Meraung di sudut beranda ego dan ilusiÂ
Merenggut korban jiwa yang kontradiksi
Berlaku serasa paling benar sendiri
Seakan se muan-nya hanya sekedar janji
Hitam, dan putih kini sudah lirih
Seakan terampas, dan terhempas
Karena sudah tak lagi sama
Tak lagi banyak artiÂ
Terlalu husuk dengan selogan diri
Terpaut satu kata yang tak sempat ku ucap lagi
Terimakasih serupa sumpah serapan
Tak lagi indah dengan penuh harapan
-Arisqi
Ciputat Tangsel, 16-11-2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!