Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Terjebak di Kelas Menengah: Antara Mimpi Kaya dan Kenyataan Bertahan Hidup

2 Maret 2024   09:13 Diperbarui: 3 Maret 2024   08:32 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka mungkin merasakan beban finansial dan tekanan untuk tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai stabilitas finansial dan kemakmuran di masa depan. Meskipun hidup dalam kelas menengah memiliki tantangan tersendiri, banyak dari mereka yang termasuk dalam kategori ini memiliki semangat dan tekad untuk terus berusaha dan mengatasi rintangan-rintangan yang mereka hadapi. Mereka sering kali merupakan tulang punggung ekonomi keluarga mereka, dan melalui kerja keras dan dedikasi, mereka berharap bisa menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk diri mereka sendiri dan generasi mendatang.

Merangkak Naik ke Kelas Atas: Modal dan Bantuan Pemerintah 

palpres.disway.id/Pemerintah bagi-bagi modal usaha hingga Rp6 juta -palpres.com-palpres.com 
palpres.disway.id/Pemerintah bagi-bagi modal usaha hingga Rp6 juta -palpres.com-palpres.com 

Bagi sebagian individu, kelas menengah dianggap sebagai platform yang dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk mencapai kelas atas. Kunci utama untuk meraih kenaikan status ini adalah melalui pendidikan tinggi, penguasaan keterampilan yang memadai, dan memiliki etos kerja yang kuat. 

Tidak jarang, mereka juga membutuhkan dukungan dari pemerintah dalam berbagai bentuk, seperti bantuan beasiswa, pelatihan kerja, atau akses ke modal usaha. Kelas menengah sering dilihat sebagai panggung pertama yang dapat memberikan akses lebih besar ke peluang-peluang yang bisa membawa seseorang menuju kelas atas. Dengan pendidikan tinggi, individu dapat memperluas pengetahuannya, meningkatkan keterampilan, dan membuka pintu bagi peluang karir yang lebih baik. Selain itu, memiliki etos kerja yang kuat menjadi modal penting untuk mengatasi rintangan dan meraih kesuksesan di dunia profesional.

Namun, untuk mencapai kelas atas, sering kali diperlukan dukungan tambahan dari pemerintah. Beasiswa dapat membantu individu dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu untuk mendapatkan akses ke pendidikan tinggi tanpa harus khawatir tentang beban biaya yang tinggi. Pelatihan kerja juga penting dalam membekali individu dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang. Selain itu, akses ke modal usaha dapat membantu mereka yang memiliki potensi untuk berwirausaha dalam mengembangkan bisnis mereka sendiri. 

Dengan dukungan ini, individu dari kelas menengah memiliki peluang yang lebih besar untuk meraih kenaikan status sosial dan ekonomi. Mereka dapat mengubah nasib mereka sendiri dan menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri serta keluarga mereka. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk memberikan dukungan yang cukup kepada individu-individu ini agar mereka dapat meraih potensi penuh mereka dan berkontribusi secara positif pada pembangunan negara.

Bertahan Hidup dengan Gaji Pas-pasan 

Ilustrasi cara menghemat uang meski gaji pas-pasan. Foto: Ist/Net/harapanrakyat.com
Ilustrasi cara menghemat uang meski gaji pas-pasan. Foto: Ist/Net/harapanrakyat.com

Di sisi lain, ada juga banyak individu yang terperangkap dalam siklus "gaji pas-pasan". Mereka terpaksa mencari pekerjaan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Penyebab dari kondisi ini sangat beragam, mulai dari biaya hidup yang tinggi di kota besar, tanggung jawab keluarga yang berat, hingga rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan. 

Siklus "gaji pas-pasan" menggambarkan kondisi di mana pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan utama tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Hal ini memaksa individu untuk mencari penghasilan tambahan melalui pekerjaan sampingan atau usaha lainnya. Terjebak dalam siklus ini dapat menjadi beban yang sangat berat, karena individu tersebut harus bekerja lebih keras dan lebih lama untuk memperoleh pendapatan yang cukup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun