Pertemanan yang tumbuh menjadi cinta ini membawa mereka pada babak baru dalam hidup mereka, namun, takdir memiliki rencana lain yang akan menguji kekuatan cinta mereka.
Bagian 3: Cinta yang Terbentuk-Menghadapi Badai Takdir
Rizky dan Zahra mengalami fase penuh cinta yang indah, namun takdir menyelipkan tantangan di dalamnya. Orang tua Zahra mengetahui tentang hubungan mereka, dan badai takdir pun mulai menerpa.
Mr. Pratama (dengan serius): "Zahra, kita harus berbicara tentang hubunganmu dengan Rizky."
Zahra, dengan hati yang berdegup kencang, mencoba menjelaskan bahwa cinta mereka adalah sesuatu yang nyata dan tulus. Namun, orang tua Zahra berkeras bahwa perbedaan status sosial akan merusak masa depan mereka.
Mrs. Pratama (dingin): "Kamu seorang Pratama, dan dia... dia hanya seorang anak dari keluarga biasa. Inti tak mungkin terjadi."
Zahra, terjebak di antara cinta dan tanggung jawab keluarganya, mulai merasakan tekanan yang sangat besar. Rizky, meskipun penuh tekad, merasa terputus harap.
Rizky (dalam hati): "Bagaimana kita bisa melewati semua ini? Apa yang bisa kita lakukan?"
Namun, cinta mereka tidak begitu saja menyerah pada takdir. Rizky dan Zahra memutuskan untuk bersatu dan melawan segala rintangan. Rizky berusaha keras untuk meraih prestasi akademis yang tinggi, sedangkan Zahra mencoba meyakinkan orang tuanya bahwa cinta mereka layak diperjuangkan.
Zahra (berani): "Aku tidak akan membiarkan perbedaan ini menghancurkan cinta kita, Rizky. Kita harus melawan bersama."