Di zaman dulu, ketika Soeharto berkuasa,
Indonesia melangkah dalam ketenangan yang terasa.
Baja beradu, meski terasa berat,
Masyarakat bersatu, meski terasa terbatas.
Di panggung politik, otoritas tegas,
Namun di bawahnya, tersembunyi sejuta rasa.
Bunga cendana mekar di hati rakyat,
Namun kritik dilarang, suara dibungkam dalam kata.
Seiring waktu berlalu, kemakmuran terlihat,
Namun, kebebasan bersuara pun terkadang mati.
Media terkontrol, narasi diatur,
Realitas tersembunyi, dalam bayang-bayang kekuasaan.
Pendidikan dan ekonomi berkembang pesat,
Tapi, terdapat sekat yang menghentikan langkah setapak.
Bayang-bayang kekuasaan yang meluas,
Menutup mata dan telinga, pada ketidaksetaraan yang nyata.
Tak ada sistem tanpa cela,
Di balik gemerlap, ada cerita hitam yang terpapar.
Rakyat bekerja, tanpa suara,
Di alam bebas, namun dalam bayang-bayang hukum yang nyata.
Namun, kini zaman telah berganti,
Sejarah mengajar, mengubah takdir yang terkunci.
Masyarakat Indonesia melangkah maju,
Dengan harapan baru, dalam cahaya kebebasan yang nyata.
Soeharto pergi, meninggalkan jejak sejarah,
Mengajar kita tentang arti keberanian dan perlawanan.
Masyarakat bangkit, suara terdengar jelas,
Di era baru, Indonesia bersinar dalam keberagaman yang nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H