Mohon tunggu...
El Sabath
El Sabath Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial Fenomena

"Akar sosial adalah masyarakat dan kajemukan, dan "Fenomena Sosial Di dasarkan pada gambaran nilai normatif Individu, terhadap ruang interaktif relasi sosial, hal yang mendasar adalah sosial sebagai fenomena individu yang tidak terlepas dari sumberdaya, yang relatif dan filosofis, dan apakah ranah sosial adalah sesuatu yang sesuai makna filosofis, atau justru gambaran dari kehampaan semata, yang tidak dapat di ukur sikap atau ruang lingkup sosialkah, yang berarti suatu ilutrasi pamplet kekacauan revolusi massa, atau komunisme historis dalam sejarah pergerakan politik?"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jejak Sang Reformis - Muhammad Abduh (1849-1905)

21 Oktober 2024   07:45 Diperbarui: 21 Oktober 2024   07:51 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhhammad Abduh - (lahir 1849, daerah delta Nil, Mesir---meninggal 11 Juli 1905, dekat Alexandria).

5. Hubungan Islam-Barat

Abduh berusaha mendamaikan Islam dengan modernitas Barat. Ia berpendapat bahwa tidak ada kontradiksi inheren antara Islam dan sains modern, dan bahwa Muslim dapat mengadopsi aspek-aspek positif dari peradaban Barat tanpa meninggalkan prinsip-prinsip Islam mereka (Kurzman, 2002).

Dampak dan Warisan.

Pemikiran Muhammad Abduh memiliki pengaruh yang luas dan bertahan lama:

1. **Modernisme Islam**: Abduh dianggap sebagai bapak modernisme Islam. Idenya tentang rasionalisme dan ijtihad menjadi dasar bagi gerakan reformasi Islam di berbagai negara (Esposito, 1999). 2. **Reformasi Pendidikan**: Upayanya dalam mereformasi Al-Azhar dan sistem pendidikan Islam secara umum telah menginspirasi reformasi serupa di seluruh dunia Muslim (Gesink, 2010). 3. **Tafsir Modern**: Pendekatan Abduh dalam menafsirkan Al-Qur'an, yang menekankan relevansi sosial dan rasionalitas, telah mempengaruhi generasi penafsir berikutnya (Jansen, 1980). 4. **Aktivisme Politik**: Meskipun Abduh sendiri cenderung moderat dalam politik, pemikirannya telah menginspirasi berbagai gerakan politik Islam, dari yang moderat hingga yang radikal (Euben & Zaman, 2009). 5. **Dialog Islam-Barat**: Upaya Abduh untuk mendamaikan Islam dengan modernitas telah membuka jalan bagi dialog yang lebih konstruktif antara Islam dan Barat (Moaddel, 2005).

Muhammad Abduh merupakan tokoh kunci dalam sejarah pemikiran Islam modern. Upayanya untuk mereformasi pemikiran dan praktik Islam dalam menghadapi tantangan modernitas telah memiliki dampak yang bertahan lama. Meskipun beberapa aspek pemikirannya tetap kontroversial, kontribusinya dalam mendorong rasionalisme, reformasi pendidikan, dan dialog antara Islam dan modernitas tidak dapat diabaikan. Warisan Abduh terus menjadi sumber inspirasi dan perdebatan dalam diskursus Islam kontemporer, menunjukkan relevansi berkelanjutan dari pemikirannya dalam menghadapi tantangan abad ke-21.

Referensi.

Esposito, J. L. (1999). The Islamic threat: Myth or reality?. Oxford University Press.
Euben, R. L., & Zaman, M. Q. (Eds.). (2009). Princeton readings in Islamist thought: Texts and contexts from al-Banna to Bin Laden. Princeton University Press.
Gesink, I. F. (2010). Islamic reform and conservatism: Al-Azhar and the evolution of modern Sunni Islam. I.B. Tauris.
Haj, S. (2009). Reconfiguring Islamic tradition: Reform, rationality, and modernity. Stanford University Press.
Hourani, A. (1962). Arabic thought in the liberal age 1798-1939. Oxford University Press.
Jansen, J. J. G. (1980). The interpretation of the Koran in modern Egypt. Brill.
Keddie, N. R. (1968). An Islamic response to imperialism: Political and religious writings of Sayyid Jamal ad-Din "al-Afghani". University of California Press.
Kedourie, E. (1966). Afghani and Abduh: An essay on religious unbelief and political activism in modern Islam. Frank Cass.
Kurzman, C. (Ed.). (2002). Modernist Islam, 1840-1940: A sourcebook. Oxford University Press.
Moaddel, M. (2005). Islamic modernism, nationalism, and fundamentalism: Episode and discourse. University of Chicago Press.
Rahman, F. (1982). Islam and modernity: Transformation of an intellectual tradition. University of Chicago Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun