Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kapitalisme Pendidikan: Antara Realitas dan Cita-Cita

11 Februari 2024   13:14 Diperbarui: 11 Februari 2024   13:19 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan hak dasar manusia, bukan barang dagangan. Pengaruh kapitalisme dalam pendidikan telah mengikis prinsip-prinsip mulia pendidikan dan menghasilkan struktur yang tidak merata. Sudah tiba saatnya kita mengembalikan hak atas pendidikan yang bermutu dan adil, demi masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang. 

Pendidikan sebagai hak asasi manusia menegaskan bahwa setiap individu memiliki hak untuk mendapatkan akses yang setara dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa pendidikan bukanlah sekadar alat untuk memperoleh keuntungan finansial, tetapi juga merupakan sarana untuk memupuk potensi manusia, membentuk karakter, dan memajukan masyarakat secara keseluruhan.

Dalam konteks ini, kapitalisme dalam pendidikan merujuk pada praktik-praktik yang menerapkan logika pasar dan komodifikasi dalam sistem pendidikan, di mana pendidikan sering diperlakukan sebagai barang dagangan yang dapat diperjualbelikan dan memberikan keuntungan finansial. 

Pengaruh kapitalisme dalam pendidikan sering kali menyebabkan komersialisasi pendidikan, peningkatan biaya pendidikan, dan pendorongan untuk meraih prestise dan nilai yang tinggi semata. Dampak dari kapitalisme pendidikan dapat menyebabkan ketidaksetaraan akses pendidikan, ketidakadilan, dan penurunan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Hal ini dapat mengancam prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan sosial, serta mengurangi kemungkinan untuk terwujudnya masa depan yang cerah bagi generasi mendatang.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk merebut kembali kendali atas pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan. Hal ini dapat dilakukan melalui reformasi pendidikan yang mengutamakan kesetaraan akses, kualitas pembelajaran, dan nilai-nilai kemanusiaan. 

Reformasi ini juga harus melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sekolah, komunitas, dan individu-individu, untuk memastikan bahwa pendidikan benar-benar menjadi sarana untuk pemberdayaan dan kemajuan bersama. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa pendidikan tetap menjadi pangkalan untuk pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun