Mohon tunggu...
ahmad baihaqi firdaus
ahmad baihaqi firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik dengan senang dengan literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan agama, hubungan antar agama dan dinamika agama diindonesia

14 Desember 2024   19:03 Diperbarui: 14 Desember 2024   19:03 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penyaluran bantuan bagi korban bencana alam dilakukan oleh masyarakat dari berbagai agama.

-Pembagian sembako atau program kemanusiaan pada momen-momen tertentu seperti Ramadan, Natal, atau Nyepi.

-Peringatan Hari Besar Agama: Gotong royong menjaga keamanan dan kelancaran acara keagamaan, seperti menjaga lalu lintas saat Idulfitri atau Natal.

-Kegiatan Adat dan Budaya: Tradisi lokal seperti upacara adat sering melibatkan partisipasi lintas agama dengan semangat gotong royong.

3. Gotong Royong sebagai Sarana Mengatasi Konflik

Pemulihan Pasca Konflik: Dalam sejarah Indonesia, konflik agama pernah terjadi di beberapa daerah (seperti Ambon dan Poso). Setelah konflik, gotong royong sering menjadi langkah awal untuk memulihkan hubungan masyarakat.Kegiatan rekonstruksi bersama, seperti membangun rumah, pasar, atau fasilitas ibadah yang rusak, menjadi

Kesimpulan 

Agama di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sebagai negara yang menganut Pancasila, Indonesia menjamin kebebasan beragama dan menempatkan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar kehidupan bernegara. Keberagaman agama di Indonesia—Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, serta berbagai kepercayaan lokal—mencerminkan kekayaan budaya yang unik sekaligus tantangan dalam menjaga harmoni sosial.

Kerukunan antarumat beragama menjadi kunci untuk menciptakan stabilitas dan kedamaian. Hal ini dapat dicapai melalui dialog antaragama, gotong royong, pendidikan toleransi, dan penegakan hukum terhadap tindakan intoleransi. Meski dihadapkan pada tantangan seperti konflik, diskriminasi, atau penyebaran ujaran kebencian, Indonesia memiliki modal sosial dan budaya yang kuat untuk terus memperkuat persatuan dalam keberagaman. Dengan komitmen bersama dari pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat, dinamika agama di Indonesia dapat terus diarahkan untuk membangun masyarakat yang harmonis, inklusif, dan sejahtera, sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun