Gunung Merbabu tentu bukanlah suatu hal yang asing bagi kebanyakan orang. Pesonanya yang luar biasa telah memikat banyak penjelajah untuk menjelajahi daerah tersebut.
Bagi para penggemar keindahan alam, mendaki Gunung Merbabu merupakan suatu pengalaman yang tak boleh terlewatkan di Indonesia. Sepertinya belum dapat dianggap sepenuhnya sebagai pecinta alam tanpa mencoba menaklukkan puncak Gunung Merbabu.
Gunung Merbabu merupakan salah satu gunung berapi tipe Stratovolcano yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Secara administratif, gunung ini melintasi tiga kabupaten, yakni Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Semarang.
Tempat pertapaan di Gunung Merbabu terkenal sebagai destinasi yang pernah dikunjungi oleh Bujangga Manik, seorang sastrawan Sunda yang melakukan perjalanan keliling tanah Jawa dan Bali.
Dari segi etimologi, asal-usul nama Merbabu dapat ditelusuri dari kata "Meru" yang artinya gunung, dan "Abu", sehingga dalam arti yang pasti, Merbabu dapat diartikan Gunung Berkabut atau Gunung Abu.
Jalur pendakian Gunung Merbabu sering dijadikan sasaran oleh para pendaki dan pecinta alam yang ingin menikmati keindahan alamnya.
Tetapi, Gunung Merbabu juga menyimpan aura mistis yang misterius, dan tak sedikit para pendaki yang melaporkan pengalaman gaib ketika berada di jalur pendakian Gunung Merbabu ini. Berikut beberapa kisah di balik pesona Gunung Merbabu:
1. Harimau Merbabu
Makhluk yang dikenal sebagai Harimau atau Macan Merbabu, sering disebut sebagai macan loreng, konon sering kali menimbulkan ketidaknyamanan dengan jeritannya (auman) yang tak terlihat.
Bahkan, pada tahun 2008, tercatat kejadian tragis ketika seorang wanita diduga menjadi korban serangan oleh makhluk gaib berwujud macan di daerah tersebut.
Ketika ditemukan, wanita itu ditemui dalam keadaan tewas dengan luka gigitan yang diduga berasal dari binatang buas. Kejadian ini menimbulkan kontroversi karena sebagian masyarakat meyakini bahwa di Gunung Merbabu sudah tidak ada lagi keberadaan macan atau harimau.
2. Watu Gubug
Misteri di sekitar Watu Gubug telah menjadi hal yang dikenal di kalangan para pendaki yang sering melalui jalur Thakelan.
Beberapa batu yang tersusun mirip gua kecil di jalur tersebut kabarnya merupakan gerbang menuju kerajaan gaib Gunung Merbabu. Konon, tempat ini sering dijadikan lokasi untuk ritual dan juga menjadi tempat berteduh bagi para pendaki.
3. Hantu Pengen di Gendong
Dikisahkan bahwa di Pasar Setan, yang juga dikenal sebagai Pasar Dieng di kawasan Gunung Merbabu, terkadang terdapat kejadian di mana makhluk halus meminta gendong kepada para pendaki. Entitas gaib ini konon akan duduk di pundak pendaki tanpa sepengetahuan mereka, membimbing mereka secara tak disadari menuju puncak gunung.
Umumnya, setan yang meminta gendong dikatakan memilih pendaki yang sering mengeluh, dan kehadirannya terungkap melalui pelepasan aroma wewangian yang menyengat.
4. Entitas Gaib Tinggi Besar
Dikenal dengan sebutan genderuwo, makhluk ini konon sering menjadi cerita di kalangan masyarakat dan para pendaki Gunung Merbabu, terutama saat malam hari.
Keberadaan makhluk ini dianggap sebagai peringatan bagi para pendaki untuk selalu menghormati gunung, menjaga perilaku, dan merawat lingkungan sekitarnya.
5. Kerajaan Gaib di Puncak Gunung
Kerajaan gaib ini merupakan keyakinan yang sangat umum di kalangan masyarakat. Legenda berbicara bahwa pada masa pemerintahan Dinasti Mataram, Gunung Merbabu dianggap sebagai pusat pemerintahan, terletak di Puncak Kenteng Songo.
Seiring dengan itu, diceritakan bahwa kerajaan gaib juga terletak di lokasi tersebut. Kerajaan gaib ini konon dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti jalan, pasar, pintu gerbang, alun-alun, dan berbagai elemen lainnya.
Alun-alun dari kerajaan Gaib di Gunung Merbabu kabarnya terletak di Pos IV Lempong Sampan. Di tempat itu, konon terdapat dua kelompok pasukan, masing-masing mengenakan seragam merah dan hijau.
Dalam mitosnya, dikatakan bahwa siapa pun yang mengenakan pakaian dengan warna seragam pasukan merah akan diusir, sementara yang memakai warna hijau akan diterima dengan baik oleh pasukan tersebut. Oleh karena itu, disarankan kepada para pendaki untuk tidak mengenakan pakaian berwarna merah atau hijau ketika mendaki Gunung Merbabu, demi menghindari situasi yang tidak diinginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H