3. Sholat Tarawih Berjamaah di Masjid
 Salah satu tradisi Ramadan yang tak terlupakan adalah shalat tarawih berjamaah di masjid. Setiap malam, setelah berbuka puasa dan melakukan salat Isya', keluarga akan pergi bersama-sama ke masjid untuk melaksanakan shalat tarawih.
Suasana khidmat di dalam masjid, diiringi oleh tilawah Al-Quran dari imam dan kekhusyukan jamaah, menciptakan kenangan spiritual yang mendalam dalam ingatan masa kecil.Â
4. Mengikuti Pawai Obor di Malam Takbiran
 Di malam menjelang Hari Raya Idul Fitri, terdapat tradisi mengadakan pawai obor sebagai bagian dari perayaan malam takbiran. Anak-anak akan berpartisipasi dalam pawai obor yang diiringi oleh nyanyian takbir dan keceriaan. Momen ini memberikan kesan yang berbeda dan menarik, serta menjadi bagian tak terpisahkan dari kenangan manis Ramadan masa kecil.Â
Kenangan-kengangan manis Ramadan masa kecil seperti ini tidak hanya menjadi bagian dari nostalgia pribadi, tetapi juga mencerminkan kekayaan tradisi dan nilai-nilai kebersamaan dalam menjalani ibadah dan merayakan bulan Ramadan bersama keluarga dan komunitas.
Ramadan merupakan bulan yang dipenuhi dengan berkah dan menjadi momen istimewa untuk mempererat tali persaudaraan di antara umat Muslim. Persiapan yang matang dan niat yang tulus akan menjadi kunci utama dalam menjalani Ramadan dengan lancar dan penuh makna.
Dalam menjalani Ramadan, persiapan yang matang meliputi berbagai aspek kehidupan, mulai dari fisik, mental, hingga spiritual. Secara fisik, persiapan dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan tubuh melalui pola makan yang seimbang, berolahraga secara teratur, dan memastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup.
Secara mental, persiapan dilakukan dengan menata niat dan tekad untuk menjalankan ibadah dengan penuh kesungguhan dan ketulusan. Sedangkan secara spiritual, persiapan melibatkan peningkatan kualitas ibadah, seperti memperbanyak dzikir, membaca Al-Quran, dan melakukan amalan-amalan kebaikan lainnya.
Niat yang tulus juga sangat penting dalam menjalani Ramadan. Niat yang tulus merupakan fondasi dari setiap ibadah yang dilakukan selama bulan suci ini.
Dengan memiliki niat yang tulus, seseorang akan lebih fokus dan konsisten dalam menjalankan ibadah, serta lebih mampu merasakan keberkahan dan manfaat spiritual yang terkandung dalam Ramadan.