Mahasiswa KKN BTV III UNEJ Kelompok 32 Bersama Masyarakat Dusun Krajan Menghadapi Tantangan Asi Ekslusif

Jember adalah salah satu provinsi di Jawa Timur memiliki 31 Kecamatan. Salah satu kecamatan tersebut adalah Kecamatan Arjasa. Kecamatan Arjasa memiliki 6 desa. Enam desa tersebut adalah  Arjasa, Kemuning Lor, Kamal, Candijati, Darsono, dan Biting. Desa Arjasa saat ini dipimpin oleh ibu kades bernama Ibu Wasi’a. Desa Arjasa memiliki 5 dusun, yaitu: Dusun Krajan, Dusun Tegalbago, Dusun Bendelan, Dusun Calok, dan Dusun Gumitir. Di Dusun Krajan terdapat posyandu yang cukup aktif bernama Posyandu Mangga V. Posyandu Manggis V ini, diketuai oleh ketua kader bernama Ibu Novie Wahyuningsih.

Posyandu Manggis V setaip bulannya melakukan permeriksaan Berat badan dan pendistribusian Vitamin A yang diberikan oleh Puskesmas Arjasa. Selain hal tersebut, di wilayah Posyandu Manggis V setiap minggunya diadakan Senam di Taman Arjasa. Walaupun kesehatan di wilayah tersebut terbilang cukup baik, tetapi masih ada sedikit permasalahan mengenai Stunting.

Stunting sendiri sudah sangat sering didengar oleh ibu-ibu didaerah tersebut, tetapi mereka belum mengetahui bagaimana kriteria stunting itu sendiri. Pengisian plotingan Kartu Menuju Sehat (KMS) juga telah diisi, tetapi agak sedikit bingung bagaimana interpretasi dari KMS tersebut. Permasalahan kesehatan tidak hanya ditangani pada bagian kuratif dan juga rehabilitatif, tetapi juga pada bagian promotif. Oleh karena hal tersebut, Mahasiswa KKN BTV III UNEJ mengadakan promosi kesehatan mengenai stunting di daerah Posyandu Manggis V, Dusun Krajan, Desa Arjasa, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Promosi yang dilakukan Mahasiswa KKN BTV III UNEJ Kelompok 32 ada berbagai macam, yaitu: promosi kepada masyarakat, kepada Kader, dan juga permainan sebagai media belajar anak mengenai stunting. Banyaknya macam promosi ini diharapkan dapat menangani stunting pada hilirnya. Pada minggu kedua ini diadakan promosi mengenai : Pentingnya ASI Ekslusif dan juga Tantangan saat menyusui”. 

Saat menyusui sendiri ini memiliki bebrapa tantangan seperti galaktokel, mastitis, inverted nipple dan juga cracked nipple. Oleh karena itu dilakukan promosi sehingga apabila ada permasalahan tersebut masyarakat dapat tahu dan tidak panik. Pengetahuan tentang hal tersebut dan kondisi yang tidak panik akan menjadikan ibu dapat melkaukan pertolongan pertama sendiri di rumah. Dan apabila hal ini cepat ditangani, kesembuhanpun akan cepat terjadi dan bayi masih tetap mendapatkan haknya untuk ASI Ekslusif 6 bulan.