Bentangan langit menjadi kitabnya yang abadi,
Menceritakan rahasia alam yang menyimpan misteri.
Dalam guratan-guratan sajaknya yang indah,
Jayabaya melukis takdir dengan warna-warna abadi.
Berkisah tentang kejayaan, tentang kepahlawanan,
Sebuah epik yang mengalir dalam aliran waktu.
Takdir tersembunyi di antara baris-baris puisi,
Seperti burung yang terbang bebas di langit biru.
Jayabaya, sang pujangga, meramal dengan hati bijaksana,
Menggambarkan nasib yang terlipat dalam lembaran waktu.
Takdir gemilang, seperti bintang yang bersinar di malam,