Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Penerbitan Rupiah Digital di Indonesia

13 Januari 2024   15:57 Diperbarui: 13 Januari 2024   15:59 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/TheStreetPins 

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerbitan rupiah digital tidak akan menyebabkan kesulitan bagi pemerintah dan BI untuk mengatur jumlah uang beredar. 

Mitigating Potensi Risiko

Pinterest.com/pngtree 
Pinterest.com/pngtree 
Penerbitan rupiah digital juga berpotensi menimbulkan beberapa risiko, antara lain: 
  • Rupiah digital, seperti bentuk mata uang digital lainnya, dapat menghadapi risiko keamanan yang terkait dengan serangan siber. Serangan siber adalah upaya tidak sah untuk mengakses, merusak, atau mencuri informasi dari sistem komputer atau jaringan, dan ini dapat mencakup sistem yang digunakan untuk transaksi Rupiah digital. Keamanan Rupiah digital bisa menjadi rentan terhadap serangan siber yang dapat mencoba mengakses atau merusak infrastruktur digital yang digunakan untuk menyimpan dan mentransfer Rupiah digital. Oleh karena itu, langkah-langkah keamanan digital perlu diterapkan untuk melindungi sistem dari ancaman siber seperti peretasan, pencurian data, atau gangguan layanan. Penting bagi pihak yang terlibat dalam ekosistem Rupiah digital, termasuk penyedia layanan dan pengguna, untuk mengambil langkah-langkah keamanan yang memadai, seperti penggunaan enkripsi data, perlindungan kata sandi yang kuat, pemantauan keamanan secara terus-menerus, dan tindakan keamanan siber lainnya. Dengan mengenali risiko keamanan ini, langkah-langkah proaktif dapat diambil untuk meminimalkan potensi ancaman dan menjaga keamanan Rupiah digital dalam ekosistem digital yang terus berkembang.
  • Volatilitas merujuk pada fluktuasi atau perubahan nilai yang signifikan dari waktu ke waktu. Risiko volatilitas dalam konteks Rupiah digital mencerminkan kemungkinan adanya variasi nilai yang dapat terjadi secara cepat dan tak terduga. Ketika nilai Rupiah digital mengalami fluktuasi yang besar, ini dapat berdampak pada stabilitas sistem keuangan. Fluktuasi nilai yang terlalu besar dapat menimbulkan ketidakpastian dalam transaksi ekonomi dan keuangan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap Rupiah digital sebagai bentuk mata uang. Mengelola risiko volatilitas menjadi penting untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Pihak-pihak yang terlibat dalam ekosistem Rupiah digital, termasuk regulator dan pengguna, perlu memahami dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak potensial dari fluktuasi nilai. Ini bisa melibatkan perencanaan kebijakan yang bijaksana, pengawasan yang cermat, dan edukasi terkait risiko volatilitas kepada masyarakat. Dengan cara ini, risiko volatilitas Rupiah digital dapat dikelola secara efektif, dan stabilitas sistem keuangan dapat dijaga, memberikan kepastian yang lebih besar kepada semua pihak yang terlibat dalam penggunaan mata uang digital ini.
  • Risiko disintermediasi merujuk pada potensi pengurangan peran atau keberadaan lembaga perbankan dalam proses keuangan, terutama ketika individu atau entitas dapat langsung terlibat dalam aktivitas keuangan tanpa melalui perantaraan bank. Dalam konteks Rupiah digital, kemungkinan terjadinya disintermediasi timbul karena individu dapat menggunakan mata uang digital untuk melakukan transaksi, penyimpanan nilai, atau pendanaan tanpa keterlibatan langsung dari lembaga perbankan tradisional. Hal ini dapat merugikan peran bank sebagai perantara utama dalam kegiatan keuangan. Risiko ini perlu diperhatikan karena dapat memengaruhi stabilitas dan keberlanjutan lembaga perbankan yang memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan keteraturan sistem keuangan. Oleh karena itu, perlu adanya koordinasi dan regulasi yang bijaksana untuk mengelola risiko disintermediasi, sehingga kehadiran Rupiah digital dapat memberikan manfaat tanpa membahayakan stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Melalui pendekatan yang cermat, penerapan Rupiah digital dapat memberikan inovasi dan kemudahan tanpa menghilangkan peran kritis lembaga perbankan dalam mendukung keberlanjutan dan keamanan sistem keuangan nasional.

Untuk memitigasi potensi risiko tersebut, Bank Indonesia perlu melakukan beberapa hal, antara lain: 

  • Dalam upaya untuk meningkatkan keamanan Rupiah digital, Bank Indonesia dapat memilih untuk menggunakan teknologi blockchain. Teknologi blockchain merupakan suatu bentuk basis data terdistribusi yang memungkinkan pencatatan transaksi secara aman dan transparan. Keamanan teknologi blockchain berasal dari sifatnya yang menggunakan enkripsi kriptografis pada setiap transaksi dan membentuk rantai blok yang saling terhubung. Dengan metode ini, setiap transaksi yang dicatat di dalam blok tidak dapat dengan mudah dimanipulasi atau diubah. Sifat transparan dari teknologi blockchain juga penting untuk meningkatkan keamanan. Semua pihak yang terlibat dalam transaksi dapat melihat dan memverifikasi catatan transaksi, menciptakan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi. Penerapan teknologi blockchain ini dapat memberikan lapisan keamanan tambahan pada Rupiah digital, membuatnya lebih tahan terhadap upaya peretasan atau manipulasi data. Dengan demikian, penggunaan teknologi blockchain diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan dan integritas Rupiah digital sebagai bentuk mata uang digital.
  • Dalam upaya menjaga stabilitas nilai Rupiah digital, Bank Indonesia dapat menggunakan kebijakan moneter. Kebijakan moneter adalah instrumen keuangan yang diterapkan oleh bank sentral, dalam hal ini Bank Indonesia, untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jaga stabilitas nilai Rupiah digital sangat penting agar nilai tukar mata uang ini tidak mengalami fluktuasi yang besar dan tidak stabil. Kebijakan moneter dapat mencakup berbagai langkah, seperti mengatur suku bunga, mengontrol cadangan bank, atau melibatkan kebijakan lainnya yang bertujuan untuk menjaga nilai Rupiah digital tetap stabil. Dengan menjaga stabilitas nilai Rupiah digital, Bank Indonesia dapat memberikan kepastian kepada masyarakat dan pelaku bisnis terkait nilai mata uang digital ini. Hal ini penting karena nilai yang stabil dapat meningkatkan kepercayaan terhadap Rupiah digital sebagai alat pembayaran dan penyimpan nilai yang dapat diandalkan. Dengan demikian, penerapan kebijakan moneter oleh Bank Indonesia merupakan upaya untuk mengelola dan menjaga stabilitas nilai Rupiah digital, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi perekonomian dan keuangan nasional.
  • Dalam rangka memperluas pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap Rupiah digital, Bank Indonesia perlu meningkatkan literasi keuangan. Literasi keuangan merujuk pada pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola keuangan mereka, termasuk pemahaman terhadap penggunaan mata uang digital seperti Rupiah digital. Meningkatkan literasi keuangan mencakup penyediaan informasi yang jelas dan mudah dipahami tentang Rupiah digital, serta penyelenggaraan program edukasi keuangan. Bank Indonesia dapat melibatkan berbagai media dan platform untuk menyampaikan informasi ini kepada masyarakat, seperti seminar, kampanye publik, atau materi edukasi online. Pemahaman yang lebih baik tentang Rupiah digital akan membantu masyarakat menggunakan mata uang digital ini dengan bijak, termasuk dalam aspek keamanan dan manajemen risiko. Literasi keuangan yang tinggi akan memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk mengadopsi Rupiah digital sebagai bagian dari aktivitas keuangan mereka sehari-hari. Dengan demikian, upaya meningkatkan literasi keuangan menjadi kunci dalam memastikan bahwa penggunaan Rupiah digital dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat, sambil menjaga pemahaman yang sehat tentang manajemen keuangan dan risiko.

Mendapatkan Kepercayaan Dunia Internasional 

Pinterest.com/damianariangtobi11.blogspot.com
Pinterest.com/damianariangtobi11.blogspot.com
Untuk bisa diterima dunia internasional, rupiah digital perlu memenuhi beberapa kriteria, antara lain: 
  • Agar Rupiah digital dapat dianggap aman dan dapat diandalkan dalam penggunaannya, perlu dipastikan bahwa sistem keamanannya memenuhi standar internasional yang telah ditetapkan. Standar keamanan internasional ini mencakup pedoman dan prinsip-prinsip yang dirancang untuk melindungi data dan transaksi keuangan dari berbagai risiko. Dengan memenuhi standar keamanan internasional, Rupiah digital dapat memberikan keyakinan kepada pengguna bahwa mata uang digital ini dielola dengan baik dan bahwa tindakan keamanan yang sesuai telah diimplementasikan. Standar ini dapat mencakup penggunaan teknologi enkripsi yang kuat, langkah-langkah otentikasi yang canggih, dan perlindungan terhadap ancaman siber. Dalam konteks penggunaan Rupiah digital, memastikan keamanan sesuai dengan standar internasional penting untuk menjaga integritas transaksi dan keamanan finansial pengguna. Oleh karena itu, upaya untuk memastikan bahwa Rupiah digital memenuhi standar keamanan yang diakui secara internasional akan menjadi langkah penting dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap mata uang digital ini.
  • Agar Rupiah digital dianggap dapat dipercaya dan dapat dipahami dengan jelas oleh masyarakat, sifat transparan dan akuntabel perlu diterapkan. Transparansi berarti bahwa informasi terkait dengan Rupiah digital, termasuk proses transaksi dan kebijakan terkait, dapat diakses dan dimengerti oleh semua pihak yang terlibat. Dalam konteks Rupiah digital yang transparan, setiap transaksi yang dilakukan menggunakan mata uang digital ini dapat dicari dan diverifikasi. Informasi yang terkait dengan kebijakan pengelolaan Rupiah digital juga harus mudah diakses oleh masyarakat, sehingga mereka dapat memahami secara jelas bagaimana sistem ini dioperasikan. Sifat akuntabel menekankan pada kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban terhadap pengelolaan Rupiah digital. Ini mencakup penyampaian informasi yang jujur dan dapat dipercaya tentang penggunaan dana digital, serta penerapan standar akuntansi yang sesuai. Dengan memiliki sifat transparan dan akuntabel, Rupiah digital dapat memberikan rasa kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat, serta meningkatkan tingkat pengertian tentang bagaimana mata uang digital ini dioperasikan. Hal ini menjadi penting dalam membangun fondasi yang kuat untuk penerimaan dan penggunaan Rupiah digital dalam kegiatan ekonomi sehari-hari.
  • Agar Rupiah digital dapat digunakan secara efektif dan diakui di tingkat internasional, penting untuk memastikan bahwa sistem dan standar yang digunakan sejalan dengan norma-norma yang telah ditetapkan oleh komunitas internasional. Dengan demikian, Rupiah digital perlu mematuhi standar yang telah ditetapkan untuk memastikan kompatibilitasnya. Standar internasional dapat mencakup berbagai aspek, seperti format data, protokol keamanan, dan interoperabilitas dengan sistem keuangan global. Dengan mematuhi standar ini, Rupiah digital dapat berintegrasi dengan sistem keuangan internasional, memfasilitasi transaksi lintas batas, dan mendukung pertumbuhan ekonomi secara global. Kompatibilitas dengan standar internasional juga memberikan kepercayaan kepada masyarakat dan bisnis terkait keamanan dan interoperabilitas Rupiah digital. Hal ini memungkinkan Rupiah digital untuk diakui dan diterima oleh berbagai pihak di tingkat global, meningkatkan potensi keberhasilannya sebagai bentuk mata uang digital yang dapat diandalkan.


Agar implementasi Rupiah digital berhasil dan diterima dengan baik, Bank Indonesia perlu bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pihak di dalam negeri seperti lembaga keuangan, pemerintah, dan sektor bisnis. Kerja sama ini juga perlu diperluas ke pihak di luar negeri, terutama yang terlibat dalam industri keuangan global.

Melalui kerja sama ini, Bank Indonesia dapat mengakses sumber daya dan keahlian yang diperlukan untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan Rupiah digital sesuai dengan standar internasional. Pihak-pihak terlibat dapat memberikan kontribusi untuk memenuhi kriteria-kriteria yang diperlukan dan mengatasi tantangan yang mungkin timbul.

Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan dunia internasional menjadi kunci penting dalam memperkenalkan Rupiah digital. Bank Indonesia perlu menyampaikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti kepada masyarakat tentang kegunaan, manfaat, dan langkah-langkah keamanan Rupiah digital. Di tingkat internasional, sosialisasi dapat membantu membangun kepercayaan dan dukungan terhadap penerimaan Rupiah digital sebagai mata uang digital yang andal. Dengan demikian, melalui kerja sama dan upaya sosialisasi yang baik, Bank Indonesia dapat memastikan implementasi Rupiah digital berjalan dengan lancar dan diterima oleh masyarakat lokal dan dunia internasional.

Kesimpulan

Penerbitan Rupiah digital dianggap sebagai suatu hal yang mendesak untuk dilakukan, mengingat potensi manfaat yang dapat diberikan kepada masyarakat, pemerintah, dan perekonomian nasional. Rupiah digital memiliki kemampuan untuk memfasilitasi transaksi dengan lebih efisien dan membuka akses ke layanan keuangan bagi masyarakat yang lebih luas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun