Sanitasi lingkungan sekolah perlu diperhatikan dengan memberikan perhatian khusus pada pengelolaan limbah dan pembuangan sampah yang tepat. Sekolah dapat menerapkan kebijakan pengelolaan sampah yang efisien, termasuk pemisahan jenis sampah dan pendaurulangan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Penting juga untuk memastikan ketersediaan air bersih dan fasilitas cuci tangan yang memadai di seluruh area sekolah. Praktik-praktik kebersihan pribadi, seperti mencuci tangan dengan sabun, dapat diperkenalkan dan didorong sebagai bagian dari budaya sanitasi sekolah.
Dengan menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan sekolah, tidak hanya menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman untuk siswa dan personel pendidikan, tetapi juga berkontribusi pada pencegahan penyebaran penyakit dan membentuk pola hidup sehat di lingkungan pendidikan.
3. Menjamin bahwa anak-anak melaksanakan kegiatan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur merupakan suatu tindakan yang sangat penting.Â
Proses mencuci tangan ini melibatkan penggunaan sabun dan air mengalir sebagai cara efektif untuk menghilangkan kuman dan mencegah penyebaran penyakit. Penting untuk memastikan bahwa anak-anak memahami pentingnya mencuci tangan sebagai kebiasaan kesehatan yang fundamental.
Penting juga untuk menyediakan fasilitas cuci tangan yang memadai di lingkungan anak-anak, seperti di sekolah atau tempat-tempat umum lainnya. Tempat cuci tangan yang bersih dan dilengkapi dengan sabun serta air mengalir dapat memotivasi anak-anak untuk melaksanakan praktik mencuci tangan secara teratur.
Selain itu, edukasi mengenai langkah-langkah yang benar dalam mencuci tangan, durasi yang cukup lama, dan momen-momen kritis yang memerlukan tindakan ini perlu disampaikan dengan jelas kepada anak-anak. Dengan menciptakan kesadaran dan membentuk kebiasaan positif ini sejak dini, kita dapat memberikan kontribusi besar dalam menjaga kesehatan anak-anak dan mencegah penyebaran penyakit.
4. Melaksanakan tata cara yang benar dalam batuk dan bersin menjadi suatu prinsip etika yang sangat penting.
Penerapan etika ini melibatkan tindakan-tindakan yang dapat mengurangi penyebaran droplet dan partikel udara yang mungkin mengandung kuman. Salah satu tindakan utama adalah menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan menggunakan siku lengan bagian dalam, bukan dengan telapak tangan.
Dengan menghindari penutupan mulut dan hidung menggunakan tangan, kita dapat mengurangi risiko penularan penyakit melalui kontak tangan dengan permukaan yang mungkin terkontaminasi. Disarankan untuk tidak menyeka hidung atau mulut dengan tangan secara langsung setelah batuk atau bersin, tetapi menggunakan tisu atau siku lengan.
Selain itu, penting untuk membiasakan diri untuk mencuci tangan setelah melaksanakan tata cara batuk dan bersin. Hal ini membantu memastikan kebersihan tangan dan mencegah penularan kuman melalui sentuhan tangan yang tidak sengaja.