Di Negeri yang penuh cerita indah,
Terukir namamu, B.J. Habibie, legenda cinta abadi.
Sepenggal kisah dalam goresan waktu,
Puisi ini tukmu, sang insinyur yang mulia.
Dari Tanjung ke Jerman, hatimu berlayar,
Meniti ilmu, menyemai mimpi di setiap perjalanan.
Bergegas melintasi lautan pikiran,
Merangkai rindu, tumbuh menjadi harapan.
Wahai B.J. Habibie, penguasa teknologi dan cinta,
Dalam relung hatimu, terukir tragedi dan kebahagiaan.
Pesawat terbang, karya ciptamu yang mempesona,
Mengukir jejak, membawa harapan setinggi langit.
Di balik kecerdasanmu, tersimpan kelembutan,
Cinta sejati, teruji dalam kehilangan dan kehadiran.
Istri tercinta, Ainun yang menari di dalam sanubarimu,
Membawa bunga-bunga asmara, merona dalam pelukan.
Di Istana yang megah, engkau menjadi pemimpin,
Berkarya untuk negeri, berbakti untuk rakyat.
Inspirasi bagai bintang bersinar,
Menuntun generasi, menerangi malam yang kelam.
B.J. Habibie, sosok yang merentangkan sayap cinta,
Dalam lembaran sejarah, namamu bersinar terang.
Meski telah pergi, namamu abadi dalam hati,
Puisi ini tanda penghargaan, seuntai doa untukmu.
Engkau telah menjelma legenda, kisah abadi,
Di hati rakyat Indonesia, namamu bersinar terus.
Terima kasih, B.J. Habibie, pahlawan cinta dan ilmu,
Dalam nurani bangsa, kau tetap mengilhami.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI