Keluarga yang rusak seperti ini biasanya diakibatkan oleh landasan nilai yang salah, yakni tidak dilandasakan oleh niai-nilai agama. Orang tua terlalu sibuk bekerja juga menjadi faktor broken home karena dengan kesibukan kedua orang tua di luar rumah, pendidikan dan pembinaan keluarga terabaikan. Faktor lainnya adalah masuknya pengaruh nilai-nilai yang tidak Islami seperti materialisme, konsumerisme, individualisme dan sekulerisme.
Efek dari kerusakan keluarga adalah hilangnya adab di masyarakat. Kondisi masyarakat di kota-kota besar sekarang ini tengah mengalami kerusakan atau kemerosotan moral. Lahirlah sifat individualistik dan mengabaikan kepentingan umum. Kejujuran, kebenaran, keadilan, dan keberanian telah tertutup oleh penyelewengan-penyelewengan baik yang terlihat ringan maupun berat, banyak terjadi adu domba, hassad dan fitnah, menjilat, menipu, berdusta, mengambil hak orang lain sesuka hati, dan perbuatan maksiat lainnya.
Kemerosotan adab ini tidak hanya melanda kaum tua, melainkan telah melanda pula kaum muda yang diharapkan untuk melanjutkan perjuangan membela kebaikan dan kebenaran. Banyak anak remaja yang kini sukar dikendalikan, nakal, keras kepala, berbuat keonaran, suka-suka, hedonistik dan hal-hal yang menunjukkan kemerosotan moral lainnya.
Padahal Al Qur'an melalui ayat-ayatnya telah mengabarkan bahwa sejak anak dilahirkan telah memiliki fitrah tauhid dan hanif. Dengan tegas Allah juga menyatakan bahwa tujuan penciptaan manusia adalah untuk menjadi manusia yang senantiasa beribadah kepada Allah selama hidup di dunia. Dalam Qur'an surat Al A'raf ayat 172, surat Ar Ruum ayat 30 dan Adz Dzariyat ayat 56 menjelaskan demikian.
Bagaimana mungkin akan melahirkan keutuhan keluarga jika asas religiusitas yang melahirkan adab ini justru tidak dimiliki oleh orang tua di rumah. Ketiadaan adab ini selain akan merusak hubungan keluarga juga akan berdampak buruk kepada pembentukan kepribadian yang rusak.
Dari negara yang tidak beradab akan melahirkan keluarga yang tidak beradab. Dari keluarga yang tidak beradab akan melahirkan generasi tak beradab. Dari generasi yang tidak beradab akan melahirkan masyarakat yang tidak beradab. Masyarakat yang tidak beradab akan melahirkan peraadaban bangsa yang rusak. Semoga semua komponen bangsa ini semakin peduli kepada penerapan pendidikan adab.
(AhmadSastra,KotaHujan,20/01/20 : 09.00 WIB)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H