Di tahun sembilan sembilan delapan,
Indonesia bergoncang, menggigil,
Suara rakyat bersatu, terdengar jelas,
21 Mei, detik bersejarah tercipta.
Di jalanan Jakarta, langit berkabut,
Deras hujan peluru menyapa tanah,
Rakyat berani, hati penuh tekad,
Menuntut keadilan, kebebasan berbicara.
Berkumpul di bawah bendera reformasi,
Suara mahasiswa memecah keheningan,
Tertulis di langit, perubahan mesti datang,
Sebuah gerakan yang menakjubkan.
Matahari terbenam di langit Jakarta,
Merah dan jingga, warna semangat,
Namun di bawah, masih ada luka,
Darah dan air mata, di tanah merah.
Puisi cinta negeri, terukir di relung hati,
Patriotisme berkobar di setiap nadi,
21 Mei, tanggal yang tak terlupakan,
Bukti kekuatan rakyat, menyatukan mimpi.
Dalam kegelapan, ada sinar harapan,
Meski duka dan lara terasa mendalam,
Tetap ada keyakinan, akan ada fajar,
Indonesia, bangkitlah dalam cahaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H