuannya adalah agar generasi muda menjadi lebih tangguh dan resilient, yaitu mampu pulih dari kesulitan, tekanan, atau perubahan, serta siap menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Khutbah ini mengajak umat Muslim untuk merenungkan nilai-nilai kepemimpinan, kesabaran, dan keberanian yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim dalam kisah qurban, serta bagaimana kita dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mukhlisin Purnomo menggambarkan bahwa dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai ini, kita dapat membimbing generasi muda untuk menjadi pribadi yang kuat, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan dengan optimisme dan keteguhan hati.

Khutbah ini tidak hanya memperingati makna spiritual dari perayaan Idul Adha, tetapi juga memberikan pandangan yang dalam tentang bagaimana nilai-nilai Islam dapat diterapkan dalam konteks kehidupan modern untuk membentuk generasi yang bertanggung jawab dan berdaya tahan tinggi.

Penetapan Hari Raya Idul Adha 1445 H 

Pada sidang isbat yang berlangsung pada tanggal 7 Juni 2024, Kementerian Agama telah mengumumkan bahwa 1 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada hari Sabtu, 8 Juni 2024. Berdasarkan penentuan ini, Hari Raya Idul Adha 1445 H dijadwalkan jatuh pada hari Senin, 17 Juni 2024. Keputusan ini sejalan dengan penetapan yang juga dilakukan oleh organisasi Muhammadiyah.

Penetapan tanggal ini didasarkan pada hasil pengamatan dan perhitungan awal bulan Hijriah, yang menjadi acuan untuk menentukan awal bulan Dzulhijjah dan kemudian Hari Raya Idul Adha. Hal ini penting karena Idul Adha adalah salah satu momen penting dalam kalender Islam yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia sebagai perayaan berkurban.

Dengan demikian, umat Muslim di Indonesia diharapkan untuk mempersiapkan diri menyambut Hari Raya Idul Adha dengan melaksanakan ibadah qurban sesuai dengan ajaran dan tradisi yang telah ditetapkan dalam agama Islam. Penetapan ini juga mencerminkan upaya untuk menyatukan umat dalam merayakan peristiwa keagamaan ini secara bersama-sama.

Khutbah Idul Adha 2024: Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa 

Kementerian Agama (Kemenag) telah menyediakan dua versi naskah khutbah untuk Hari Raya Idul Adha 2024, yakni dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Inisiatif ini bertujuan untuk menghormati dan mengakomodasi keragaman budaya serta bahasa di Indonesia, memungkinkan umat Islam dari berbagai latar belakang untuk merayakan Idul Adha dengan khutbah yang sesuai dengan bahasa dan budaya mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun