Mohon tunggu...
Ahmad Wansa Al faiz
Ahmad Wansa Al faiz Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial Fenomena

Pengamat - Peneliti - Data Analis _ Sistem Data Management - Sistem Risk Management -The Goverment Interprestation Of Democrasy Publik Being.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Caping 6 : Analisis, 375 & 378. (Membaca Goenawan Mohammad).

31 Desember 2024   22:20 Diperbarui: 31 Desember 2024   22:20 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Goenawan Mohamad (Sumber Gambar. Gramedia).

Yang singkatnya, dalam kategori bahasa dalam klasifikasi observasi yang saya lakukan ialah :

Yakni, beberapa observasi kunci:

  1. Penggunaan angka 375-378 sebagai lokasi teks dalam buku menjadi titik awal untuk mengeksplorasi makna numerologis yang lebih luas.
  2. Anda mengidentifikasi pola angka yang signifikan dalam konteks Indonesia:
  • Angka 3: trinitas, trilogi, trisila
  • Angka 5: Pancasila, rukun Islam
  • Angka 7: peristiwa G30S/PKI, pengalaman personal (tanggal lahir)
  1. Argumen utama Anda adalah bahwa angka-angka ini membentuk semacam struktur bawah sadar yang mempengaruhi cara kita menganalisis dan memahami realitas sosial.
  2. Konsep rasionalitas ("ratio")  untuk, menyarankan bahwa kemampuan kognitif kita untuk menganalisis masalah sosial tidak bisa dipisahkan dari pengaruh simbolis angka-angka yang telah tertanam dalam kesadaran kolektif.

Dan, angka 8 memiliki konotasi dalam penilaian saya sebagai struktur yang menggambarkan infinitas yang juga secara simbolis dalam matematika dipakai dengan bentuk datar (baca, identik). Dimana, angka 8 memiliki makna simbolis yang kuat sebagai representasi infinitas/ketakhinggaan () dalam matematika. Dalam konteks esai GM tentang analisis, ini bisa dibaca sebagai paradoks: upaya analitis yang selalu berusaha membatasi dan mendefinisikan berhadapan dengan realitas yang tak terbatas. Simbol ini juga menarik dihubungkan dengan konsep ruang "hening yang tak terjangkau" yang dibicarakan GM - sebuah ruang analisis yang idealnya tak terbatas namun harus berhadapan dengan batasan-batasan dunia material.

Salam, "Membaca Goenawan Moehamad".

Bandar Lampung, 31 Desember 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun