Mohon tunggu...
ahmad mustofa
ahmad mustofa Mohon Tunggu... -

Saya bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa, hanya senang mengamati dan memperhatikan kehidupan sosial di sekeliling, tinggal di Tuban Jawa Timur (Tuban adalah kota kecil di sebelah Barat Laut kota Surabaya).

Selanjutnya

Tutup

Politik

Awas ! "Corruptor Fight Back" Akan Setir KPK

24 Maret 2010   05:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:14 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awas "Corruptor Fight Back" akan masuk KPK. Demikian bunyi SMS yang masuk ke hand phone penulis dari seorang teman yang cukup giat mengkampanyekan anti korupsi di Jakarta tadi malam. Setelah penulis cermati dengan seksama keadaan gonjang-ganjing dunia penegakan hukum kita akhir-akhir ini, isi SMS tersebut ada benarnya. Minimal membuat para penggiat anti korupsi di negeri ini selalu terjaga dan waspada akan adanya "Corruptor Fight Back". Sekarang ini Tumpak Hatorangan Panggabean sebagai pejabat Plt Ketua KPK sudah resmi diberhentikan dari kursinya, akibat ditolaknya Perppu Nomor 4 Tahun 2009 oleh Paripurna DPR, Kamis 4 Maret 2010. (Baca beritanya Di SINI). Pihak KPK pun berharap pengganti Tumpak dapat sejalan dengan cita-cita komisi antikorupsi itu. Dan mereka juga  berharap jangan sampai nanti ada corruptor fight back masuk ke KPK. demikian disampaikan oleh Juru Bicara KPK, Johan Budi SP, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa 23 Maret 2010. Johan juga menggarisbawahi lebih baik KPK dipimpin oleh empat orang pimpinan tersisa. Daripada pimpinan dilengkapi menjadi lima orang, namun orang baru tersebut justru melemahkan KPK. Johan memaparkan perginya Tumpak meninggalkan KPK sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kinerja KPK. Terutama dalam hal kecepatan. Mengenai adanya usulan dari anggota Fraksi Golkar Bambang Soesatyo yang ingin mengajukan nama Komisaris Jenderal Susno Duadji, Johan enggan menanggapinya. (Berita detailnya silahkan baca DI SINI) . Perihal tenggara akan adanya  corruptor fight back akan masuk dan menyetir KPK patut dicurigai dan diawasi bersama oleh semua elemen bangsa yang peduli akan pemberantasan korupsi di negeri ini. Tanda-tanda kearah itu ada, misalnya adanya penolakan Perppu Nomor 4 Tahun 2009 oleh Paripurna DPR. Mestinya kita sebagai warga masyarakat harus mengkritisi ini. Kenapa DPR kok menolak? Apa ini langkah pelemahan KPK? Janganlah kita mudah percaya dengan oknum tertentu yang track record sebelumnya sangat "memusuhi" KPK tapi sekarang ini ada minat untuk menjadi ketua KPK. Jangan-jangan oknum tersebut  yang sekarang ini menunjukakn "bertaubat" dengan mengobral borok-borok temannya dengan maksud agar borokdirinya tertutupi (karena menganggap masyarakat sudah lupa), namun mempunyai agenda lain yang sudah disusun bersama teamnya untuk melakukan serangan balik kepada KPK dengan jalan "pembusukan" dari dalam. Kalau sampai itu terjadi maka reputasi dan integritas KPK akan hancur dan harapan masyarakat termasuk harapan para penggiat anti korupsi akan tinggal kenangan. Dan negara ini kan terperosok lebih dalam lagi dalam gelimangan dosa-dosa korupsi yang tak akan terampuni oleh Ilahi Robbi. (AM, 23 Maret 2010). Silahkan baca juga atikel berikut:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun