Mohon tunggu...
Ahmad Sastra
Ahmad Sastra Mohon Tunggu... Penulis - penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ahmad Sastra adalah seorang peminat literasi fiksi maupun nonfiksi. beberapa buku fiksi dan non fiksi telah ditulisnya. banyak juga menulis artikel populer di berbagai media masa cetak dan elektronik

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pandemi, Sains, dan Politik

24 April 2022   14:34 Diperbarui: 24 April 2022   14:54 1081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari beberapa penemuan para ilmuwan dilaporkan adanya infeksi virus dalam hieroglif di Memphis, ibu kota Mesir kuno (1400 SM) yang menunjukkan adanya penyakit poliomyelitis. Selain itu, Raja Firaun Ramses V meninggal pada 1196 SM dan dipercaya meninggal karena terserang virus smallpox.

Sementara coronavirus yang kini menjadi pendemi global di akhir 2019 yang berawal dari Kota Wuhan Tiongkok disinyalir sebagai virus jenis baru, meski SARS dan MERS juga disebabkan oleh coronavirus. Corona Wuhan oleh WHO sebagaimana dikutif dari Popular Mechanics disebut sebagai 2019-nCov.

Jika mempelajari karakter dasar virus corona yang cepat menular melalui interaksi sosial karena disebabkan oleh percikan air ludah, maka membiarkan kerumunan yang melanggar protokol kesehatan di tengah perkembangan pandemic yang masih eksponensial adalah kebijakan yang tidak berbasis saintifik.

Sementara dimensi politik dari pandemi corona dimaksudkan pentingnya kebijakan yang tegas dan tepat atas pandemi ini. Kebijakan politik atas musibah mestinya benar-benar diarahkan kepada keselamatan nyawa rakyat dengan mengenyampingkan kepentingan lainnya, seperti ekonomi. Sebab dengan tetap sehatnya rakyat, maka otomatis pemulihan ekonomi akan lebih mudah dan cepat.

Sebaliknya, jika salah kebijakan politik atas pandemi dengan mengutamakan kepentingan ekonomi, maka yang akan terjadi adalah kontraproduktif. Sebab jika rakyat justru makin banyak yang terpapar dan bahkan meninggal, maka biaya ekonominya justru akan lebih besar jika dibandingkan dengan subsidi yang diberikan pemerintah dengan kebijakan lock down.

Adalah tidak bijak jika kebijakan politik atas pandemi ini dimanfaatkan oleh kepentingan kaum kapitalis semata, tanpa mengindahkan keselamatan nyawa rakyat. Adalah tidak bijak jika situasi pandemi ini justru dimanfaatkan untuk kepentingan politik jahat, semisal untuk menjatuhkan lawan politik dan mengangkat kroni politiknya.

Negeri ini mestinya dewasa dan mengutamakan kepentingan kesejahteraan rakyatnya. Intrik-intrik politik tidak adil dengan memanfaatkan situasi pandemi ini adalah sebuah kejahatan kemanusiaan yang akan merugikan negeri ini di masa depan. Sebab, jika politik dibalut oleh dendam, maka kebijakannya akan jauh dari keadilan.

Penting dipahami bahwa faktanya rakyat begitu sengsara dengan adanya pandemi corona ini, jangan malah ditambah beban lagi oleh kebijakan politik yang tidak pro rakyat. Pemerintah harus segera menghentikan kebijakan politik yang justru berpotensi ketidakadilan dan kezoliman di tengah wabah yang sedang menimpa negeri ini hanya karena terjebak emosi dan kebencian, apalagi dendam.

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS Al Maidah :

8).

(AhmadSastra,KotaBogor, 22/11/20 : 08.30 WIB)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun