Mohon tunggu...
Ahmad Wansa Al faiz
Ahmad Wansa Al faiz Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial Fenomena

Pengamat - Peneliti - Data Analis _ Sistem Data Management - Sistem Risk Management -The Goverment Interprestation Of Democrasy Publik Being.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Asas Konstotusional Kepada Konstitusional & Vis-a-vis : Kedaulatan Rakyat Dan Integritas Bangsa.

24 Desember 2024   16:23 Diperbarui: 24 Desember 2024   16:23 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Neoliberalisme" (Sumber Gambar. Indodian.com).

Dalam konteks Indonesia, hubungan vis-a-vis ini tercermin dalam Pancasila dan UUD 1945, yang mengakui kedaulatan rakyat sekaligus menekankan persatuan dan kesatuan bangsa. Pengalaman sejarah Indonesia menunjukkan bahwa kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan dalam upaya membangun negara demokratis yang berdaulat dan berintegritas.

Ke depan, tantangan bagi Indonesia adalah mempertahankan dan memperkuat sintesis antara kedaulatan rakyat dan integritas bangsa di tengah arus globalisasi dan dinamika politik kontemporer. Hal ini membutuhkan kesadaran politik yang tinggi dari seluruh elemen bangsa untuk memahami bahwa kedaulatan rakyat dan integritas bangsa adalah dua sisi dari mata uang yang sama dalam kehidupan bernegara.

Referensi:
1. Benedict Anderson - "Imagined Communities"
2. Soekarno - "Di Bawah Bendera Revolusi"
3. Mohammad Hatta - "Demokrasi Kita"]
4. Asshiddiqie, Jimly. (2010). Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.
5. Mahfud MD, Moh. (2012). Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi. Jakarta: Rajawali Pers.
6. Rousseau, Jean-Jacques. (1762). Du Contrat Social (Tentang Kontrak Sosial).]

Catatan: Referensi yang disebutkan adalah untuk memberikan konteks akademis, namun saya sarankan untuk melakukan verifikasi langsung terhadap sumber-sumber tersebut karena saya mungkin tidak memiliki akses ke versi yang paling akurat dari karya-karya tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun