Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

NU Anjurkan Shalat Tarawih 20 Rakaat dan Shalat Witir 3 Rakaat, Lengkap dengan Doanya

17 Maret 2024   12:53 Diperbarui: 17 Maret 2024   13:13 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/artikelrumah123 

Seperti yang dijelaskan dalam buku "Panduan Sholat Rasulullah" oleh Imam Abu Wafa, ibadah sunnah shalat witir memiliki fleksibilitas dalam jumlah rakaatnya. Shalat witir boleh dilakukan dengan jumlah rakaat yang berbeda-beda, yaitu 1 rakaat, 3 rakaat, 5 rakaat, 7 rakaat, 9 rakaat, 11 rakaat, atau 13 rakaat. Namun, jumlah rakaat shalat witir tidak boleh melebihi 13 rakaat. 

Ketentuan ini berdasarkan hadits dari Abu Ayyub Al-Ansahri radhiyallahu 'anhu, di mana Rasulullah SAW bersabda, "Witir itu hal seorang Muslim, maka barang siapa yang ingin shalat witir sebanyak 5 rakaat silakan, barang siapa yang ingin shalat witir sebanyak 3 rakaat silakan, dan barang siapa yang ingin shalat witir 1 rakaat silakan." (HR. Abu Dawud no.1422, Ibnu Majjah no.1990, dan An-Nasai no.1710, hasan shahih).

Adapun dalil untuk shalat witir sebanyak 13 rakaat diriwayatkan oleh Ummu Salamah radhiyallahu 'anha, yang berkata, "Rasulullah SAW shalat witir sebanyak 13 rakaat, ketika beliau sudah berumur dan lemah, beliau shalat witir sebanyak 7 rakaat." (HR. Tirmidzi no.457, An-Nasai no.1708, Ahmad no.26738, hasan shahih).

 Dengan demikian, umat Islam diperbolehkan untuk melakukan shalat witir dengan jumlah rakaat yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan, dengan batasan maksimal 13 rakaat. Fleksibilitas ini memungkinkan setiap individu untuk menjalankan ibadah dengan cara yang sesuai dengan keadaan dan preferensi masing-masing, tetapi tetap berlandaskan pada ajaran dan tuntunan yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. 

Dalam pelaksanaan shalat Witir 2 rakaat, terdapat serangkaian langkah atau gerakan ibadah yang harus dilakukan dengan tertib dan penuh khushu'. Langkah-langkah tersebut antara lain:

  • Lafal niat shalat witir sebagai makmum   اُصَلِّى سُنَّةَ مِنَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى  Artinya, "Aku menyengaja shalat sunah bagian dari shalat witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah Ta'ala."                                                               
  • Takbiratul Ihram: Mengangkat tangan dan mengucapkan "Allahu Akbar" untuk memulai shalat.
  • Membaca doa iftitah: Membaca doa pembukaan shalat.
  • Membaca ta'awudz: Membaca "A'udhu billahi minasy syaithanirrajim" untuk memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan setan yang terkutuk.
  • Membaca surat Al-Fatihah: Membaca surat Al-Fatihah sebagai bacaan wajib dalam setiap rakaat shalat.
  • Membaca surat-surat pendek: Membaca surat-surat pendek setelah Al-Fatihah dalam beberapa rakaat.
  • Ruku': Rukuk atau membungkukkan badan dengan tuma'ninah (tenang) dan memohon rahmat Allah.
  •  I'tidal: Bangkit dari ruku' dan berdiri tegak dengan tuma'ninah.
  •  Berdiri untuk melakukan sujud: Berdiri sejenak sebelum melakukan sujud.
  •  Sujud: Bersujud kepada Allah dengan penuh khusyuk.
  • Tahiyat: Duduk antara dua sujud dan membaca tasyahhud.
  • Sujud kedua: Bersujud kepada Allah dengan penuh khusyuk.
  • Berdiri untuk rakaat berikutnya
  • Membaca dua kalimat sahadat: Membaca dua kalimat syahadat sebagai tanda kesaksian atas keesaan Allah dan kenabian Muhammad SAW.
  • Membaca shalawat Ibrahimi: Membaca doa salawat kepada Nabi Ibrahim dan keturunannya.
  • Salam: Mengakhiri shalat dengan mengucapkan salam ke kanan dan kiri.

Dalam pelaksanaan shalat Witir 1 rakaat, terdapat serangkaian langkah atau gerakan ibadah yang harus dilakukan dengan tertib dan penuh khushu'. Langkah-langkah tersebut antara lain:

  • Lafal niat shalat witir sebagai makmum    اُصَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى  Artinya, "Aku niat shalat sunnah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah SWT."                                                  
  • Takbiratul Ihram: Mengangkat tangan dan mengucapkan "Allahu Akbar" untuk memulai shalat.
  • Membaca doa iftitah: Membaca doa pembukaan shalat.
  • Membaca ta'awudz: Membaca "A'udhu billahi minasy syaithanirrajim" untuk memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan setan yang terkutuk.
  • Membaca surat Al-Fatihah: Membaca surat Al-Fatihah sebagai bacaan wajib dalam setiap rakaat shalat.
  • Membaca surat-surat pendek: Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas atau membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 3 kali.
  • Ruku': Rukuk atau membungkukkan badan dengan tuma'ninah (tenang) dan memohon rahmat Allah.
  •  I'tidal: Bangkit dari ruku' dan berdiri tegak dengan tuma'ninah.
  •  Berdiri untuk melakukan sujud: Berdiri sejenak sebelum melakukan sujud.
  •  Sujud: Bersujud kepada Allah dengan penuh khusyuk.
  • Tahiyat: Duduk antara dua sujud dan membaca tasyahhud.
  • Sujud kedua: Bersujud kepada Allah dengan penuh khusyuk.
  • Membaca dua kalimat sahadat: Membaca dua kalimat syahadat sebagai tanda kesaksian atas keesaan Allah dan kenabian Muhammad SAW.
  • Membaca shalawat Ibrahimi: Membaca doa salawat kepada Nabi Ibrahim dan keturunannya.
  • Salam: Mengakhiri shalat dengan mengucapkan salam ke kanan dan kiri.

Doa Shalat Tarawih NU 

Pinterest.com/blogkaruhun/merdeka.com
Pinterest.com/blogkaruhun/merdeka.com

  اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْن، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ 

Artinya: "Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara salat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan sahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

Doa ini merupakan ungkapan yang penuh keimanan dan pengharapan kepada Allah SWT. Dalam doa ini, kita memohon kepada Allah agar diberi kesempurnaan iman, menjalankan kewajiban-kewajiban agama seperti salat dan zakat, serta mencari keridhaan-Nya. Doa ini juga menyatakan tekad untuk menjauhi kebatilan, menempuh jalan kehidupan yang penuh ketakwaan, serta meraih kesuksesan di dunia dan akhirat. Kita juga memohon agar diberi kekuatan untuk bersabar dalam menghadapi cobaan hidup, serta agar diberi tempat yang mulia di sisi-Nya pada hari kiamat. Doa ini juga menggambarkan kebahagiaan dan keberkahan di surga, di mana kita akan mendapat kenikmatan yang tiada tara bersama para nabi, orang-orang shiddiqin, syuhada, dan orang-orang saleh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun