Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Seruan Aksi Pergerakan Darurat Demokrasi Nasional PMII Cabang Ponorogo terhadap Pernyataan Jokowi danTuntutan atas Netralitas KPU-Bawaslu

7 Februari 2024   16:04 Diperbarui: 7 Februari 2024   16:20 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasiana.com -Beberapa puluh mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Mahasiswa Islam Ponorogo mengadakan unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ponorogo pada hari Rabu tanggal 7 Februari 2024.

Mereka menyalahkan pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengizinkan presiden dan wakil presiden untuk melakukan kampanye dan menekankan kepada KPU dan Bawaslu untuk menjaga netralitas dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

Hanif Zein, selaku Ketua PMII Cabang Ponorogo, mengungkapkan bahwa pernyataan Jokowi telah melukai prinsip-prinsip demokrasi dan mengakibatkan kerugian bagi pendidikan demokrasi, etika, dan moral.

"Presiden sebagai kepala negara berbuat blunder dengan pernyataan tersebut. Ini merupakan kemunduran demokrasi dan mencederai rasa keadilan masyarakat," kata Hanif Zein, Ketua Umum PMII Cabang Ponorogo.

Aksi demonstrasi ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang telah dilakukan oleh PMII Pusat di Jakarta. Mahasiswa-mahasiswa PMII di berbagai daerah, termasuk Ponorogo, melanjutkan aksi ini sebagai upaya berkelanjutan dalam perjuangan untuk mempertahankan demokrasi.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Para mahasiswa dari PMII juga mengajukan permintaan kepada KPU dan Bawaslu Ponorogo untuk mempertahankan sikap netralitas dan melaksanakan tugas mereka sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini dianggap krusial guna menjamin kelancaran dan kedamaian dalam pelaksanaan Pemilu 2024 tanpa adanya konflik yang berlarut-larut.

"Kami berharap KPU dan Bawaslu tidak tergoda oleh kepentingan politik dan tetap menjaga netralitasnya. KPU dan Bawaslu adalah penentu utama dalam mewujudkan pemilu yang adil dan demokratis," jelas Hanif Zein.

Dalam respons terhadap unjuk rasa tersebut, Arwan Hamidi, seorang Komisioner KPU Ponorogo, mengungkapkan apresiasinya terhadap dukungan yang diberikan oleh mahasiswa terhadap KPU dan Bawaslu. Ia dengan tegas menyatakan bahwa KPU bertekad untuk melaksanakan Pemilu 2024 dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi.

"Kami berterimakasih atas dukungan dari PMII. KPU berkomitmen untuk menyelenggarakan pemilu yang lebih baik, sesuai dengan regulasi yang berlaku," kata Arwan Hamidi selaku Komisioner KPU Ponorogo.

Partisipasi dalam unjuk rasa oleh PMII Cabang Ponorogo mencerminkan kesadaran generasi muda akan pentingnya demokrasi serta aspirasi mereka untuk menyelenggarakan Pemilu 2024 dengan jujur dan tanpa konflik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun