Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mahasiswi Katolik di Kampus Islam: Menghadapi Tantangan dengan Toleransi

11 Maret 2024   17:54 Diperbarui: 11 Maret 2024   18:03 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Katlyn, mahasiswi Katolik yang kuliah di UIN Alauddin Makassar/katolikku.com

Meskipun Katlyn mendapat penerimaan yang positif dari sebagian besar dosen dan mahasiswa, namun tidak jarang dia juga menghadapi situasi di mana dia bertemu dengan individu yang tidak toleran terhadap keyakinannya. Beberapa mahasiswa bahkan menggunakan keyakinannya sebagai subjek bercandaan, dan terdapat juga dosen yang mempertanyakan kebenaran imannya. Peristiwa-peristiwa ini menggambarkan tantangan yang dihadapi Katlyn dalam menjalani kehidupan kampus yang beragam. Sikap tidak toleran terhadap keyakinan agama seseorang dapat menciptakan lingkungan yang tidak nyaman dan merugikan bagi individu tersebut. Selain itu, penggunaan keyakinan seseorang sebagai bahan bercandaan juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan bahkan menyakiti perasaan individu yang bersangkutan.

Bagi Katlyn, pengalaman ini mungkin merupakan ujian yang menguji ketahanan dan kepercayaan dirinya dalam menghadapi sikap tidak toleran dan pelecehan terhadap keyakinannya. Dia mungkin harus belajar untuk memperkuat mentalnya dan mengembangkan strategi untuk menghadapi situasi-situasi semacam itu dengan bijaksana dan berdampak positif. Dalam konteks yang lebih luas, peristiwa-peristiwa ini menyoroti perlunya pendidikan dan kesadaran tentang nilai-nilai toleransi, penghargaan, dan saling menghormati dalam masyarakat yang multikultural. Lingkungan pendidikan harus menjadi tempat yang aman dan inklusif bagi semua individu, di mana perbedaan keyakinan dihargai dan dihormati, bukan dijadikan sebagai subjek cemoohan atau perdebatan.

Selain itu, pihak otoritas akademik juga harus aktif dalam menegakkan nilai-nilai kesetaraan dan mengatasi sikap tidak toleran dalam lingkungan kampus. Dosen dan staf akademik perlu memberikan contoh positif dalam memperlakukan semua mahasiswa dengan hormat dan mengatasi segala bentuk diskriminasi atau pelecehan berdasarkan keyakinan agama. Dengan demikian, peristiwa-peristiwa ini menunjukkan perlunya upaya bersama dalam membangun lingkungan pendidikan yang inklusif dan memastikan bahwa semua individu merasa aman dan dihargai dalam mengejar pendidikan mereka.

Walaupun merasa tersakiti, Katlyn belajar untuk tidak terpengaruh oleh kata-kata dan perilaku orang lain. Dia memusatkan perhatiannya pada studinya dan membangun hubungan pertemanan dengan individu-individu yang toleran dan menghargai keragaman. Sikap yang diambil oleh Katlyn mencerminkan kedewasaan emosional dan ketegasan dalam menghadapi cobaan serta tantangan yang dihadapinya. Dengan tidak terpengaruh oleh sikap negatif dari orang lain, Katlyn menunjukkan kemampuan untuk tetap fokus pada tujuan dan impian pendidikannya, tanpa terjatuh dalam lingkaran negatif dari sikap tidak toleran dan tidak menghargai.

"Saya kadang merasa sakit hati. Tapi kembali lagi bahwa kita tidak bisa mengendalikan apa yang orang lain katakan dan lakukan kepada kita," tutur Katlyn.

Lebih dari itu, dengan memilih menjalin pertemanan dengan individu-individu yang toleran dan menghargai perbedaan, Katlyn menempatkan dirinya dalam lingkungan yang mendukung dan membangun. Pertemanan yang dibangun di atas nilai-nilai saling menghargai dan toleransi akan membantu Katlyn dalam menjaga keseimbangan emosionalnya dan terus berkembang sebagai individu yang kuat dan positif. Bagi Katlyn, pengalaman ini mungkin menjadi sebuah pembelajaran yang berharga dalam memahami nilai-nilai kesabaran, ketahanan, dan keberanian dalam menghadapi rintangan dan ketidaksetujuan dari lingkungan sekitarnya. 

Dengan memilih untuk tetap berfokus pada studinya dan menjalin pertemanan yang positif, Katlyn menunjukkan kemampuannya untuk mengatasi rintangan dan tetap maju menuju cita-citanya. Dalam konteks yang lebih luas, sikap Katlyn juga menjadi contoh bagi kita semua tentang pentingnya memilih untuk tidak terpengaruh oleh sikap negatif dan mengarahkan energi kita pada hal-hal yang membangun dan bermanfaat. Dengan membangun hubungan yang didasarkan pada nilai-nilai toleransi dan saling menghargai, kita dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan harmonis bagi semua individu, di mana setiap orang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun