Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Meningkatkan Kewaspadaan terhadap Ancaman Penculikan Anak

21 Desember 2023   12:39 Diperbarui: 21 Desember 2023   17:43 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/muara_aretha 

Penyebab Penculikan Anak

Penculikan anak adalah perbuatan yang sangat serius dan berdampak sangat buruk bagi korban, baik dari segi fisik, psikologis, maupun sosial. Tindakan ini merujuk pada pengembalian atau penahanan anak tanpa izin sah atau hak dari orang tua atau wali yang sah. 

Dampaknya meliputi kerugian secara langsung pada kesejahteraan fisik anak, melibatkan risiko terhadap kesehatan mental dan emosional anak, serta mempengaruhi hubungan sosial dan perkembangan mereka.

Penculikan anak menciptakan ketidaknyamanan dan kecemasan pada keluarga serta masyarakat di sekitarnya. Korban dapat mengalami trauma yang mendalam, memengaruhi perkembangan kepribadian mereka dan kesejahteraan psikologis. 

Selain itu, aspek sosial juga terdampak karena anak yang diculik mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan sosial sehat dan percaya diri.

Pinterest.com/kabarjombang 
Pinterest.com/kabarjombang 

Upaya pencegahan dan penanggulangan penculikan anak melibatkan kerjasama antara pihak berwenang, keluarga, dan masyarakat. 

Kesadaran akan risiko, pendidikan kepada anak tentang keamanan pribadi, serta penguatan anak dan melindungi generasi muda dari dampak serius yang dapat timbul.

Menurut hasil penelitian, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penculikan anak, yaitu: 

1. Motif yang mendasari pelaku penculikan anak umumnya bervariasi, termasuk keinginan untuk memperoleh keuntungan finansial, melakukan eksploitasi seksual, atau melaksanakan tindakan kriminal lainnya. 

Penculikan anak sering kali dipicu oleh dorongan yang didorong oleh motif-motif yang tidak bermoral dan merugikan. 

Beberapa pelaku mungkin menjalankan tindakan tersebut dengan tujuan mencari keuntungan material atau finansial, sedangkan yang lain mungkin terlibat dalam eksploitasi seksual terhadap anak-anak yang menjadi korban.

Motif finansial mencakup dorongan untuk mendapatkan uang atau imbalan lainnya melalui penculikan anak, sering kali dengan cara memeras atau meminta tebusan kepada keluarga korban. Sementara itu, motif eksploitasi seksual melibatkan tindakan tidak bermoral yang merugikan anak-anak secara fisik dan psikologis.

Pentingnya untuk memahami dan mengidentifikasi motif pelaku penculikan anak agar dapat mengembangkan strategi pencegahan yang lebih efektif. 

Pencegahan mencakup peningkatan keamanan anak, pengawasan yang ketat, dan pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya penculikan anak serta cara melibatkan diri dalam perlindungan anak. Dengan demikian, upaya bersama dapat dilakukan untuk melawan motif-motif yang dapat merugikan anak-anak dan mencegah terjadinya penculikan.

2. Kelemahan dalam pengawasan anak terkait dengan situasi di mana anak-anak tidak mendapat pemantauan yang memadai dari orang tua atau orang dewasa di sekitarnya, sehingga meningkatkan risiko mereka menjadi korban penculikan. Kurangnya pengawasan dapat menciptakan kondisi di mana anak-anak rentan terhadap ancaman keamanan, termasuk risiko penculikan.

Pentingnya pengawasan yang baik terletak pada peran orang tua atau pengasuh untuk menjaga keamanan kesejahteraan anak-anak. 

Kelemahan dalam pengawasan bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti ketidakseimbangan antara pekerjaan dan tanggung jawab keluarga, kurangnya kesadaran akan risiko keamanan anak, atau kurangnya dukungan sosial yang memadai.

Untuk mengatasi kelemahan pengawasan, penting untuk meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya pemantauan yang efektif terhadap anak-anak mereka. 

Pendidikan tentang praktik pengasuhan yang baik, komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak, serta pembentukan jejaringan sosial yang mendukung dapat membantu meningkatkan tingkat pengawasan dan keamanan anak-anak. Dengan cara ini, dapat diperkecil risiko penculikan dan memberikan perlindungan lebih baik terhadap kesejahteraan anak-anak.

3. Perilaku anak yang kurang waspada terhadap orang asing dapat meningkatkan rentan mereka terhadap risiko penculikan. 

Tingkat kehati-hatian dan pemahaman anak terhadap bahaya merupakan faktor kunci dalam melindungi mereka dari potensi ancaman penculikan.

Anak-anak yang kurang memiliki kesadaran akan bahaya dan cenderung bersikap kurang waspada terhadap orang asing dapat menjadi target yang lebih mudah bagi pelaku penculikan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman anak terhadap situasi yang berpotensi bahaya atau kurangnya pengajaran dari orang tua atau pendidik mengenai perilaku yang aman.

Meningkatkan pemahaman anak tentang keamanan pribadi, mengajarkan mereka untuk memahami dan mengidentifikasi situasi berisiko, serta memberikan pedoman mengenai perilaku yang aman dapat membantu mengurangi risiko penculikan. 

Komunikasi terbuka antara orang tua dan anak, serta memberikan edukasi yang sesuai dengan usia anak, merupakan langkah penting dalam membentuk perilaku yang penuh kewaspadaan dan meningkatkan keselamatan anak-anak di lingkungan sekitarnya.

Pinterest.com/tricialeedirector 
Pinterest.com/tricialeedirector 

Cara Meningkatkan Kewaspadaan 

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penculikan anak, yaitu: 

1. Pendidikan mengenai cara menghindari penculikan anak sebaiknya diberikan kepada anak-anak dan orang tua melalui upaya bersama yang melibatkan peran orang tua, sekolah, dan lembaga-lembaga terkait. Edukasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada anak-anak dan orang tua tentang potensi bahaya penculikan dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegahnya.

Orang tua memiliki tanggung jawab penting dalam memberikan edukasi kepada anak-anak tentang keamanan pribadi, pengenalan situasi berbahaya, dan tindakan yang harus diambil jika mereka merasa dalam ancaman. Sekolah juga dapat menjadi wadah yang efektif untuk menyediakan program edukasi yang terstruktur, baik melalui kurikulum formal maupun kegiatan-kegiatan yang ekstrakurikuler. 

Selain itu, lembaga-lembaga terkait, seperti organisasi non pemerintahan atau badan keamanan, dapat berperan dalam menyusun kampanye penyuluhan dan pelatihan bagi anak-anak dan orang tua. Materi edukasi dapat mencakup aspek keamanan digital, penggunaan transportasi umum, serta situasi-situasi umum yang dapat menimbulkan risiko penculikan.

Melibatkan seluruh komunitas dalam upaya edukasi ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak. Kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan lembaga-lembaga terkait dapat membentuk budaya kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam melindungi generasi muda dari potensi ancaman penculikan.

2. Peningkatan pengawasan terhadap anak-anak, khususnya ketika berada di rumah, seharusnya menjadi perhatian utama bagi orang tua dan orang dewasa di sekitarnya. Upaya ini merupakan langkah preventif yang dapat meminimalkan risiko kecelakaan atau potensi ancaman terhadap keselamatan anak.

Pengawasan yang lebih intensif mencakup pemantauan secara aktif terhadap aktivitas anak-anak, baik saat bermain di lingkungan sekitar rumah, berada di taman bermain, atau berpartisipasi dalam kegiatan di luar rumah lainnya. Orang tua dan pengasuh perlu membentuk kebiasaan untuk selalu mengetahui keberadaan dan aktivitas anak-anak, serta memastikan bahwa lingkungan tersebut aman dan bebas dari potensi bahaya.

Selain itu, komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak juga penting, di mana anak diberikan pemahaman tentang batasan dan pedoman keamanan yang harus diikuti. Kesadaran anak tentang pentingnya kewaspadaan dan penerapan tindakan keamanan yang benar dapat membantu dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman.

Peningkatan pengawasan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga merupakan bagian dari upaya bersama dalam komunitas. Kerjasama antara orang tua, tetangga, dan pihak berwenang dapat memberikan perlindungan yang lebih efektif terhadap anak-anak, menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan mereka dengan baik.

3. Kerja sama masyarakat diperlukan untuk membentuk lingkungan yang aman bagi anak-anak. Upaya kolaboratif ini melibatkan partisipasi aktif dari seluruh anggota masyarakat dalam menciptakan kondisi yang mendukung keamanan dan kesejahteraan anak-anak.

Dalam konteks ini, kerja sama mencakup berbagai aspek, seperti saling memberikan informasi dan pemahaman mengenai risiko potensial, melibatkan diri dalam program-program pendidikan keselamatan anak, serta bersama-sama menjaga keamanan lingkungan sekitar. 

Melalui kolaborasi ini, masyarakat dapat mengembangkan kesadaran bersama tentang pentingnya perlindungan anak dan memperkuat jaringan dukungan untuk mencapai tujuan tersebut.

Kerja sama masyarakat juga mencakup keterlibatan aktif dalam kegiatan pengawasan dan pemantauan, baik di lingkungan rumah, sekolah, maupun area publik lainnya. 

Dengan bersatu tangan, masyarakat dapat menciptakan sistem dukungan yang kuat untuk anak-anak, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman, bebas dari ancaman dan bahaya.

Selain itu, kolaborasi antara pihak berwenang, lembaga pendidikan, dan organisasi non-pemerintah dapat memperkuat upaya bersama dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak-anak. Melalui kerja sama ini, masyarakat dapat menjadi garda terdepan dalam melindungi hak dan keamanan anak-anak, menciptakan pondasi yang kokoh bagi masa depan generasi penerus.

Pinterest.com/muara_aretha 
Pinterest.com/muara_aretha 

Tips untuk Orang Tua

Berikut adalah beberapa tips untuk orang tua dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap penculikan anak:

1. Memahami teman-teman anak merupakan hal yang penting bagi orang tua. Dengan mengenali dan mengetahui lebih lanjut mengenai pergaulan anak, orang tua dapat membangun hubungan yang lebih erat dan memonitor aktivitas yang dilakukan anak di lingkungan sosial mereka.

Mengenali teman-teman anak melibatkan lebih dari sekadar pengetahuan akan nama mereka. Orang tua juga sebaiknya berusaha memahami nilai-nilai, minat, dan karakteristik teman-teman anak untuk memastikan bahwa pergaulan tersebut positif dan mendukung perkembangan anak. Selain itu, dengan berinteraksi secara positif dengan teman-teman anak, orang tua dapat membangun kepercayaan dan memberikan teladan dalam membina hubungan yang sehat dan bermanfaat.

Memantau aktivitas teman-teman anak juga penting untuk melindungi anak dari pengaruh negatif atau situasi berisiko. Orang tua dapat berkomunikasi secara terbuka dengan anak mengenai kegiatan yang dilakukan bersama teman-teman mereka, serta memberikan bimbingan dan arahan yang tepat jika diperlukan.

Dengan cara ini, orang tua tidak hanya berperan sebagai pemantau, tetapi juga sebagai pendukung yang memahami dunia sosial anak-anak mereka. Upaya ini membantu menciptakan lingkungan sosial yang positif dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan anak dengan baik. 

2. Ajarilah anak untuk tidak memberikan informasi pribadi kepada orang yang tidak dikenal. Informasi pribadi seperti nama, alamat, dan nomor telepon sebaiknya tidak disampaikan kepada orang asing. Pendekatan ini bertujuan melibatkan anak dalam praktik keamanan pribadi yang dapat membantu melindungi privasi dan keselamatan mereka.

Memberikan pemahaman kepada anak mengenai pentingnya menjaga kerahasiaan informasi pribadi merupakan langkah kunci. Anak perlu diberitahu bahwa memberikan informasi seperti nama lengkap, alamat tempat tinggal, atau nomor telepon kepada orang yang tidak dikenal dapat membahayakan keselamatan mereka. Pendidikan ini dapat mencakup contoh konkret dan situasional yang membantu anak memahami risiko potensial yang terkait dengan memberikan informasi pribadi.

Selain itu, penting untuk memberikan panduan tentang apa yang seharusnya dilakukan jika anak dihadapkan pada situasi di mana seseorang meminta informasi pribadi. Anak perlu diberitahu untuk tidak segan-segan meminta bantuan orang dewasa yang mereka kenal jika mereka merasa tidak nyaman atau merasa sedang dalam situasi yang mencurigakan.

Dengan memberikan edukasi yang tepat, anak dapat membangun kesadaran yang kuat terhadap pentingnya menjaga privasi mereka sendiri, sehingga meningkatkan tingkat keamanan mereka dalam interaksi sehari-hari.

3. Bimbinglah anak agar tidak menerima hadiah atau imbalan dari orang yang tidak dikenal. Hadiah atau imbalan yang ditawarkan oleh orang asing sebaiknya dianggap mencurigakan dan harus dihindari. Pendekatan ini bertujuan untuk melibatkan anak dalam prinsip keamanan yang lebih luas, dengan fokus pada kesadaran terhadap potensi risiko dan langkah-langkah pencegahan.

Anak perlu diberi pemahaman bahwa menerima hadiah atau imbalan dari orang yang tidak dikenal dapat membawa risiko keamanan. Hadiah tersebut mungkin memiliki maksud tersembunyi atau dapat digunakan sebagai cara untuk mendekati anak dengan niat yang tidak baik. Melalui pembelajaran ini, anak diharapkan dapat mengembangkan sikap waspada terhadap tawaran hadiah atau imbalan dari orang yang tidak dikenal.

Selain itu, penting untuk mengajarkan anak untuk tidak hanya waspada terhadap hadiah fisik, tetapi juga tawaran lainnya, seperti permen atau undangan untuk ikut ke suatu tempat. Anak perlu tahu bahwa kehati-hatian dalam menerima tawaran semacam itu merupakan langkah yang bijak untuk menjaga keselamatan mereka.

Dengan memberikan panduan yang jelas dan memberi contoh situasional, anak dapat memahami bahwa tindakan ini bukanlah bentuk ketidakramahan, tetapi langkah pencegahan yang penting untuk menjaga keselamatan mereka dalam interaksi sehari-hari.

4. Berikan pengajaran kepada anak agar tidak mengikuti orang yang tidak dikenal. Anak sebaiknya diajarkan untuk selalu menolak jika ada orang asing yang mengajaknya pergi. Pendekatan ini mencerminkan prinsip pencegahan dan keselamatan yang menekankan pentingnya kehati-hatian dalam interaksi dengan orang yang tidak dikenal.

Anak perlu diberi pemahaman bahwa mengikuti orang asing dapat membawa risiko keamanan yang serius. Mereka harus tahu bahwa orang dewasa yang dikenal adalah orang yang dapat diandalkan dan dipercayai. Oleh karena itu, mengajarkan anak untuk selallu menolak tawaran atau ajakan pergi dari orang yang tidak dikenal merupakan langkah yang dapat membantu menjaga keselamatan mereka.

Selain itu, penting untuk memberikan panduan kepada anak mengenai apa yang seharusnya dilakukan jika mereka berhadapan dengan situasi semacam ini. Anak perlu diajarkan untuk segera mencari bantuan dari orang dewasa yang mereka kenal atau pihak berwenang jika mereka merasa dalam bahaya atau merasa tidak nyaman.

Dengan memberikan pengajaran yang jelas dan memberikan contoh situasional, anak dapat memahami bahwa menolak ajakan orang asing adalah tindakan yang bijak dan diperlukan untuk menjaga keselamatan mereka. Kesadaran ini merupakan bagian penting dari upaya melibatkan anak dalam praktik keamanan pribadi sehari-hari.

5. Berikan pengajaran kepada anak agar mereka tahu bagaimana berteriak minta tolong jika merasa terancam oleh orang asing. Pendidikan ini bertujuan untuk memberdayakan anak dengan keterampilan yang dapat membantu mereka mengatasi situasi yang berpotensi membahayakan.

Anak perlu diajarkan bahwa berteriak minta tolong adalah langkah yang penting dan efektif untuk menarik perhatian orang di sekitarnya jika mereka merasa dalam ancaman atau situasi yang tidak aman. Mereka harus tahu bahwa keamanan mereka adalah prioritas utama, dan berteriak minta tolong adalah cara untuk mendapatkan bantuan secepat mungkin.

Selain itu, penting untuk memberikan latihan dan contoh situasional kepada anak, sehingga mereka dapat memahami konteks di mana berteriak minta tolong menjadi langkah yang diperlukan. Memberikan panduan tentang tempat-tempat yang dianggap aman, seperti pusat keramaian atau area yang banyak orang, juga dapat membantu anak memilih lokasi yang tepat untuk berlindung dan berteriak minta tolong.

Dengan memberikan pengajaran yang jelas dan melibatkan anak dalam simulasi situasional, mereka dapat memahami pentingnya reaksi cepat dan efektif ketika merasa terancam. Kesadaran ini adalah bagian integral dari upaya menjadikan anak lebih siap dalam menghadapi situasi darurat dan menjaga keselamatan diri mereka sendiri.

lp2m.uma.ac.id
lp2m.uma.ac.id

Tips untuk Masyarakat 

Berikut adalah beberapa tips untuk masyarakat dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap penculikan anak: 

1. Berhati-hatilah terhadap kehadiran orang asing yang berada di sekitar anak-anak. Jika anda menemukan orang asing yang berkeliaran di sekitar anak-anak, segera laporkan kejadian ini kepada pihak berwenang. Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan anak-anak dan melibatkan respon cepat dari otoritas yang berkompeten.

Penting untuk memahami bahwa kehadiran orang asing yang tidak dikenal di sekitar anak-anak dapat menimbulkan potensi risiko dan membahayakan keamanan mereka. Melaporkan situasi ini kepada pihak berwenang adalah langkah yang tanggap untuk mencegah kemungkinan ancaman atau tindakan tidak aman terhadap anak-anak.

Langkah-langkah pencegahan melibatkan kewaspadaan dan responsibilitas bersama dari masyarakat. Dengan melaporkan kehadiran orang asing yang mencurigakan, masyarakat dapat berkontribusi pada penciptaan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak. Melibatkan pihak berwenang memungkinkan adanya investigasi lebih lanjut dan tindakan yang sesuai untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan anak-anak.

Dalam hal ini, kesigapan dan kerja sama antara masyarakat dan pihak berwenang menjadi kunci untuk menanggapi situasi yang dapat mengancam keselamatan anak-anak dengan cepat dan efektif.

2. Tanpa ragu-ragu, segera berikan pertolongan kepada anak yang terancam oleh orang asing jika Anda menyaksikan kejadian tersebut. Pendekatan ini menekankan pentingnya respons cepat dan tindakan konkret untuk melindungi anak yang mungkin mengalami ancaman atau bahaya dari orang asing.

Mendekati dan memberikan pertolongan kepada anak yang terancam adalah langkah yang penuh kepedulian dan empati. Memberikan bantuan secepat mungkin dapat membantu mengatasi situasi darurat dan mencegah terjadinya risiko yang lebih serius terhadap keselamatan anak.

Penting untuk tetap tenang dan berhati-hati dalam memberikan pertolongan. Langkah-langkah yang dapat diambil meliputi memanggil bantuan dari orang dewasa lainnya, menghubungi pihak berwenang, atau memberikan dukungan fisik atau verbal kepada anak yang terancam. Selalu prioritaskan keselamatan dan kesejahteraan anak dalam setiap tindakan yang diambil.

Penting juga untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang setelah memberikan pertolongan. Melaporkan kejadian ini memungkinkan dilakukannya investigasi lebih lanjut dan dapat membantu mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Dengan menunjukkan kesiapan untuk membantu anak yang terancam, masyarakat dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk perkembangan anak-anak. Kesigapan dan keberanian masyarakat dalam bertindak dapat memberikan dampak positif dalam melindungi keselamatan anak-anak dari potensi ancaman.

3. Tetaplah waspada terhadap potensi ancaman penculikan anak dengan mengidentifikasi situasi-situasi yang mungkin menjadi kesempatan bagi pelaku untuk beraksi. Pendekatan ini menekankan pentingnya kewaspadaan dalam memahami lingkungan sekitar dan mengidentifikasi tanda-tanda potensial yang dapat menunjukkan risiko penculikan anak.

Menjaga kewaspadaan melibatkan perhatian terhadap situasi-situasi yang dianggap mencurigakan atau berpotensi membahayakan anak-anak. Pemahaman akan perilaku dan tindakan yang dapat dianggap mencurigakan, serta pengetahuan tentang karakteristik umum pelaku penculikan anak, dapat membantu meningkatkan tingkat kewaspadaan. 

Penting juga untuk memahami bahwa potensi ancaman penculikan anak dapat terjadi di berbagai tempat, baik di lingkungan sekitar rumah, sekolah, atau tempat-tempat umum lainnya. Oleh karena itu, kesigapan dan kewaspadaan harus diterapkan secara konsisten di semua lingkungan tempat anak berada.

Melibatkan diri dalam kampanye kesadaran masyarakat mengenai risiko penculikan anak dan bagaimana menghadapinya juga merupakan bagian dari upaya pencegahan. Pendidikan kepada masyarakat tentang tindakan preventif, pelaporan kejadian mencurigakan, dan upaya bersama-sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dapat membantu mengurangi risiko penculikan anak.

Dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman penculikan anak, kita dapat turut serta dalam menjaga keselamatan anak-anak kita dari bahaya. Pendekatan ini menegaskan pentingnya perhatian dan kesigapan dalam mengidentifikasi risiko penculikan dan mengambil tindakan preventif.

Meningkatkan kewaspadaan mencakup pengembangan kemampuan untuk mengenali tanda-tanda potensial ancaman dan perilaku mencurigakan. Pendidikan dan penyuluhan kepada orang tua, pendidik, dan masyarakat umum dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang cara menghadapi potensi risiko penculikan anak.

Langkah preventif yang diterapkan melibatkan peningkatan kewaspadaan di lingkungan sekitar anak, baik di rumah, sekolah, atau tempat-tempat umum lainnya. Ini mencakup penggunaan teknologi keamanan, memberikan informasi kepada anak-anak tentang cara menjaga diri, dan mendidik mereka untuk dapat mengidentifikasi situasi yang berpotensi berbahaya.

Penting untuk diingat bahwa kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak. Dengan bersama-sama meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penculikan anak, kita dapat berperan aktif dalam melindungi generasi muda dari risiko dan bahaya yang dapat mengancam keselamatan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun