Mohon tunggu...
ahmad mustofa
ahmad mustofa Mohon Tunggu... -

Saya bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa, hanya senang mengamati dan memperhatikan kehidupan sosial di sekeliling, tinggal di Tuban Jawa Timur (Tuban adalah kota kecil di sebelah Barat Laut kota Surabaya).

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Cikeas Vs Ciganjur di Muktamar NU

24 Maret 2010   00:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:14 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bursa perebutan tampuk pimpinan NU semakin mencuat di arean Muktamar NU di Makasar. Bahkan isu lain yang mengemuka adalah adanya pertarungan dua kubu yang sangat kuat. Kubu Cikeas vs Kubu Ciganjur. Kubu Cikeas menunjukkan lokasi kediaman presiden SBY di Puri Cikeas dan Kubu Ciganjur menunjukkan kediaman mantan Ketua PBNU yang sekaligus mantan presiden RI ke-4, yaitu KH. Abdurrachman Wachid. (Berita detailnya bisa dibaca DI SINI atau DI SANA). Pertemuan dua calon ketua, KH Said Agil Siradj dan KH Sholanddin Wahid (Gus Sholah) dengan Presiden SBY di Cikeas menimbulkan spekulasi masuknya kepentingan Istana dalam di Muktamar NU. Padahal sejak zaman NU di pimpin Gus Dur hingga NU dipimpin oleh Hasyim Muzadi kepentingan istana tidak berani "cawe-cawe" atau intervensi saat pemilihan ketua umum NU. Tapi sekarang ini sangat tampak sekali kepentingan istana ikut-ikut bermain di dalam muktamar NU. Namun, isu keterlibatan Cikeas dalam perebutan ketua umum NU tersebut dibantah Ketua Umum PB KH Hasyim Muzadi. Melalui Wakil Sekretaris Panitia NU Sulsel Amiruddin, Hasyim menyebutkan, amat riskan bila Cikeas terlibat langsung dalam penentuan ketua organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut. Menurut kabar yang beredar kubu Cikeas diwakili Said Agil sebagai kandidat ketua umum. Dan disokong oleh beberapa Menteri Kabinet Indonesia bersatu II, yaitu Muhaimin Iskandar, Muhamad Nuh, dan beberapa menteri serta pejabat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berafiliasi ke kediaman pribadi presiden. Para pendukung di kubu ini berasal dari Jawa Tengah (Jateng), Kalimantan, dan sebagain dari Jawa Timur. Sedangkan kubu Ciganjur mewakili keinginan keluarga besar Gus Dur dan mereka yang menginginkan adanya trah NU (darah biru) kembali memimpin oranisasi masa ISlam terbesar ini. Gus Sholah dan adiknya, Lily Wahid, serta dan putri Gus Dur Yenni Wahid bersama beberapa ulama khos NU asal Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera, serta Indonesia timur disebut-sebur berada di gugusan ini. Namun diluar pertarungan Kubu Cikeas vs Kubu Ciganjur tersebut, kandidat yang paling ramai dibicarakan dan berpeluang memperoleh 99 suara di putaran awal sebelum melaju ke putaran kedua adalah Said Aqil , Gus Sholah,  dan Slamet Effendy. Sedangkan calon Ahmad Bagdja dan Ulil Abshar Abdallah, Masdar F Mashudi, dan  Ali Maschan Moesa kurang begitu kuat gaungnya. Perihal kepentingan istana yang ikut bermain di arena Muktamar NU cukup disayangkan oleh berbagai pihak. Misalnya Lily Wachid politisi PKB yang juga  berseberangan pandangan dengan DPP PKB terkait skandal bank Century menjelaskan, sikap politik kandidat ketua umum tidak akan mempengaruhi nahdliyin yang mengikuti muktamar di Makasar. Tingkat pemahaman para kiai  tidak bisa disepelekan karena NU sudah cukup matang. Sebelumnya, kandidat kuat pengganti Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi yakni KH Said Agil Siradj mengaku diundang secara khusus oleh Presiden SBY sarapan pagi sambil bertukar pikiran menyangkut NU. Selain Said dan Gus Sholah, kandidat lainnya Masdar F Mashudi, Ali Maschan Moesa, dan Slamet Effendy Yusuf juga diundang SBY. Sebenarnya patut disayangkan kalau benar ada intervensi istana di arena muktamar NU kali ini. Dan kalau benar intervensi itu ada, maka akan dicatat dalam sejarah bahwa penguasa sekarng inilah yang berani "obok-obok" dapur NU, padahal penguasa Orde Baru yang terkenal akan kekuatan politik represifnya saja "tidak berani" dan bahkan kalah bersaing dengan organisasi kaum sarungan ini. Akhirnya semoga saja di Makasar nanti terpilih pemimpin NU yang kredibel dan merakyat serta bisa membawa NU ke arah yang lebih baik. (AM, 23 Maret 2010). Silahkan baca juga atikel berikut: Gayus Divonis Bebas, Dimanakah Empati Penegak Hukum? Pemerintah Ikut Campur Urusan Pemilihan Ketua Umum NU? Pengungkapan MARKUS di Tubuh Polri, Suatu Berkah Mengaku ALLAH, Membuka Akun Facebook Apa Jenis Kelaminmu? Netral Pemimpin Dunia Maniak Jejaring Sosial & Pencitraan SBY Jendral (Pol) Markus : "Siapa Berani Tangkap Saya?" Penundaan Kunjungan Obama, dan Pencitraan SBY 13 Tahun Jadi Pilot Komersial, Ternyata SIM-nya Palsu Barack Obama Akan Mampir ke Gang Dolly? Status FB-mu, Harimaumu

Awas, Judi Lewat Facebook

Gawat, Ibu-ibu & Mahasiswa Gemari Boneka Seks

Saya Benci Sekali Susno Duadji, tapi Sekarang Tidak

Ternyata Cincin Kawin Obama Made in Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun