Fana -
0/
Melihat pergantian siang dan malam
mungkinkah di langit ada gear-gear; yang memutar waktu
seperti jam pada lengan kananmu?
menunjuk pada arah pergantian -
apakah arti ikrar zaman?
melihat kesan dan tanda senyummu?
mungkin saja menjadikan abadi?
ingatan yang melekat?
tapi, cakrawala senja itu tak pernah hengkang letak
dan arahnya di sanubari pada suatu letak yang terus-menerus
di barat senja tenggelam, kuning bagai "sepotong senja untuk Alina"
mungkin kita tak pernah kemana-mana;
kita berubah, tapi naluri alam raya tetap setia dalam ketetapan
yang terdahulu -
: aku telah mengingkari sejarah
dan melupakan perlawanan - namun, tidak bagi cita-cita dan mimpi -mereka yang lebih awal
dan telah pergi kepada kematian:
kita lahir oleh cinta, mereka
meski kepergian dan kematian- adalah pengkhianatan bagi hidup.
1/
Di sini, engkau meninggalkanku dalam sunyi
sepi yang lamat-lamat merunduki celah-celah buram waktu
dalam kolase yang lebih klise dari bias, "seperti biasanya"
meski demikian, yang menyakitkan, langkahmu, lamat-lamat
menghela nafas akhir pada dini hari itu?
menyemayamkan duka yang tidak diduga
engkau telah abadi di dalm ingatan dan khayalku
imaji tentang masa lalu berbatas balut kisah mengenai cerita-cerita
engkau telah menjadi racun bagi kewarasanku
2/
lagi,
telah aku ingkari sejarah
namun, mimpi dan cita-serta cinta mereka yang mati
masih aku kenang
sebab, mereka yang telah pergi dan mati
mereka yang lebih awal bertemu dengan kebenaran
dan yang maha benar.
dan, dalam kepastian hidup
mereka yang hidup tetaplah salah -
di mata nurani yang hakiki.
A.W.e
Bandar Lampung, 03/10/2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H