Referensi.
1. Carr, E.H. (1961). "What is History?". London: Penguin Books.
  Buku klasik ini membahas tentang sifat sejarah dan peran sejarawan dalam menafsirkan masa lalu.
2. Foucault, M. (1969). "The Archaeology of Knowledge". New York: Pantheon Books.
  Karya Foucault ini menawarkan perspektif tentang analisis wacana dan pembentukan pengetahuan dalam sejarah.
3. Hobsbawm, E. (1962). "The Age of Revolution: 1789-1848". London: Weidenfeld & Nicolson.
  Sebuah analisis komprehensif tentang perubahan sosial, ekonomi, dan politik selama periode revolusi.
4. Burke, P. (2004). "What is Cultural History?". Cambridge: Polity Press.
  Buku ini memberikan pengantar yang baik tentang pendekatan sejarah budaya.
5. Diamond, J. (1997). "Guns, Germs, and Steel: The Fates of Human Societies". New York: W.W. Norton.
  Sebuah perspektif interdisipliner tentang perkembangan masyarakat manusia.
6. Anderson, B. (1983). "Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism". London: Verso.
  Karya penting tentang nasionalisme dan pembentukan identitas kolektif.
7. Scott, J.W. (1986). "Gender: A Useful Category of Historical Analysis". The American Historical Review, 91(5), 1053-1075.
  Artikel ini membahas pentingnya gender sebagai alat analisis dalam studi sejarah.
8. Braudel, F. (1949). "The Mediterranean and the Mediterranean World in the Age of Philip II". Berkeley: University of California Press.
  Sebuah contoh klasik dari pendekatan "longue durée" dalam historiografi.
9. White, H. (1973). "Metahistory: The Historical Imagination in Nineteenth-Century Europe". Baltimore: Johns Hopkins University Press.
  Karya ini membahas narasi dan retorika dalam penulisan sejarah.
10. Kuhn, T.S. (1962). "The Structure of Scientific Revolutions". Chicago: University of Chicago Press.
  Buku ini memberikan perspektif penting tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan paradigma.