Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Penerbitan Rupiah Digital di Indonesia

13 Januari 2024   15:57 Diperbarui: 13 Januari 2024   15:59 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/cnbcindonesia.com

Pendahuluan

Penerbitan mata uang digital Rupiah, atau yang lebih dikenal sebagai Rupiah digital, merupakan salah satu rencana penting dari Bank Indonesia untuk mendukung perkembangan ekonomi dan keuangan digital di Indonesia. Rencana ini diarahkan untuk memperkuat penggunaan mata uang Rupiah dalam bentuk digital sebagai sarana transaksi di lingkungan ekonomi digital nasional. Melalui langkah ini, Bank Indonesia berupaya meningkatkan kemudahan dan efisiensi dalam bertransaksi secara elektronik, sekaligus mendorong perkembangan ekosistem ekonomi digital di negara ini.

Penerbitan Rupiah digital bertujuan untuk menyediakan alternatif yang modern dan inovatif dalam melakukan transaksi keuangan, mengikuti tren global dalam dunia keuangan yang semakin terdigitalisasi. Dengan adanya Rupiah digital, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses layanan keuangan, melakukan pembayaran, dan berpartisipasi aktif dalam ekosistem ekonomi digital tanpa keterbatasan tempat dan waktu.

Langkah ini sejalan dengan upaya Bank Indonesia untuk memajukan sektor ekonomi dan keuangan digital, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan inovasi di bidang finansial, serta memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat. Pada gilirannya, diharapkan penerbitan Rupiah digital dapat memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

Penerbitan rupiah digital ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain: 

  • Pesatnya perkembangan teknologi digital telah mengubah pola transaksi masyarakat, beralih dari penggunaan uang tunai ke transaksi digital. Perubahan ini dipicu oleh peningkatan penggunaan internet dan perangkat pintar (smartphone), serta kemudahan dan efisiensi yang diberikan oleh transaksi digital. Perkembangan teknologi digital menciptakan transformasi dalam cara kita melakukan kegiatan keuangan sehari-hari. Seiring dengan semakin meluasnya akses internet dan penggunaan smartphone, masyarakat kini cenderung beralih ke metode pembayaran digital yang menawarkan kemudahan dan efisiensi. Transaksi digital memungkinkan individu untuk melakukan pembelian, pembayaran, dan transfer dana tanpa harus menggunakan uang tunai fisik. Hal ini menciptakan perubahan dalam lanskap keuangan sehari-hari, di mana transaksi elektronik menjadi semakin umum dan dianggap sebagai solusi praktis. Adanya teknologi digital memudahkan masyarakat untuk bertransaksi secara cepat dan aman, tanpa harus membawa uang fisik atau melakukan proses manual yang rumit. Dengan demikian, pergeseran dari transaksi tunai ke transaksi digital mencerminkan adaptasi masyarakat terhadap perkembangan teknologi, yang pada akhirnya memberikan kenyamanan dan efisiensi dalam berurusan keuangan sehari-hari.
  • Tingginya kebutuhan masyarakat akan alat pembayaran yang aman, cepat, dan efisien menandai perlunya instrumen pembayaran yang memenuhi standar kenyamanan dan keamanan. Masyarakat kini semakin menginginkan alat pembayaran yang mudah diakses dan dapat diandalkan, baik untuk transaksi sehari-hari maupun transaksi dalam jumlah besar. Keinginan ini muncul karena tuntutan akan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi, terutama dengan berkembangnya berbagai kegiatan ritel dan grosir. Masyarakat ingin memiliki pilihan instrumen pembayaran yang tidak hanya praktis digunakan tetapi juga memberikan jaminan keamanan dalam setiap transaksi. Dengan kata lain, masyarakat membutuhkan alat pembayaran yang dapat memberikan kemudahan akses, kecepatan dalam proses transaksi, dan tingkat keamanan yang tinggi. Hal ini menjadi semakin penting seiring dengan perkembangan kebutuhan ekonomi dan keuangan yang semakin kompleks. Oleh karena itu, penciptaan instrumen pembayaran yang memenuhi kriteria tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana transaksi yang aman, cepat, dan efisien.
  •  Rupiah digital memiliki potensi besar untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Penggunaan Rupiah digital dapat memberikan dukungan terhadap kestabilan sistem keuangan melalui peningkatan efisiensi dalam sistem pembayaran serta mengurangi risiko disintermediasi. Rupiah digital memiliki peran yang penting dalam meningkatkan efisiensi sistem pembayaran. Dengan adanya Rupiah digital, proses pembayaran dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien, mengurangi keterlambatan dan meningkatkan kelancaran alur transaksi keuangan. Hal ini dapat mendukung keseimbangan dan kinerja optimal sistem keuangan secara keseluruhan. Selain itu, Rupiah digital juga dapat membantu mengurangi risiko disintermediasi. Disintermediasi terjadi ketika entitas keuangan tradisional, seperti bank, tidak terlibat secara langsung dalam transaksi keuangan. Dengan menggunakan Rupiah digital, sistem keuangan dapat tetap terjaga dengan melibatkan pihak-pihak yang sah dan terpercaya, sehingga risiko ketidakstabilan dapat diminimalkan. Dengan demikian, potensi Rupiah digital dalam mendukung stabilitas sistem keuangan terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi pembayaran dan mengelola risiko disintermediasi, menciptakan fondasi yang kokoh untuk keberlangsungan sistem keuangan yang stabil dan dapat diandalkan.

Urgensi Penerbitan Rupiah Digital

Pinterest.com/itbrainindonesia 
Pinterest.com/itbrainindonesia 
Berdasarkan faktor-faktor di atas, dapat disimpulkan bahwa penerbitan rupiah digital merupakan hal yang urgen untuk dilakukan. Penerbitan rupiah digital dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, pemerintah, dan perekonomian nasional, antara lain:  
  • Rupiah digital memiliki potensi untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi dalam bertransaksi, baik itu transaksi kecil sehari-hari maupun transaksi dalam jumlah besar. Dengan menggunakan Rupiah digital, proses transaksi dapat menjadi lebih mudah dan cepat. Penggunaan Rupiah digital memungkinkan pelaku transaksi, baik itu perorangan atau bisnis, untuk melakukan pembayaran atau pertukaran dana secara elektronis. Hal ini dapat memangkas waktu yang dibutuhkan dalam proses transaksi, mengurangi antrian, dan meningkatkan kenyamanan dalam berbisnis atau berbelanja. Keuntungan yang ditawarkan oleh Rupiah digital tidak hanya terbatas pada transaksi kecil sehari-hari, tetapi juga melibatkan transaksi besar atau grosir. Dalam konteks ini, Rupiah digital dapat memfasilitasi penyelesaian transaksi besar dengan lebih efisien, menghilangkan kebutuhan akan proses manual yang mungkin memakan waktu. Dengan kata lain, penggunaan Rupiah digital memiliki potensi untuk memberikan pengalaman transaksi yang lebih baik, dengan mempercepat proses, meningkatkan efisiensi, dan memberikan kenyamanan kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi sehari-hari.
  • Rupiah digital diterbitkan dengan menggunakan teknologi blockchain yang memiliki sifat transparan dan aman. Penggunaan teknologi blockchain memberikan keunggulan dalam hal keamanan transaksi. Dalam konteks Rupiah digital, teknologi blockchain berperan sebagai dasar yang menjaga keamanan transaksi. Blockchain adalah suatu rangkaian blok data yang terhubung secara kriptografis, yang membuatnya sulit untuk dimanipulasi atau diakali. Ketika transaksi menggunakan Rupiah digital dicatat dalam blok, informasi tersebut terenkripsi dan tersimpan di seluruh jaringan, sehingga menjadi sulit untuk diretas atau diubah. Sifat transparan dari teknologi blockchain juga berarti bahwa semua pihak yang terlibat dalam transaksi dapat melihat catatan transaksi tersebut. Ini menciptakan tingkat kepercayaan dan keamanan tambahan, karena setiap transaksi dapat diverifikasi oleh semua peserta jaringan. Dengan adanya teknologi blockchain pada Rupiah digital, keamanan transaksi menjadi prioritas utama. Dengan kata lain, sistem ini memberikan jaminan keamanan yang tinggi, melindungi pelaku transaksi dari potensi kebocoran atau manipulasi data, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan Rupiah digital sebagai sarana pembayaran yang aman dan andal.
  • Rupiah digital memiliki potensi untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan, terutama bagi mereka yang berada di daerah terpencil. Melalui penggunaan Rupiah digital, pelayanan keuangan dapat menjadi lebih mudah diakses oleh berbagai lapisan masyarakat. Rupiah digital dapat membuka pintu bagi masyarakat yang sebelumnya mungkin sulit mengakses layanan keuangan tradisional, terutama di daerah-daerah yang jauh dari pusat perkotaan atau terpencil. Dengan menggunakan Rupiah digital, individu di daerah terpencil dapat melakukan transaksi keuangan, seperti pembayaran atau transfer dana, tanpa harus pergi ke kantor bank fisik. Ini menciptakan inklusi keuangan, yaitu memastikan bahwa semua orang, termasuk yang berada di daerah terpencil, memiliki akses yang lebih mudah dan terjangkau ke layanan keuangan. Dengan adanya Rupiah digital, masyarakat yang sebelumnya tidak terlayani oleh layanan keuangan tradisional dapat merasakan manfaat dari kemudahan akses ke sistem keuangan modern. Dengan kata lain, Rupiah digital dapat berperan dalam memperluas inklusi keuangan, menghubungkan lebih banyak orang dengan layanan keuangan yang diperlukan, dan dengan demikian, meningkatkan kesejahteraan ekonomi di berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil.
  • Rupiah digital memiliki potensi untuk meningkatkan daya saing perekonomian nasional melalui penyediaan kemudahan dalam transaksi perdagangan internasional. Dengan menggunakan Rupiah digital, proses perdagangan antarnegara dapat menjadi lebih efisien dan efektif. Rupiah digital memungkinkan pelaku bisnis untuk melakukan transaksi internasional dengan lebih mudah dan cepat. Dalam konteks perdagangan internasional, transaksi melibatkan berbagai pihak dari berbagai negara dengan mata uang yang berbeda. Penggunaan Rupiah digital dapat mengurangi kompleksitas dan hambatan transaksi dengan memberikan sarana pembayaran yang lebih fleksibel dan terintegrasi. Selain itu, Rupiah digital dapat mengurangi ketergantungan pada mata uang asing dalam transaksi perdagangan, sehingga dapat mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar. Hal ini dapat membantu pelaku bisnis untuk lebih mudah merencanakan dan mengelola keuangan mereka dalam konteks perdagangan internasional. Dengan adanya kemudahan dan efisiensi yang ditawarkan oleh Rupiah digital dalam transaksi perdagangan internasional, perekonomian nasional dapat menjadi lebih kompetitif di pasar global. Pelaku bisnis dapat dengan lebih mudah terlibat dalam perdagangan luar negeri, meningkatkan daya saing produk dan jasa nasional, serta merangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Pertanyaan Besar: Jumlah Uang Beredar

Pinterest.com/TheStreetPins 
Pinterest.com/TheStreetPins 

Pertanyaan besar yang muncul terkait penerbitan rupiah digital adalah apakah pemerintah dan BI akan mengalami kesulitan untuk menentukan berapa banyak jumlah uang beredar? 

Pertanyaan ini dapat dijawab dengan melihat beberapa faktor, antara lain: 

  • Kebijakan moneter adalah alat yang dapat digunakan oleh Bank Indonesia untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat, termasuk juga Rupiah digital. Dengan menggunakan kebijakan moneter, Bank Indonesia dapat mengendalikan suplai uang agar sesuai dengan kebijakan ekonomi nasional. Jumlah uang yang beredar memiliki pengaruh langsung terhadap tingkat inflasi dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Dengan adanya Rupiah digital sebagai bentuk mata uang elektronik, Bank Indonesia memiliki kemampuan untuk mengontrol penggunaannya agar sesuai dengan tujuan kebijakan ekonomi, termasuk menjaga stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang seimbang. Dalam konteks kebijakan moneter, Bank Indonesia dapat melakukan berbagai langkah, seperti mengatur suku bunga, mengendalikan cadangan bank, atau mengeluarkan kebijakan lainnya yang dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran Rupiah digital. Tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan ekonomi yang diinginkan oleh pemerintah, termasuk menjaga nilai Rupiah, mengendalikan inflasi, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan demikian, Rupiah digital tidak hanya merupakan bagian dari sistem pembayaran modern, tetapi juga menjadi objek perhatian dalam perumusan kebijakan moneter untuk mencapai tujuan ekonomi nasional.
  • Teknologi blockchain dapat dimanfaatkan untuk melakukan pelacakan terhadap jumlah Rupiah digital yang beredar. Dengan menggunakan teknologi blockchain, informasi terkait Rupiah digital dapat dicatat dan diverifikasi dengan cara yang transparan dan aman. Dalam konteks ini, teknologi blockchain berperan sebagai basis data terdistribusi yang terhubung secara kriptografis. Setiap transaksi Rupiah digital dicatat dalam blok dan dihubungkan satu sama lain, membentuk rantai blok yang tidak dapat dimodifikasi dengan mudah. Sehingga, setiap perubahan atau penambahan dalam jumlah Rupiah digital dapat dengan mudah dilacak dan diverifikasi oleh pihak-pihak yang berwenang. Penggunaan teknologi blockchain untuk melacak Rupiah digital memungkinkan transparansi dalam sistem, di mana catatan transaksi dapat diakses oleh semua pihak yang terlibat. Keamanan yang tinggi dalam teknologi blockchain juga membantu mencegah manipulasi atau pemalsuan informasi terkait jumlah uang digital yang beredar. Dengan demikian, teknologi blockchain bukan hanya memfasilitasi pelacakan jumlah Rupiah digital yang beredar secara efisien, tetapi juga memberikan keamanan dan transparansi yang dapat memperkuat integritas sistem keuangan secara keseluruhan.
  • Pemerintah memiliki kewenangan untuk menerbitkan peraturan guna mengatur sejauh mana jumlah Rupiah digital yang dapat beredar. Melalui peraturan tersebut, pemerintah dapat mengendalikan dan mengelola penggunaan Rupiah digital sesuai dengan kebijakan ekonomi nasional. Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dapat mencakup berbagai aspek terkait Rupiah digital, seperti batasan jumlah uang digital yang dapat beredar, mekanisme pengawasan, dan ketentuan-ketentuan lainnya yang dirancang untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan. Tujuan utama dari peraturan ini adalah untuk memastikan bahwa penggunaan Rupiah digital sesuai dengan tujuan ekonomi nasional dan tidak memberikan dampak negatif terhadap perekonomian secara keseluruhan. Dengan adanya peraturan yang jelas, masyarakat, bisnis, dan pihak terkait lainnya dapat memahami ketentuan-ketentuan yang berlaku terkait penggunaan Rupiah digital. Hal ini juga membantu menciptakan lingkungan keuangan yang teratur dan dapat dipercaya, serta memberikan landasan hukum yang jelas bagi pengaturan jumlah Rupiah digital yang beredar. Dengan demikian, penerbitan peraturan oleh pemerintah menjadi salah satu instrumen untuk mengelola dan mengarahkan penggunaan Rupiah digital sesuai dengan kebijakan ekonomi nasional.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerbitan rupiah digital tidak akan menyebabkan kesulitan bagi pemerintah dan BI untuk mengatur jumlah uang beredar. 

Mitigating Potensi Risiko

Pinterest.com/pngtree 
Pinterest.com/pngtree 
Penerbitan rupiah digital juga berpotensi menimbulkan beberapa risiko, antara lain: 
  • Rupiah digital, seperti bentuk mata uang digital lainnya, dapat menghadapi risiko keamanan yang terkait dengan serangan siber. Serangan siber adalah upaya tidak sah untuk mengakses, merusak, atau mencuri informasi dari sistem komputer atau jaringan, dan ini dapat mencakup sistem yang digunakan untuk transaksi Rupiah digital. Keamanan Rupiah digital bisa menjadi rentan terhadap serangan siber yang dapat mencoba mengakses atau merusak infrastruktur digital yang digunakan untuk menyimpan dan mentransfer Rupiah digital. Oleh karena itu, langkah-langkah keamanan digital perlu diterapkan untuk melindungi sistem dari ancaman siber seperti peretasan, pencurian data, atau gangguan layanan. Penting bagi pihak yang terlibat dalam ekosistem Rupiah digital, termasuk penyedia layanan dan pengguna, untuk mengambil langkah-langkah keamanan yang memadai, seperti penggunaan enkripsi data, perlindungan kata sandi yang kuat, pemantauan keamanan secara terus-menerus, dan tindakan keamanan siber lainnya. Dengan mengenali risiko keamanan ini, langkah-langkah proaktif dapat diambil untuk meminimalkan potensi ancaman dan menjaga keamanan Rupiah digital dalam ekosistem digital yang terus berkembang.
  • Volatilitas merujuk pada fluktuasi atau perubahan nilai yang signifikan dari waktu ke waktu. Risiko volatilitas dalam konteks Rupiah digital mencerminkan kemungkinan adanya variasi nilai yang dapat terjadi secara cepat dan tak terduga. Ketika nilai Rupiah digital mengalami fluktuasi yang besar, ini dapat berdampak pada stabilitas sistem keuangan. Fluktuasi nilai yang terlalu besar dapat menimbulkan ketidakpastian dalam transaksi ekonomi dan keuangan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap Rupiah digital sebagai bentuk mata uang. Mengelola risiko volatilitas menjadi penting untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Pihak-pihak yang terlibat dalam ekosistem Rupiah digital, termasuk regulator dan pengguna, perlu memahami dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak potensial dari fluktuasi nilai. Ini bisa melibatkan perencanaan kebijakan yang bijaksana, pengawasan yang cermat, dan edukasi terkait risiko volatilitas kepada masyarakat. Dengan cara ini, risiko volatilitas Rupiah digital dapat dikelola secara efektif, dan stabilitas sistem keuangan dapat dijaga, memberikan kepastian yang lebih besar kepada semua pihak yang terlibat dalam penggunaan mata uang digital ini.
  • Risiko disintermediasi merujuk pada potensi pengurangan peran atau keberadaan lembaga perbankan dalam proses keuangan, terutama ketika individu atau entitas dapat langsung terlibat dalam aktivitas keuangan tanpa melalui perantaraan bank. Dalam konteks Rupiah digital, kemungkinan terjadinya disintermediasi timbul karena individu dapat menggunakan mata uang digital untuk melakukan transaksi, penyimpanan nilai, atau pendanaan tanpa keterlibatan langsung dari lembaga perbankan tradisional. Hal ini dapat merugikan peran bank sebagai perantara utama dalam kegiatan keuangan. Risiko ini perlu diperhatikan karena dapat memengaruhi stabilitas dan keberlanjutan lembaga perbankan yang memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan keteraturan sistem keuangan. Oleh karena itu, perlu adanya koordinasi dan regulasi yang bijaksana untuk mengelola risiko disintermediasi, sehingga kehadiran Rupiah digital dapat memberikan manfaat tanpa membahayakan stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Melalui pendekatan yang cermat, penerapan Rupiah digital dapat memberikan inovasi dan kemudahan tanpa menghilangkan peran kritis lembaga perbankan dalam mendukung keberlanjutan dan keamanan sistem keuangan nasional.

Untuk memitigasi potensi risiko tersebut, Bank Indonesia perlu melakukan beberapa hal, antara lain: 

  • Dalam upaya untuk meningkatkan keamanan Rupiah digital, Bank Indonesia dapat memilih untuk menggunakan teknologi blockchain. Teknologi blockchain merupakan suatu bentuk basis data terdistribusi yang memungkinkan pencatatan transaksi secara aman dan transparan. Keamanan teknologi blockchain berasal dari sifatnya yang menggunakan enkripsi kriptografis pada setiap transaksi dan membentuk rantai blok yang saling terhubung. Dengan metode ini, setiap transaksi yang dicatat di dalam blok tidak dapat dengan mudah dimanipulasi atau diubah. Sifat transparan dari teknologi blockchain juga penting untuk meningkatkan keamanan. Semua pihak yang terlibat dalam transaksi dapat melihat dan memverifikasi catatan transaksi, menciptakan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi. Penerapan teknologi blockchain ini dapat memberikan lapisan keamanan tambahan pada Rupiah digital, membuatnya lebih tahan terhadap upaya peretasan atau manipulasi data. Dengan demikian, penggunaan teknologi blockchain diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan dan integritas Rupiah digital sebagai bentuk mata uang digital.
  • Dalam upaya menjaga stabilitas nilai Rupiah digital, Bank Indonesia dapat menggunakan kebijakan moneter. Kebijakan moneter adalah instrumen keuangan yang diterapkan oleh bank sentral, dalam hal ini Bank Indonesia, untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jaga stabilitas nilai Rupiah digital sangat penting agar nilai tukar mata uang ini tidak mengalami fluktuasi yang besar dan tidak stabil. Kebijakan moneter dapat mencakup berbagai langkah, seperti mengatur suku bunga, mengontrol cadangan bank, atau melibatkan kebijakan lainnya yang bertujuan untuk menjaga nilai Rupiah digital tetap stabil. Dengan menjaga stabilitas nilai Rupiah digital, Bank Indonesia dapat memberikan kepastian kepada masyarakat dan pelaku bisnis terkait nilai mata uang digital ini. Hal ini penting karena nilai yang stabil dapat meningkatkan kepercayaan terhadap Rupiah digital sebagai alat pembayaran dan penyimpan nilai yang dapat diandalkan. Dengan demikian, penerapan kebijakan moneter oleh Bank Indonesia merupakan upaya untuk mengelola dan menjaga stabilitas nilai Rupiah digital, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi perekonomian dan keuangan nasional.
  • Dalam rangka memperluas pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap Rupiah digital, Bank Indonesia perlu meningkatkan literasi keuangan. Literasi keuangan merujuk pada pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola keuangan mereka, termasuk pemahaman terhadap penggunaan mata uang digital seperti Rupiah digital. Meningkatkan literasi keuangan mencakup penyediaan informasi yang jelas dan mudah dipahami tentang Rupiah digital, serta penyelenggaraan program edukasi keuangan. Bank Indonesia dapat melibatkan berbagai media dan platform untuk menyampaikan informasi ini kepada masyarakat, seperti seminar, kampanye publik, atau materi edukasi online. Pemahaman yang lebih baik tentang Rupiah digital akan membantu masyarakat menggunakan mata uang digital ini dengan bijak, termasuk dalam aspek keamanan dan manajemen risiko. Literasi keuangan yang tinggi akan memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk mengadopsi Rupiah digital sebagai bagian dari aktivitas keuangan mereka sehari-hari. Dengan demikian, upaya meningkatkan literasi keuangan menjadi kunci dalam memastikan bahwa penggunaan Rupiah digital dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat, sambil menjaga pemahaman yang sehat tentang manajemen keuangan dan risiko.

Mendapatkan Kepercayaan Dunia Internasional 

Pinterest.com/damianariangtobi11.blogspot.com
Pinterest.com/damianariangtobi11.blogspot.com
Untuk bisa diterima dunia internasional, rupiah digital perlu memenuhi beberapa kriteria, antara lain: 
  • Agar Rupiah digital dapat dianggap aman dan dapat diandalkan dalam penggunaannya, perlu dipastikan bahwa sistem keamanannya memenuhi standar internasional yang telah ditetapkan. Standar keamanan internasional ini mencakup pedoman dan prinsip-prinsip yang dirancang untuk melindungi data dan transaksi keuangan dari berbagai risiko. Dengan memenuhi standar keamanan internasional, Rupiah digital dapat memberikan keyakinan kepada pengguna bahwa mata uang digital ini dielola dengan baik dan bahwa tindakan keamanan yang sesuai telah diimplementasikan. Standar ini dapat mencakup penggunaan teknologi enkripsi yang kuat, langkah-langkah otentikasi yang canggih, dan perlindungan terhadap ancaman siber. Dalam konteks penggunaan Rupiah digital, memastikan keamanan sesuai dengan standar internasional penting untuk menjaga integritas transaksi dan keamanan finansial pengguna. Oleh karena itu, upaya untuk memastikan bahwa Rupiah digital memenuhi standar keamanan yang diakui secara internasional akan menjadi langkah penting dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap mata uang digital ini.
  • Agar Rupiah digital dianggap dapat dipercaya dan dapat dipahami dengan jelas oleh masyarakat, sifat transparan dan akuntabel perlu diterapkan. Transparansi berarti bahwa informasi terkait dengan Rupiah digital, termasuk proses transaksi dan kebijakan terkait, dapat diakses dan dimengerti oleh semua pihak yang terlibat. Dalam konteks Rupiah digital yang transparan, setiap transaksi yang dilakukan menggunakan mata uang digital ini dapat dicari dan diverifikasi. Informasi yang terkait dengan kebijakan pengelolaan Rupiah digital juga harus mudah diakses oleh masyarakat, sehingga mereka dapat memahami secara jelas bagaimana sistem ini dioperasikan. Sifat akuntabel menekankan pada kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban terhadap pengelolaan Rupiah digital. Ini mencakup penyampaian informasi yang jujur dan dapat dipercaya tentang penggunaan dana digital, serta penerapan standar akuntansi yang sesuai. Dengan memiliki sifat transparan dan akuntabel, Rupiah digital dapat memberikan rasa kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat, serta meningkatkan tingkat pengertian tentang bagaimana mata uang digital ini dioperasikan. Hal ini menjadi penting dalam membangun fondasi yang kuat untuk penerimaan dan penggunaan Rupiah digital dalam kegiatan ekonomi sehari-hari.
  • Agar Rupiah digital dapat digunakan secara efektif dan diakui di tingkat internasional, penting untuk memastikan bahwa sistem dan standar yang digunakan sejalan dengan norma-norma yang telah ditetapkan oleh komunitas internasional. Dengan demikian, Rupiah digital perlu mematuhi standar yang telah ditetapkan untuk memastikan kompatibilitasnya. Standar internasional dapat mencakup berbagai aspek, seperti format data, protokol keamanan, dan interoperabilitas dengan sistem keuangan global. Dengan mematuhi standar ini, Rupiah digital dapat berintegrasi dengan sistem keuangan internasional, memfasilitasi transaksi lintas batas, dan mendukung pertumbuhan ekonomi secara global. Kompatibilitas dengan standar internasional juga memberikan kepercayaan kepada masyarakat dan bisnis terkait keamanan dan interoperabilitas Rupiah digital. Hal ini memungkinkan Rupiah digital untuk diakui dan diterima oleh berbagai pihak di tingkat global, meningkatkan potensi keberhasilannya sebagai bentuk mata uang digital yang dapat diandalkan.


Agar implementasi Rupiah digital berhasil dan diterima dengan baik, Bank Indonesia perlu bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pihak di dalam negeri seperti lembaga keuangan, pemerintah, dan sektor bisnis. Kerja sama ini juga perlu diperluas ke pihak di luar negeri, terutama yang terlibat dalam industri keuangan global.

Melalui kerja sama ini, Bank Indonesia dapat mengakses sumber daya dan keahlian yang diperlukan untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan Rupiah digital sesuai dengan standar internasional. Pihak-pihak terlibat dapat memberikan kontribusi untuk memenuhi kriteria-kriteria yang diperlukan dan mengatasi tantangan yang mungkin timbul.

Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan dunia internasional menjadi kunci penting dalam memperkenalkan Rupiah digital. Bank Indonesia perlu menyampaikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti kepada masyarakat tentang kegunaan, manfaat, dan langkah-langkah keamanan Rupiah digital. Di tingkat internasional, sosialisasi dapat membantu membangun kepercayaan dan dukungan terhadap penerimaan Rupiah digital sebagai mata uang digital yang andal. Dengan demikian, melalui kerja sama dan upaya sosialisasi yang baik, Bank Indonesia dapat memastikan implementasi Rupiah digital berjalan dengan lancar dan diterima oleh masyarakat lokal dan dunia internasional.

Kesimpulan

Penerbitan Rupiah digital dianggap sebagai suatu hal yang mendesak untuk dilakukan, mengingat potensi manfaat yang dapat diberikan kepada masyarakat, pemerintah, dan perekonomian nasional. Rupiah digital memiliki kemampuan untuk memfasilitasi transaksi dengan lebih efisien dan membuka akses ke layanan keuangan bagi masyarakat yang lebih luas. 

Untuk memitigasi potensi risiko terkait Rupiah digital dan membangun kepercayaan di tingkat internasional, Bank Indonesia perlu mengambil berbagai langkah strategis. Peningkatan keamanan Rupiah digital sangat penting untuk melindungi pengguna dan mencegah kejahatan keuangan. Sementara itu, transparansi berkaitan dengan keterbukaan informasi terkait Rupiah digital, dan kompatibilitas menunjukkan kesesuaian dengan standar internasional. 

Melalui tindakan-tindakan ini, Bank Indonesia dapat menciptakan lingkungan yang mendukung penerimaan dan penggunaan Rupiah digital, baik di tingkat domestik maupun internasional. Penguatan keamanan dan keterbukaan informasi juga dapat membantu membangun kepercayaan masyarakat terhadap Rupiah digital sebagai bentuk mata uang yang dapat diandalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun