anak, baik itu obesitas maupun beran badan kurang. Obesitas sendiri dapat terjadi ketika indeks massa tubuh (IMT) lebih atau sebesar 30. Sedangkan berat badan kurang dapat terjadi ketika IMT kurang dari 18,5.
Semarang (03/08/2022) – Pandemi Covid-19 menjadi masalah yang serius di Indonesia akhir-akhir ini. Berbagai perubahan tatanan kehidupan menjadi dampak dari pandemi Covid-19 diantaranya adalah kecenderungan berada didalam rumah sehingga menyebabkan kurangnya aktivitas fisik yang dapat meningkatkan resiko masalah kesehatan yang cukup serius pada status giziPemeriksaan IMT dilakukan Oleh Tim KKN II Undip tahun 2022 dengan mengukur berat badan dan tinggi badan. Kegiatan ini dilakukan di TPQ Al-Islah RW 05 Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, dengan diikuti sekitar 30 orang yang terdiri dari anak-anak usia 5-15 tahun beserta orang tua. Warga cukup antusias dalam mengikuti program ini karena sebelumnya mereka kurang paham tentang apa itu IMT dan bagaimana cara menkonversikannya.
“Setelah kegiatan ini, saya akan mengecek IMT anak saya secara rutin” ucap salah satu orang tua anak ketika melihat hasil pemeriksaan anaknya menunjukkan berat badan kurang. Hasil pengukuran ini menunjukkan beberapa anak-anak RW 05 tergolong obesitas dan juga berat badan kurang.
Obesitas dan Berat badan kurang juga dapat dicegah dengan melakukan dan menerapkan pola hidup sehat dengan makan-makanan yang bergizi sesuai dengan “Isi Piringku” dan olahraga yang cukup.
Penulis : Ahmad (22010119140243) Mahasiswa Kedokteran Umum,
Departemen Kedokteran, Fakultas Kedokteran, UNDIP.
Dosen Pembimbing Lapangan : Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc.,PhD., I.P.U.
Lokasi KKN : RW 05 Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H