Dalam pengelasan aluminium, selain memilih kawat las yang tepat, pengaturan arus listrik atau ampere juga memegang peranan penting untuk mendapatkan hasil las yang optimal. Aturan ampere harus diperhatikan dengan seksama, terutama bagi pemula. Aluminium memiliki konduktivitas panas dan listrik yang lebih tinggi dibandingkan baja. Akibatnya, aluminium membutuhkan arus listrik yang lebih tinggi untuk mencapai temperatur leleh yang diinginkan. Jika arus listrik terlalu rendah, maka logam tidak akan mencair dengan baik dan dapat menyebabkan cacat las seperti porositas atau undercut.
Sebagai panduan umum, gunakan arus listrik sekitar 30-50 ampere untuk setiap 1 mm ketebalan aluminium yang akan dilas. Misalnya, jika Anda hendak mengelas aluminium dengan ketebalan 3 mm, maka arus listrik yang disarankan adalah 90-150 ampere.
Selain itu, perhatikan juga faktor-faktor lain yang memengaruhi pemilihan arus listrik, seperti:
1. Diameter kawat las: Semakin besar diameter kawat, semakin tinggi arus listrik yang dibutuhkan.
2. Jenis sambungan: Sambungan tumpul membutuhkan arus yang lebih tinggi dibandingkan sambungan sudut.
3. Posisi pengelasan: Pengelasan di posisi di atas kepala membutuhkan arus yang lebih rendah.
4. Kecepatan pengelasan: Semakin cepat kecepatan pengelasan, semakin tinggi arus listrik yang dibutuhkan.
Dengan memperhatikan aturan ampere yang tepat, Anda dapat menghasilkan lasan aluminium yang kuat, rapat, dan estetis. Jangan ragu untuk melakukan beberapa uji coba untuk menemukan pengaturan arus listrik yang paling sesuai dengan proyek pengelasan aluminium Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H