Mohon tunggu...
Ahmad Nurkholil Fajar
Ahmad Nurkholil Fajar Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Mahasiswa IAIN Palangkaraya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penentuan Harga Pokok Produksi pada Usaha Batako Jamiyah dengan Menggunakan Metode Variable Costing

26 Mei 2024   07:08 Diperbarui: 26 Mei 2024   07:27 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dibuat oleh:

Ahmad Nurkholil Fajar (2214140005)

Jamiyah (2214140017)

Lasmini (2214140016)

Pengertian Harga Pokok Produksi 

Harga pokok produksi (HPP) adalah total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa. HPP terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung yang dikeluarkan dalam proses produksi.

Pengertian HPP Menurut Para Ahli:

* Mulyadi (2016): HPP adalah akumulasi biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya produksi ini merupakan biaya yang terkait langsung dengan proses produksi dan dapat dialokasikan secara langsung ke produk yang dihasilkan.

* Hansen & Mowen (2015): HPP adalah total biaya yang dikeluarkan untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Biaya ini mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. HPP digunakan untuk menghitung harga pokok penjualan (HPP) dan menentukan harga jual produk.

* Carter & Usry (2011): HPP adalah jumlah semua biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk atau jasa. Biaya-biaya ini dapat diklasifikasikan menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung dengan produk atau jasa yang dihasilkan, sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung dengan produk atau jasa yang dihasilkan.

Unsur-unsur Harga Pokok Produksi 

1. Biaya Bahan Baku: Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Biaya ini mencakup harga beli bahan baku, biaya angkut, dan biaya penyimpanan. 

* Contoh: Biaya pembelian kain untuk membuat baju, biaya pembelian kayu untuk membuat meja, dan biaya pembelian tepung untuk membuat roti.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung: Biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi. Biaya ini mencakup upah pokok, tunjangan, dan bonus.

* Contoh: Upah penjahit, upah tukang kayu, dan upah tukang roti.

3. Biaya Overhead Pabrik: Biaya tidak langsung yang dikeluarkan dalam proses produksi. Biaya ini mencakup biaya listrik, biaya air, biaya pemeliharaan mesin, biaya depresiasi, dan biaya asuransi.

* Contoh: Biaya listrik untuk mengoperasikan mesin jahit, biaya air untuk mencuci bahan baku, biaya pemeliharaan mesin jahit, biaya depresiasi mesin jahit, dan biaya asuransi pabrik.

Penentuan harga pokok produksi (HPP) adalah proses untuk menghitung total biaya yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang atau jasa.Penentuan HPP sangat penting karena membantu untuk menetapkan harga jual yang wajar dan memastikan bahwa mereka dapat memperoleh keuntungan.Sedangkan Metode Variable Costing merupakan penentuan harga pokok produksi dengan membebankan biaya produksi variable saja pada produk yang dihasilkan.

Usaha cetak batako jamiyah memproduksi batako dengan menjumlahkan beberapa biaya, seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik yang bersifat variable maupun tetap. berikut ini merupakan data atau biaya beserta perhitungan biaya per unit menurut catatan Usaha Cetak “Batako Jamiyah” untuk setiap 1.000 buah batako.

dok. pri
dok. pri
 Penyajian Laporan HP Produksi Metode Variable Costing

dok. pri
dok. pri

Perhitungan Harga Pokok Produksi 

Dari tabel tersebut kita dapat mengetahui perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode Variable Costing yang menghitungkan semua unsur produksi ke dalam harga pokok produksi,yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang bersifat variable maupun tetap.Adapun dari rincian biaya pada tabel tersebut terdapat biaya bahan baku senilai Rp 1.480.000, biaya tenaga kerja langsung Rp 400.000, biaya operhead pabrik (variable) Rp 74.500,Sedangkan BOP tetap dalam 1 kali produksi Rp 53.500, dan biaya per unit adalah Rp 2.900.

1000047048-6652783fed641534d941fd52.png
1000047048-6652783fed641534d941fd52.png
dok. pri
dok. pri
Kesimpulan 

Metode Variable Costing lebih cocok untuk UMKM yang fokus pada pengambilan keputusan jangka pendek dan ingin menghemat biaya karena Fluktuasi laba lebih mencerminkan perubahan volume produksi dan Pencatatan biaya overhead pabrik lebih sederhana dengan hanya memperhitungkan biaya variabel.

Referensi:

 * Mulyadi. (2016). Akuntansi Biaya. Salemba Empat.

 * Hansen, D. R., & Mowen, M. M. (2015). Akuntansi Manajemen. Salemba Empat.

 * Carter, W. K., & Usry, M. F. (2011). Cost Accounting. South-Western Cengage Learning.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun