Proses pembakaran ban yang menghasilkan panas tinggi juga dapat merusak struktur dan material jalan, menyebabkan retak atau bahkan kerusakan yang lebih serius.Â
Dampak kerusakan ini tidak hanya berdampak pada keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, tetapi juga dapat menimbulkan biaya perbaikan yang besar bagi pemerintah atau instansi terkait.Â
Selain itu, kerusakan infrastruktur yang disebabkan oleh pembakaran ban juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat, seperti transportasi umum, akses ke tempat kerja, dan distribusi barang. Akibatnya, tindakan membakar ban tidak hanya menyebabkan kerugian materiil, tetapi juga mengganggu stabilitas dan fungsionalitas infrastruktur kota serta kehidupan sehari-hari masyarakat.Â
Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan dampak negatif ini dalam mengevaluasi efektivitas dan keberlanjutan tindakan demonstrasi atau protes, serta mencari alternatif yang lebih tidak merugikan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
3. Gangguan aktivitas: Tindakan membakar ban dapat mengakibatkan gangguan pada berbagai aktivitas masyarakat, termasuk lalu lintas dan kegiatan ekonomi. Ketika ban dibakar di jalanan atau di dekat pusat kegiatan ekonomi, seperti pasar atau pusat perbelanjaan, hal ini dapat mengganggu arus lalu lintas dan menghambat mobilitas kendaraan bermotor maupun pejalan kaki.Â
Pembakaran ban juga dapat menyebabkan penutupan sementara jalan atau akses terhadap area tertentu, yang berpotensi mengganggu distribusi barang, transportasi umum, dan aktivitas komersial lainnya.Â
Gangguan ini tidak hanya berdampak pada keterlambatan dan ketidaknyamanan bagi masyarakat, tetapi juga dapat berimplikasi pada kerugian ekonomi bagi pelaku usaha dan pedagang lokal yang bergantung pada aktivitas tersebut.Â
Selain itu, pembakaran ban juga dapat menciptakan ketegangan dan kekhawatiran di antara masyarakat, terutama jika tindakan tersebut terjadi di lingkungan yang padat atau dekat dengan tempat tinggal.
Dengan demikian, tindakan membakar ban tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat, tetapi juga dapat mengganggu stabilitas sosial dan ekonomi di wilayah yang terkena dampaknya.Â
Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan potensi gangguan ini dalam merencanakan dan melaksanakan aksi demonstrasi atau protes, serta mencari cara alternatif yang lebih tidak merugikan bagi masyarakat dan kegiatan ekonomi setempat.
4. Stigma negatif: Tindakan membakar ban sering kali dikaitkan dengan tindakan vandalisme dan kerusuhan, sehingga dapat menimbulkan stigma negatif terhadap seluruh gerakan demonstrasi. Ketika aksi membakar ban terjadi dalam konteks demonstrasi atau protes, hal ini sering dianggap sebagai tindakan destruktif yang dapat merusak citra dan tujuan keseluruhan gerakan.Â