Setelah pengumuman hasil pemilihan umum tahun 2024, Prabowo Subianto mencatat sejarah dengan meraih suara rakyat terbanyak sepanjang masa. Berdasarkan data yang terdokumentasi secara resmi di prabowosubianto.com, berikut adalah fakta-fakta menarik terkait kemenangan beliau:
1. Berdasarkan informasi yang disampaikan melalui kanal YouTube resmi Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (@KPURepublikIndonesia), tanggal 20 Maret 2024 pukul 22.09 WIB, Hasyim Asy'ari selaku Ketua KPU RI telah mengumumkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 360 Tahun 2024 yang menetapkan hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten/Kota secara nasional dalam pemilihan umum tahun 2024. Keputusan tersebut didasarkan pada Berita Acara Nomor 218/PL.01.08.BA/05/2024 dalam Pemilihan Umum Tahun 2024 serta proses penetapan pemenang yang telah diatur sesuai dengan peraturan yang berlaku dan mengacu pada ketentuan hukum yang ada. Proses tersebut melibatkan seluruh tahapan yang telah ditetapkan sebelumnya, termasuk pemungutan suara, penghitungan suara, serta verifikasi dan validasi hasil.
Menurut hasil pemilihan yang diumumkan dalam Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 360 Tahun 2024, jumlah suara sah untuk Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1, yang diperwakili oleh H. Anies Rasyid Baswedan, Ph.D dan Dr. (H.C.) H. A. Muhaimin Iskandar, adalah sebanyak 40.971.906 suara. Sementara itu, Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2, yang diwakili oleh H. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, berhasil meraih jumlah suara sah sebanyak 96.214.691 suara.
Di sisi lain, Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 3, yang diusung oleh H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P dan Prof. Dr. H. M. Mahfud MD, memperoleh jumlah suara sah sebanyak 27.040.878 suara. Dengan demikian, berdasarkan hasil yang diumumkan, Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2, yaitu H. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, ditetapkan sebagai pemenang dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024 dengan meraih suara terbanyak.Â
2. Joe Biden secara resmi memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2020 dengan meraih 306 suara dalam electoral college, mengakhiri upaya petahana, Donald Trump, dari Partai Republik, untuk membatalkan hasil pemilihan pada 3 November 2020. Kemenangan ini menunjukkan bahwa Joe Biden dan pasangannya, Kamala Harris, berhasil mengumpulkan suara elektoral melebihi ambang batas 270 yang diperlukan untuk meraih kemenangan. Sementara itu, Donald Trump hanya berhasil memperoleh 232 suara.
Prestasi yang dicapai oleh Joe Biden tidak hanya terletak pada jumlah suara elektoral, tetapi juga pada dukungan luas yang diterimanya dari rakyat. Ia berhasil meraih lebih dari 81 juta suara, jumlah yang tertinggi dalam sejarah pemilu presiden AS, melampaui rekor sejak tahun 1900. Pemilu ini juga mencatat persentase kehadiran pemilih tertinggi sejak tahun 1900. Dengan pencapaian ini, Joe Biden menjadi kandidat presiden yang memperoleh suara rakyat terbanyak dalam pemilihan yang melawan petahana sejak tahun 1932.
Sebagai presiden terpilih, Joe Biden telah menyatakan komitmennya untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi negara, termasuk penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi yang terdampak. Dalam pidatonya, ia dengan tegas menyatakan, "Saya akan menjadi presiden untuk semua orang Amerika. Ada pekerjaan mendesak di depan kita semua: mengendalikan pandemi, mendapatkan vaksinasi COVID-19, dan membangun ekonomi kita kembali jauh lebih baik dari sebelumnya."
 Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2020 menjadi momen bersejarah, dan Joe Biden akan memimpin negara dengan pengalaman dan komitmen yang dimilikinya untuk menyatukan masyarakat serta menghadapi berbagai tantangan yang ada.
3. Dilma Rousseff, seorang politisi Brasil, berhasil memperoleh 54.5 juta suara dalam Pemilihan Presiden Brasil tahun 2014. Pemilu tersebut diadakan pada tanggal 5 Oktober 2014 dan merupakan momen penting dalam sejarah politik Brasil1. Dilma Rousseff adalah presiden perempuan pertama Brasil dan berhasil terpilih kembali dalam pemilu tersebut dengan perolehan suara 51.64%, mengalahkan Aécio Neves yang memperoleh 48.36% suara dalam putaran kedua pemilu1. Meskipun masa jabatannya diwarnai oleh krisis ekonomi Brasil pada tahun 2014, Rousseff berhasil mempertahankan posisinya sebagai kepala negara hingga tahun 2016 sebelum akhirnya menghadapi proses pemakzulan.
Pemilihan ini berlangsung di tengah krisis ekonomi Brasil yang menghancurkan pada saat itu1. Selama masa jabatannya, Rousseff menghadapi protes besar-besaran di Brasil pada tahun 2013 yang dipicu oleh gerakan Free Fare Movement sebagai respons terhadap ketidaksetaraan sosial di negara tersebut. Aécio Neves, seorang senator dari negara bagian Minas Gerais yang memiliki peran penting dalam pemilu, menjadi kandidat dari Partai Demokrasi Sosial Brasil. Meskipun pemilu ini berlangsung dengan ketat, Rousseff berhasil mempertahankan kekuasaannya sebagai presiden Brasil.
4. Pada Pemilihan Umum India tahun 2019, Narendra Modi berhasil memperoleh dukungan sebanyak 37 juta pemilih, menjadikannya sebagai pemenang dengan jumlah suara terbanyak. Proses pemilihan ini diselenggarakan dalam tujuh fase yang berlangsung antara tanggal 11 April hingga 19 Mei 2019, yang bertujuan untuk memilih anggota Lok Sabha India. Penghitungan suara dilaksanakan pada tanggal 23 Mei, dan hasilnya diumumkan pada hari yang sama. Partisipasi pemilih dalam Pemilu 2019 mencapai angka yang signifikan, di mana sekitar 900 juta warga negara India memenuhi persyaratan untuk memberikan suara dalam satu dari tujuh fase pemilihan, tergantung pada wilayahnya. Tingkat partisipasi ini mencapai lebih dari 67 persen, yang merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah pemilu India.
Keberhasilan Pemilu 2019 ini menandai sebuah tonggak sejarah dalam demokrasi India, menunjukkan tingkat keterlibatan yang tinggi dari warga negaranya dalam menentukan masa depan negara mereka. Dengan perolehan suara terbanyak, Narendra Modi berhasil mengamankan mandat baru sebagai pemimpin India, dan diharapkan untuk melanjutkan perannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi negara serta mewujudkan pembangunan dan kemajuan bagi masyarakat India.
5. Emmanuel Macron, yang lahir pada 21 Desember 1977, adalah seorang politikus Prancis yang menjabat sebagai  Presiden Prancis dan ex-officio Pangeran Andorra sejak tanggal 14 Mei 2017. Sebelum memasuki dunia politik, Macron memiliki latar belakang sebagai seorang bankir investor di Prancis. Pada 26 Agustus 2014, ia dilantik sebagai Menteri Ekonomi, Pembaruan Industri, dan Urusan Digital dalam kabinet yang dipimpin oleh Manuel Valls. Kemenangannya dalam Pemilihan Umum Presiden Prancis 2017 mengalahkan Marine Le Pen dengan memperoleh 66,06 persen suara, jauh melampaui persaingan dengan Marine Le Pen yang hanya mendapatkan 34 persen suara. Prestasi ini menjadikannya sebagai Presiden Prancis termuda dalam sejarah, dengan usia 39 tahun.
Emmanuel Macron dilahirkan sebagai putra dari Jean-Michel Macron, seorang Profesor Neurologi di Universitas Picardy, dan Françoise Macron-Noguès, yang berprofesi sebagai dokter. Masa pendidikannya terjadi di lycée La Providence di Amiens sebelum melanjutkan ke sekolah tinggi élite Lycée Henri-IV di Paris. Ia juga menekuni bidang Filsafat di Universitas Paris-Nanterre dan menyelesaikan pendidikannya di École nationale d'administration (ENA) pada tahun 2004. Karir profesional Emmanuel Macron dimulai sebagai Inspektur Keuangan dalam Kementerian Ekonomi Prancis antara tahun 2004 dan 2008. Setelah itu, ia beralih ke dunia perbankan sebagai bankir investor di Rothschild & Cie Banque. Sebagai Presiden Prancis, Macron telah memimpin negaranya melalui berbagai kebijakan dan menghadapi tantangan yang kompleks. Dengan kombinasi sosok yang muda dan karir yang cemerlang, Emmanuel Macron menjadi salah satu pemimpin yang menarik perhatian dunia.
Kemenangan Prabowo Subianto ini diharapkan membawa perubahan signifikan bagi Indonesia. Rakyat Indonesia akan menantikan dengan harapan dan keinginan yang tinggi, bagaimana Prabowo Subianto akan mengabdi pada rakyatnya sebagai Presiden terpilih, dan bagaimana agenda-agenda perubahan yang akan dilaksanakan demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H