Di ruang perjamuan yang penuh gemerlap sinar,
Gadis cantik menuangkan minuman, senyum di bibirnya.
Pangeran yang duduk di kursi biasa, penuh pesona,
Tak perlu singgasana, hatinya telah terpikat olehnya.
Cahaya lilin memantulkan kilauan di matanya,
Gadis dan pangeran, dalam suasana yang tenang.
Air mengalir, menyatu dengan tawa dan cerita,
Sepasang mata bertemu, memulai kisah yang terang.
Gadis itu seperti bunga yang mekar di malam,
Minuman yang dituangkan bagai pesan tak terucap.
Sementara pangeran, terpaku pada keindahan itu,
Senyum gadis memancarkan cahaya, takkan pernah lelap.
Di bawah gemerlap lampu-lampu perak,
Mereka berdua, berbagi cerita dalam gelas yang bersentuhan.
Gadis menatap pangeran, senyumannya mengundang,
Pangeran tersenyum, merasakan keajaiban cinta yang tumbuh.
Air yang mengalir bagai melodi yang merdu,
Di tempat perjamuan makan, di antara kita berdua.
Gadis memandang pangeran dengan mata penuh makna,
Pangeran merespon, merasa ada sesuatu yang istimewa.
Dalam sederhana, di kursi yang biasa,
Terpaparlah keromantisan yang tak pernah lupa.
Sepasang kekasih, dalam canda dan senyum,
Membangun kisah indah, di antara sorot mata yang terpesona.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI